Mohon tunggu...
Healthy

Hemofilia: Sebuah Penyakit Tanpa Obat?

25 November 2017   17:47 Diperbarui: 25 November 2017   18:07 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu; tidak dapat disimpulkan juga bahwa terapi perawatan hemofilia sepenuhnya sia-sia. Tanpa perawatan tersebut; penderita hemofilia akan kesulitan melakukan aktivitas sehari hari; dan akan mengalami paranoia terhadap berbagai benda yang mampu menyebabkan luka; baik benda tajam, runcing, ataupun benda tumpul yang mampu menyebabkan luka lebam yang menyebabkan pendarahan internal pada penderita hemofilia. Dengan adanya terapi tersebut; setidaknya para penderita hemofilia mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih tenang dan tidak khawatir karena mereka tahu bahwa luka mereka tetap dapat akan menutup dan darah mereka tetap bisa membeku. Penulis sendiri berpendapat bahwa terapi tersebut tidak sia-sia; karena ada manfaat yang akan dialami oleh penderita hemofilia setelah dilakuannya injeksi octocog alfaataunonacog alfa.

Manfaat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:octocog alfa ataunonacog alfa akan mengontrol faktor VIII dan IX yang kurang pada penderita hemofilia. Dengan lebih terkontrolnya faktor VIII dan IX, resiko terjadinya pendarahan spontan dan berkepanjangan dapat dicegah; dan pembekuan darah dapat terjadi seperti biasa. Tanpa injeksi darioctocog alfa ataunonacog alfa, penderita hemofilia akan kesulitan dalam proses pembekuan darah; dan apabila penderita hemofilia berat tidak ditangani atau diterapi; sangatlah mungkin terjadi pendarahan spontan seperti mimisan (Hidung berdarah) tanpa sebab yang jelas, atau gusi berdarah. Pendarahan berkepanjangan juga sangat rentan dialami oleh penderita hemofilia; bahkan pada luka kecil sekalipun.Pendarahan berkepanjangan, pendarahan spontan, dan komplikasi-komplikasi seperti kerusakan sendi dan pendarahan dalam dapat dicegah dengan terapi tadi; dan tentunya mencegah ketiga hal tersebut bukanlah merupakan tindakan yang sia-sia.

Ada alternatif terapi hemofilia lain yang berguna khusus untuk melakukan pembekuan darah, yaitu dengan melakukan transfusi darah, namun terapi ini lebih beresiko memunculkan infeksi apabila pendonor memiliki penyakit tertentu yang dapat menular lewat darah; seperti HIV. Bagaimanapun; perawatan dengan transfusi ini relatif lebih murah dari injeksi octocog alfa ataunonacog alfa, namun memiliki cakup manfaat lebih sempit serta memiliki resiko menimbulkan infeksi pada penderita hemofilia. Tetap berguna untuk membantu proses pembekuan darah dan tidak sia-sia. Cara kerjamya yaitu darah normal mengandung plasma darah segar yang mengandung trombosit yang berperan dalam pembekuan darah, akan membantu dalam pembekuan darah pada penderita hemofilia.

Menurut pendapat penulis; kedua metode terapi tersebut memang benar sia-sia apabila dipakai sebagai upaya untuk menyembuhkan hemofilia sepenuhnya; karena kerusakan gen memang secara medis sangatlah sulit untuk diperbaiki. Mutasi pada kromosom X yang menyebabkan terjadinya hemofilia tidak dapat diperbaiki dan merupakan penyakit bawaan sejak lahir. Lebih tepatnya; kromosom X yang rusak lebih tepat disebut sebagai sebuah "Kecacatan" dan bukanlah sebuah penyakit; dimana sebuah kecacatan memang tidak dapat diobati. Tidak peduli seberapa mahal obat-obatan dan terapi yang diberikan; hemofilia tidak akan bisa disembuhkan. Jadi, dapat dikatakan bahwa semua perawatan, terapi, dan obat-obatan yang diberikan memang sia-sia apabila tujuan pengobatan tersebut adalah untuk menyembuhkan hemofilia pada pasien. 

Namun, metode perawatan tersebut tidaklah sia-sia untuk setidaknya mengatasi permasalahan pembekuan darah pada penderita hemofilia. Perawatan tersebut disebut tidak sia-sia karena secara sederhana; ada perbedaan yang sangat mencolok dari kata "Sia-sia" dan sesuatu yang memiliki sebuah manfaat. Manfaat dari terapi tersebut tercantum diatas; yaitu terkontrolnya faktor VIII atau IX yang menyebabkan proses pembekuan darah terjadi seperti biasa, dan pencegahan dari berbagai komplikasi, pendarahan spontan, dan pendarahan berkelanjutan.  

Ketiga hal tersebut apabila diatasi dengan terapi mampu memberikan penderita hemofilia; bahkan yang berat sekalipun; kesempatan untuk beraktifitas seperti biasa dan seperti orang pada umumnya. Akhirnya; sekian dulu artikel penulis kali ini; mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian. Sekian, terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun