Mohon tunggu...
Evan Prajongko
Evan Prajongko Mohon Tunggu... Admin Sales Support -

Pecinta dunia psikologi sosial dan budaya namun mencoba untuk menulis tanpa menggunakan bahasa akademik yang rumit. Sedang berjuang mengenai empat kesunyataan dan jalan mulia berunsur delapan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Alun-alun Ponorogo Bukan Taman Kota yang Boleh Direnovasi Sembarangan

30 Agustus 2016   22:00 Diperbarui: 31 Agustus 2016   03:12 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelah utara Alun-alun Ponorogo adalah kompleks Pendopo (Pendhapa) Agung Kabupaten Ponorogo sebagai pemerintah. Sebelah timur Alun-alun Ponorogo adalah kantor DPRD Kabupaten Ponorogo serta beberapa ruko, dan Masjid Agung Ponorogo yang dibangun oleh Raden Mas Adipati Aryo Tjokronegoro pada tahun 1858 (teamtouring.net). Peletakan Masjid di sisi Alun-alun tak lepas dari fungsi Alun-alun sebagai lapangan yang luas, sehingga bila masjid tidak bisa menampung jama’ah dapat diteruskan hingga ke Alun-alun.

57c615d924a9d522688b456a.jpeg
57c615d924a9d522688b456a.jpeg
Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo di sisi utara Alun-alun tidak berdiri begitu saja. Kawasan Pendopo Agung dijaga oleh tujuh ekor patung harimau dengan seorang pawang di belakangnya yang mengangkat pecut atau cemeti. Banyak yang menganggap bahwa patung tersebut adalah patung singa betina, namun keliru. Ponorogo yang berdiri lebih dari lima abad, dan berada di Pulau Jawa, secara geografis masyarakatnya tidak mengenal Singa, karena tidak ada singa yang berhabitat di Jawa (kecuali taman safari dan kebun binatang).

57c615e224a9d522688b456b.jpeg
57c615e224a9d522688b456b.jpeg
sekarang sudah berpagar, karena memang tidak boleh dinaiki.

Di kanan dan kiri patung harimau atau yang lebih enak disebut dengan macan, terdapat taman yang biasa disebut Blok M (M untuk kata Macan). Jalan masuk menuju Pendopo Agung terdapat di sebelah kiri taman Pendopo, bila kita menghadap ke arah Pendopo.

57c615ea24a9d522688b456c.jpeg
57c615ea24a9d522688b456c.jpeg
Patung Dewi Sanggalangit, yang juga dikisahkan dalam mitos sebagai putri dari kerajaan Kediri. Sosok yang hendak dilamar Prabu Klanasewandana dalam alur tari Reyog Ponorogo

Kemudian, di belakang patung macan, terdapat sebuah kolam luas yang di tengahnya terdapat patung Dewi Sanggalangit (read: Songgolangit), sebuah manifestasi dari penjaga alam (hampir mirip dengan si Atlas). Lalu di belakang kolam tersebut terdapat halaman rerumputan luas hingga kemudian terdapat dua patung singa penjaga di depan area dropzone Pendopo Agung.

57c615f224a9d522688b456d.jpeg
57c615f224a9d522688b456d.jpeg
Pendopo Agung biasa digunakan untuk acara-acara pemerintahan, lomba, pameran, dan lain sebagainya. Di belakang bangunan pendopo agung terdapat rumah dinas Bupati Ponorogo yang biasa disebut Pringgitan. Bila diperhatikan, dari Pringgitan hingga ke Panggung Utama adalah satu garis lurus.

Di kanan dan kiri kompleks taman di depan Pendopo Agung, terdapat beberapa bangunan milik pemerintah seperti gedung Pemkab, gedung KORPRI, gedung serbaguna untuk umum Sasana Praja, gedung BAPEDA, gedung Kantor Bupati, dan juga beberapa arca peninggalan yang ditemukan di daerah Ponorogo.

Mengingat dari betapa besar makna dari Alun-alun dan bangunan yang ada di kompleks tersebut, maka renovasi yang dilakukan di Alun-alun Ponorogo dan sekitarnya tentu tidak boleh sembarangan apalagi hingga menghilangkan jejak sejarahnya. Hal yang menurut saya perlu dilakukan adalah justru menambah taman kota sebagai pusat keramaian lain di lokasi tertentu Ponorogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun