Mohon tunggu...
Inovasi

Akurasi Lingkaran Tahun dalam Perhitungan Usia Tumbuhan

25 September 2017   19:09 Diperbarui: 25 September 2017   19:11 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum penulis ingin mulai masuk ke pembahasan secara mendalam pada topik artikel kali ini; apakan anda pernah mengamati susunan lingkaran-lingkaran pada batang pohon? Lingkaran-lingkaran tersebutlah yang disebut sebagai lingkaran tahun. Pertama-tama, perlu diketahui apa definisi dari lingkaran tahun itu sendiri. Lingkaran tahun (bahasa Inggris Annual Circle) adalah lingkaran konsentris yang terbentuk akibat pertumbuhan sekunder yang terlihat berlapis-lapis akibat dari pergantian keadaan sekitar tumbuhan. Lingkaran tahun dapat terbentuk karena adanya aktivitas pembelahan sel sel kambium pada jaringan meristem yang dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu musim dan cuaca.

Kambium sendiri adalah jaringan merismatik yang memiliki sel yang aktif membelah, sehingga mampu bertambah besar ukurannya, Apabila kambium tidak memiliki sel merismatik; maka dapat dipastikan bahwa kambium tidak dapat bertambah besar dan tidak akan terbentuk lingkaran tahun. Lingkaran tahun tidak hanya terjadi pada batang pohon monokotil; tetapi juga pada batang pohon dikotil. Perbedaannya adalah pada bagian yang mengalami pertumbuhan atau pembelahan sel;pada tumbuhan dikotil seperti pohon jati, lingkaran tahun muncul karena terjadi pertumbuhan pada jaringan kambium gabus yang tidak dapat berjalan sepanjang tahun. 

Hal ini dikarenakan pada tumbuhan dikotil tidak terdapat kambium dan sebagai penggantinya; terdapat kambium gabus. Aktivitas pertumbuhan kambium gabus ini hanya dapat berjalan di musim penghujan karena kebutuhan nutrisi dan unsur hara dapat terpenuhi dan tersedia persediaan air yang berlimpah, sehingga dapat terjadi proses pertumbuhan yang mengakibatkan munculnya lingkaran tahun pada tumbuhan dikotil.Musim sendiri mempengaruhi pembelahan sel karena setiap pergantian musim maka akan terjadi perubahan kandungan dan ketersediaan air dan zat hara. Pada musim hujan, air cukup banyak tersedia sehingga aktivitas pembelahan sel-sel kambium meningkat. Sebaliknya, pada musim kemarau kandungan zat hara akan jauh berkurang sehingga aktivitas sel-sel kambium akan jauh berkurang juga. Perbedaan aktivitas sel inilah yang menyebabkan terjadinya satu lingkaran tahun pada batang pohon, dan akan berulang setiap tahun.

Satu cincin biasanya dihitung sebagai satu tahun usia pohon, Terbentuknya lingkaran tahun juga menyebabkan pertambahan diameter sehingga menambah ukuran batang pohon. Cabang ilmu yang meneliti usia pohon berdasarkan lingkaran tahun memiliki nama dendrokronologi yang diambil dari kata dendro yang berarti anatomi pohon; chrono yang berarti waktu; dan logia yang berarti cabang ilmu, semua dalam bahasa Yunani kuno. Dalam cabang ilmu ini; dapat diprkirakan secara pasti usia pohon menggunakan alat-alat khusus dalam mengamati lingkaran tahun pada batang pohon. 

Ilmu ini pertama kali muncul pada pertengahan abad ke Sembilan belas, dan terus dilakukan pengembangan hingga akhirnya pada awal abad ke dua puluh; seorang astronomer bernama A. E. Douglas mendirikan "Laboratory of Tree-ring Research" (Laboratorium riset lingkaran tahun pada pohon). Laboratorium tersebut didirikannya di "University of Arizona". A. E. Douglas berharap supaya lingkaran tahun pada batang pohon dipakai untuk memahami aktivitas matahari yang menyebabkan perubahan pola iklim yang tentunya menyebabkan lingkaran tahun, dengan lebih baik.

Setelah mengetahui apa itu lingkaran tahun dan bagaimana mereka bida terbentuk; sekarang saatnya bagi penulis untuk membahas topik pada artikel kali ini. Lingkaran tahun pada batang pohon dipercaya dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung usia tumbuhan. Metode ini dipercaya bisa akurat dengan mengambil skala satu tahun banding satu lingkaran. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya pada satu tahun terjadi satu kali musim kemarau dan musim penghujan; yang menghasilkan satu buah lingkaran tahun. Bagaimanapun, menurut penulis perhitungan usia dengan menggunakan lingkaran tahun sebagai dasarnya kurang akurat, baik karena alasan ilmiah maupun secara nyata. Tentunya penulis tidak hanya menebak tanpa memiliki alasan dan argumen yang jelas. Ada beberapa alasan yang membuat penulis berpikir demikian. Berikut diantaranya:

Alasan pertama yaitu karena lingkaran tahun pada pohon pada tahun-tahun awal masih belum terbentuk. Pohon yang berusia masih sangat muda belum memiliki lingkaran tahun, sehingga mampu menyebabkan kesalahan perhitungan. Hal ini disebabkan karena pada usia muda, lingkaran tahun pada pohon belum nampak dengan terlalu jelas sehingga berkesan "Menghilang" dan membuat kita beranggapan bahwa tumbuhan muda belum memiliki lingkaran tahun; atau bahwa lingkaran tahun yang ada sudah termasuk lingkaran tahun saat tumbuhan masih muda. 

Selain itu, batang yang berukuran kecil saat tumbuhan masih muda juga menyebabkan hal ini. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ilmiah oleh para dendrokronologis untuk mengetahui usia asli suatu pohon dari cincin tahunannya; yang memiliki latar belakang ilmu pengetahuan, alat yang sesuai dengan pekerjaan mereka, dan pengalaman dalam menghitung usia pohon.

Alasan yang kedua adalah karena satu cincin tidak selalu terhitung satu tahun. Dalam satu musim kemarau yang berkepanjangan, dapat terbentuk beberapa cincin hanya dalam satu musim. Begitu juga dengan musim hujan yang berkepanjangan. Jika terjadi kemarau yang berkepanjangan, dapat diperkirakan akan terbentuk beberapa cincin dalam satu tahun. Kondisi lainnya yang memungkinkan terbentuknya lebih dari satu cincin dalam setahun adalah kekeringan atau pada peretengahan musim panas, dan padsa dasarnya semua anomali musim mampu menyebabkan terbentuknya lebih dari satu cincin setahun. 

Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa perhitungan oleh orang tanpa latar belakang dendrokronologi pasti akan jauh berbeda dari usia asli pohon. Hal ini dapat terjadi karena setiap musim kemarau akan terbentuk satu cincin setelah jangka waktu tertentu, dan kemarau berkepanjangan ; dengan demikian, mampu membentuk beberapa cincin dalam satu kemarau. Oleh karena alasan ini juga, mampu terbentuk batang pohon dengan cincin yang berjarak sangat rapat, atau lebih renggang dari biasanya.

Selain itu human error alias kesalahan manusia sangat mungkin terjadi mengingat bentukan atau gambaran dari lingkaran tahun yang sangat rapat dan dibutuhkan ketelitian ekstra dalam menghitungnya.Jika tidak teliti; bukannya tidak mungkin bagi kita untuk menghitung saqtu cincin beberapa kali, dan/atau melewati satu atau lebih cincin tanpa kita hitung. Hal ini tentunya akan menyebabkan kesalahan dalam perhitungan usia tumbuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun