Mohon tunggu...
Evan Prajongko
Evan Prajongko Mohon Tunggu... Admin Sales Support -

Pecinta dunia psikologi sosial dan budaya namun mencoba untuk menulis tanpa menggunakan bahasa akademik yang rumit. Sedang berjuang mengenai empat kesunyataan dan jalan mulia berunsur delapan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reog: Istilah Salah Kaprah Warisan Bupati Era Orde Baru dan Usaha Alot Pelurusannya

5 Agustus 2017   02:49 Diperbarui: 5 Agustus 2017   10:39 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Pedoman Dasar Kesenian Reyog Ponorogo dalam Pentas Budaya Bangsa / dokpri

Marilah kita berbenah karena sesuatu yang telah terbukti baik, bukan terjebak dalam kenyamanan yang diwariskan. Sebagai makhluk yang berpikir, sudah kewajiban kita untuk mengkaji dan membuktikan.
"Jangan mudah percaya, meskipun itu masuk akal. Jangan mudah percaya, meskipun itu sudah diajarkan turun-menurun. Jangan mudah percaya, meskipun itu dipercayai oleh orang banyak."

Referensi:

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Luar Jaringan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Yudasmoro. (2012). Reyog yang Terseok. diakses pada 5 Agustus 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun