Sebelah utara Alun-alun Ponorogo adalah kompleks Pendopo (Pendhapa) Agung Kabupaten Ponorogo sebagai pemerintah. Sebelah timur Alun-alun Ponorogo adalah kantor DPRD Kabupaten Ponorogo serta beberapa ruko, dan Masjid Agung Ponorogo yang dibangun oleh Raden Mas Adipati Aryo Tjokronegoro pada tahun 1858 (teamtouring.net). Peletakan Masjid di sisi Alun-alun tak lepas dari fungsi Alun-alun sebagai lapangan yang luas, sehingga bila masjid tidak bisa menampung jama’ah dapat diteruskan hingga ke Alun-alun.
Di kanan dan kiri patung harimau atau yang lebih enak disebut dengan macan, terdapat taman yang biasa disebut Blok M (M untuk kata Macan). Jalan masuk menuju Pendopo Agung terdapat di sebelah kiri taman Pendopo, bila kita menghadap ke arah Pendopo.
Kemudian, di belakang patung macan, terdapat sebuah kolam luas yang di tengahnya terdapat patung Dewi Sanggalangit (read: Songgolangit), sebuah manifestasi dari penjaga alam (hampir mirip dengan si Atlas). Lalu di belakang kolam tersebut terdapat halaman rerumputan luas hingga kemudian terdapat dua patung singa penjaga di depan area dropzone Pendopo Agung.
Di kanan dan kiri kompleks taman di depan Pendopo Agung, terdapat beberapa bangunan milik pemerintah seperti gedung Pemkab, gedung KORPRI, gedung serbaguna untuk umum Sasana Praja, gedung BAPEDA, gedung Kantor Bupati, dan juga beberapa arca peninggalan yang ditemukan di daerah Ponorogo.
Mengingat dari betapa besar makna dari Alun-alun dan bangunan yang ada di kompleks tersebut, maka renovasi yang dilakukan di Alun-alun Ponorogo dan sekitarnya tentu tidak boleh sembarangan apalagi hingga menghilangkan jejak sejarahnya. Hal yang menurut saya perlu dilakukan adalah justru menambah taman kota sebagai pusat keramaian lain di lokasi tertentu Ponorogo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H