Pada hari yang sama saat peserta didik muslim melaksanakan pesantren Ramadhan, peserta didik beragama Katolik dan Kristen mengembangakan dan mendalami agamanya masing-masing di kelas. Materi yang diberikan oleh guru agama pun berbeda dengan materi yang diberikan pada peserta didik di hari-hari biasa, melainkan materi-materi keagamaan yang bertujuan agar peserta didik lebih mengenal Tuhan-Nya. Kegiatan dalam kelas kali ini tidak hanya berupa materi saja, melainkan terdapat kuis kerohanian, mencari ayat di Alkitab, menonton film yang berhubungan dengan keagamaan dan masih banyak yang lainnya.Â
Sabtu, 16 April 2022. Sama halnya peserta didik muslim, peserta didik beragama Katolik dan Kristen baru saja merayakan kegiatan keagamaan Paskah bersama secara luring pertama kali semenjak Covid-19 datang. Tak lupa kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol Kesehatan yang baik. Kegiatan ini dimulai dengan ibadah singkat dipimpin oleh Ibu Rendina Gultom S. Ag. dan untuk khotbah/penceramah oleh Bapak Eduwart Sihombing, S.Pd.K., lalu kegiatan dilanjutkan dengan melukis telur paskah dan kuis mengenai ayat-ayat dalam Alkitab.
Kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik Kristen, pastinya memiliki tujuan yang baik serta dapat meningkatkan rasa toleransi peserta didik terhadap lingkungan sekitar, seperti yang disampaikan oleh Ibu Rendina Gultom S.Ag., selaku guru agama Katolik "Diharapkan anak-anak memiliki karakter yang baik sesuai dengan ajaran Katolik, beriman kepada katolik, tidak hanya mengucapkan saja tapi dengan perbuatan, punya karakter yang baik dan positif." (14/04/2022)
"Harapan saya kedepannya peserta didik ada kebersamaan, saling menghargai dan saling menghormati, apapun agamanya, sukunya tetap ada keharmonisan di dalam kehidupan sehari-hari." tutur Bapak Eduwart Sihombing, S.Pd.K. selaku guru Kristen  (19/04/2022)
Sejalan dengan apa yang diharapkan oleh setiap guru agama, menurut kepala sekolah SDN Pengampon 3, H. Noni Risanto, M.Pd.I. mengatakan "Kegiatan keagamaan ini (pembinaan keagamaan masing-masing agama) penting untuk penguatan mental dan agama (bagi peserta didik), karena (dalam pendidikan) tidak hanya untuk mencerdaskan secara umum, tetapi asupan untuk kerohanian juga penting." (14/04/2022)Â
Menjaga toleransi bukanlah hal yang mudah, perlunya rasa saling menjaga satu sama lain agar toleransi tidak pecah. Dalam Lembaga Pendidikan, bukan hanya guru atau kepala sekolah saja, melainkan setiap elemen dari Lembaga Pendidikan wajib mendukung dan menjaga toleransi, dukungan yang diberikan oleh setiap elemen dari Lembaga Pendidikan akan sangat bermakna dalam menjaga kesatuan dan persatuan yang dimiliki oleh Lembaga Pendidikan tersebut.Â
Salah satu contoh cara yang bisa kita ambil dari menjaga toleransi dalam Komplek SDN Pengampon Kota Cirebon adalah adanya koordinasi dari setiap elemen, baik guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua, dan yang lainnya dalam menjaga toleransi yang ada. Jikalau hanya salah satu pihak saja yang menjaga, maka tidak akan ada namanya toleransi di komplek tersebut. Indonesia tidak hanya membutuhkan orang yang pintar saja, melainkan butuh orang-orang yang memiliki sikap toleransi yang baik. Orang yang memiliki toleransi yang baik tidak hanya dimulai ketika mereka sudah dewasa, melainkan sudah dipupuk sejak dini. Kini saat nya kita selaku pendidik, orang tua, masyarakat, mulai mengaplikasikan dan menanamkan rasa toleransi kepada anak ataupun peserta didik kita agar senantiasa menjaga toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Bukan hanya sekedar teori saja, melainkan praktik nyata dalam kehidupan.
Dokumentasi :
Pesantren Ramadhan SDN PengamponÂ
