Cara Pembuatan Pestisida NabatiÂ
Prinsip :
Beberapa tanaman ada yang mengandung bahan aktif yang berfungsi sebagai pengendali, penolak, pembunuh, mandul dan mengurangi nafsu makan pada serangga hama.
 Alat   : Drum plastik besar tertutup, jurigen, saringan, kayu pengaduk.
Bahan : Kapasitas 100 liter
- Daun mimba           6 kg
- Patah tulang / dliso      6 kg
- Jrengau                3 kg
- Laos                  2 kg
- Widuri / bliga           3 kg
- Bawang putih           1 kg
- Kecubung              2 kg
- Lorkung               2 kg
- Air                   100 liter
Cara pembuatan :
Semua bahan ditumbuk kemudian masukkan semua bahan ke dalam drum kemudian campur hingga rata dengan cara di aduk. Tutup rapat dan fermentasikan selama 1-2 hari. Untuk aplikasi, gunakan pestina sebanyak 500 cc per tangki diaplikasikan pada tanaman terutama pada bagian tanaman yang disukai oleh serangga hama.. Waktu aplikasi pagi/sore hari. Sasaran OPT seperti : kutu, belalang, ullat dan sebagainya.
Pestisida nabati merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat, dan harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, serta hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman).
Penutup
Pengendalian hama secara biologis berusaha untuk menambah sumber daya alam dan memanfaatkan proses alami yang ditemukan di alam. Pengendalian hama yang ramah lingkungan bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan produksi pertanian dalam jangka pendek, tetapi juga untuk mencapai tingkat produksi yang stabil dan mencukupi dalam jangka panjang. Saat menerapkan pengendalian hama yang ramah lingkungan di lokasi, perhatian harus diberikan pada faktor-faktor yang relevan. Integrasi faktor-faktor pengambilan keputusan tersebut sangat mendukung keberhasilan teknologi pengendalian hama ramah lingkungan di tingkat lapangan. Peluang dan prospek pengendalian hama ramah lingkungan cukup besar untuk dikembangkan di Indonesia. Terutama dari perspektif pasar global, karena teknologinya sederhana dan harganya lebih murah daripada pestisida kimia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H