Mohon tunggu...
Inovasi

Akurasi Lingkaran Tahun dalam Perhitungan Usia Tumbuhan

25 September 2017   19:09 Diperbarui: 25 September 2017   19:11 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan selanjutnya, jaringan pada batang yang rusak akan tergantikan oleh jaringan baru. Katakanlah sebuah batang pohon ditebas dengan sebilah kapak. Jaringan yang rusak akibat tebasan kapak akan tergantikan seiring waktu akibat jaringan merismatik kambium maupun kambium gabus yang aktif membelah. Jaringan yang baru ini dapat dan sangat memungkinkan akan memberikan gambaran yang tumpang tindih dengan cincin yang sudah ada saat itu. Ada kalanya juga bahwa jaringan baru yang terbentuk memiliki warna yang pudar dan terletak menutupi lingkaran tahun, sehingga menutupi lingkaran tahun yang sudah ada dan mempersulit perhitungan secara konvensional atau tanpa bantuan alat. Bagaimanapun; pengamatan yang lebih teliti mampu mengatasi kendala ini dan setidaknya mampu meningkatkan akurasi perhitungan usia menggunakan metode ini.

Alasan yang terakhir adalah tidak hanya lingkaran tahun; tetapi ukuran batang pohon yang bertambah besar seiring pertambahan lingkaran tahun juga tidak bisa dijadikan acuan untuk mengukur usia pohon. Beberapa pohon memiliki diameter batang yang relatif kecil dibandingkan pohon lain yang seusianya, namun pohon tersebut seusia dengan pohon lain yang memiliki batang berdiameter besar yang ternyata lebih muda dari pohon tadi. Pohon tertentu mungkin akan sangat jarang mengalami pertambahan diameter; namun pohon tersebut biasanya akan tumbuh keatas dan kebawah akibat perkembangan jaringan meristem apikal. Singkatnya, diameter atau besarnya luas batang tidak dapat digunakan juga sebagai acuan untuk menghitung usia tumbuhan.

Setelah melihat berbaqgai alasan mengapa lingkaran tahun tidak akurat bila dipakai dalam perhitungan usia suatu tanaman, dapat ditarik beberapa buah kesimpulan. Kesimpulan yang pertama adalah kita yang tidak memiliki pengalaman apa-apa dalam dendrokronologi; tentunya tidak sanggup mengetahui usia pohon hanya dari lingkaran tahun. Mungkin kita dapat menebak usia dari sebuah pohon berdasarkan lingkaran tahunnya; namun sangat besar kemungkinan bahwa tebakan kita adalah salah. 

Pasti tebakan kita akan berbeda setidaknya beberapa tahun dari usia asli pohon; jadi lingkaran tahun tidak dapat dipakai oleh orang awam untuk mencari tahu usia pasti pohon, namun dapat dipakai untuk memperkirakan usia pohon, kendati tidak akurat. Berbeda dengan para dendrokronologis yang berpengalaman yang tentunya memiliki bekal ilmu pengetahuan dan alat-alat khusus, mereka mampu mengetahui usia pohon dengan akurat dengan tingkat ketelitian hingga satu tahun. 

Kita juga sebagai manusia pasti tidak terlepas dari kesalahan, sehingga human error juga akan membuat perhitungan menjadi semakin salah atau melenceng dari usia asli pohon, karena susunan cincin tahunban pohon yang terkadang sangat rapat; hal ini mampu menyebabkan kita untuk menghitung cincin yang sama dua kali atau lebih; dan/atau membuat kita melewatu satu atau lebih lingkaran tahun terutama karena susunan lingkaran tahun yang teramat rapat. Kesimpulan yang kedua adalah beberapa anomali pada musim dan sifat jaringan meristematik yang memeperbaiki jaringan yang rusak, menyebabkan perhitungan semakin sulit dilakukan karena hal tersebut mampu menciptakan beberapa cincin dalam setahun  (Bila terjadi kemarau berkepanjangan) dan jaringan baru yang menutupi cincin atau lingkaran tahun pada bagian yang rusak, membuat lingkaran tahun semakin tidak akurat untuk dipakai sebagai perhitungan usia pohon. 

Terlebih lagi; sangat jarang ada satu tahun dimana musim hujan dan kemarau benar-benar pas tanpa terjadi musim hujan maupun kemarau berkepanjangan; padahal hanya lingkaran tahun yang terbentuk pada tanun seperti inilah yang benar-benar valid terhitung satu tahun. Hal tersebut tentunya membuat anggapan bahwa satu cincin menandakan atau dihitung sebagai satu tahun berkemungkinan sangat kecil untuk benar, dan membuat jangka waktu tiap cincin berbeda-beda. Semua hal tersebut membuktikan bahwa lingkaran tahun memang tidak akurat untuk dipakai sebagai metode untuk menghitung usia pohon apabila kita memang ingin tahu usia pohon yang sesungguhnya. 

Metode ini akan akurat apabila kita tahu apa yang harus diamati, memiliki alat yang khusus digunakan untuk meneliti lingkaran tahun pada batang pohon, dan tidak sekedar menghitung jumlah cincin pada batang dan mengalikannya dengan satu tahun. Sekian dulu untuk artikel kali ini, penulis memohon maaf yang sebesar besarnya apabila ada kesalahan dalam pemakaian kata dan/atau kesalahan-kesalahan lainnya. Sekian; terima kasih; dan sampai jumpa di artikel penulis yang berikutnya.

Sumber: 1 | 2 | 3 |

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun