Mohon tunggu...
EVANIA EVANIA
EVANIA EVANIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengetahui Cara Mengembangkan Motorik untuk Anak Usia Prasekolah

16 Juni 2022   03:09 Diperbarui: 16 Juni 2022   03:14 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Evania (Mahasiswa Program Studi Psikologi Jenjang Sarjana UNTAR) dan Rahmah Hastuti, M.Psi., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi UNTAR)

Bagi manusia, masa kanak-kanak berusia 0-5 tahun merupakan masa penting untuk mengoptimalkan tumbuh dan kembang anak. Karena pada usia tersebut merupakan dasar dari segala perkembangan seperti fisik, otak, dan pembentukan saraf-saraf yang dapat menentukan kecerdasan anak. 

Masa ini dapat disebut juga dengan masa golden age, masa keemasan yang sangat penting untuk diperhatikan para orang tua. Pada masa ini, sangat baik untuk mengembangkan motorik anak seiring dengan pembelajaran dasar anak untuk belajar menggerakkan anggota tubuhnya.

Pengertian kemampuan motorik merupakan keterampilan seseorang untuk melakukan gerakan yang terkoordinasi antara stimulus dan respons yang dapat ditingkatkan dengan latihan ( Fleishman, 1967 & Kirkendall, 1980). Kemampuan motorik secara umum terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. 

Menurut Dahniar (2019) kemampuan motorik kasar merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dari sebagian atau seluruh anggota tubuh secara seimbang dan terkoordinasi menggunakan otot-otot besar.

 Sedangkan, pengertian motorik halus menurut Bruininks & Bruininks (2005) kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kontrol dan koordinasi dari otot-otot distal tangan dan jari. 

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan mendasar antara kemampuan motorik halus dan motorik kasar yaitu otot-otot yang digunakan, untuk kemampuan motorik kasar menggunakan otot-otot besar yang melibatkan gerakan sebagian atau seluruh anggota tubuh sebagai contoh, gerakan motorik kasar seperti berjalan, berlari, dan melompat. 

Sedangkan kemampuan motorik halus menggunakan otot-otot kecil yang melibatkan gerakan yang lebih halus sebagai contoh, gerakan motorik halus seperti menggenggam, menulis, dan mewarnai.

Kemampuan motorik anak sangat penting untuk dikembangkan terutama pada usia prasekolah karena pada usia ini perkembangan fisik anak juga sangat mendukung untuk membantu perkembangan motorik anak. 

Pada usia ini anak-anak biasanya lebih aktif bergerak dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan mencoba berbagai gerakan yang belum dapat ia lakukan. Gerakan-gerakan kecil maupun besar tentunya melibatkan otot-otot yang menunjang perkembangan motorik anak.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua atau pendamping anak untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak, antara lain :

  • Menemani anak bermain permainan edukatif yang dapat mengembangkan kemampuan motorik halus sekaligus kemampuan akademik seperti menyusun alfabet atau menyusun angka berurutan.
  • Selain permainan edukatif, anak juga dapat diberikan permainan yang menggunakan fokus seperti menyusun balok agar tidak terjatuh atau memindahkan biji-bijian menggunakan sendok dari satu wadah ke wadah lain tanpa terjatuh.
  • Ajak anak untuk bernyanyi dan bertepuk tangan bersama-sama, dapat dikombinasikan juga dengan lagu yang melatih pergerakan tangan seperti membuka dan menutup tangan.
  • Memberikan anak bermain plastisin yang dapat melatih pergerakan otot tangan anak saat membentuk dan juga melatih kreativitas anak membentuk plastisin menjadi bentuk yang menarik.

Selain kegiatan-kegiatan diatas yang dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak, orang tua atau pendamping anak juga dapat melakukan kegiatan-kegiatan dibawah ini yang dapat menunjang perkembangan motorik kasar anak, antara lain :

  • Ajak anak untuk melakukan olahraga ringan seperti berjalan atau berlari pagi, melompat-lompat, dan juga berenang yang tentunya perlu menggunakan pelampung dan didampingi orang dewasa. Gerakan-gerakan olahraga ini melatih otot-otot tangan, kaki, bahkan seluruh tubuh.
  • Bermain menggunakan bola, seperti melempar bola, menangkap bola, memantulkan bola, memasukkan bola kedalam ring atau keranjang, dan aktivitas lain yang dapat dikombinasikan menggunakan bola.
  • Melatih anak untuk belajar melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, seperti makan, mandi, mengganti baju, menggunakan sepatu, apabila masih kesulitan dapat dibantu dan didampingi oleh orang tua.

Kegiatan-kegiatan diatas dapat membantu untuk menunjang perkembangan motorik kasar dan halus anak. Namun, selain kegiatan-kegiatan tersebut tentu juga penting untuk memperhatikan aspek dari dalam yang tidak kalah penting yaitu kesehatan anak. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menggunakan otot dibutuhkan energi yang cukup pula. Untuk memenuhi kebutuhan energi diperlukan gizi dan nutrisi yang cukup dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. 

Orang tua perlu memperhatikan agar makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak mencukupi kebutuhan anak dan memiliki kandungan yang mencukupi gizi dan nutrisi anak seperti pedoman dasar makanan sehat yaitu 4 sehat 5 sempurna. 

Selain gizi dan nutrisi, diperlukan juga istirahat yang cukup untuk mengisi kembali energi anak yang sudah terpakai selama beraktivitas. Anak dapat diberikan waktu istirahat sekitar 2 jam pada siang hari, dan 9-11 jam pada malam hari.

Perkembangan motorik anak tentunya juga sangat berpengaruh terhadap pencapaian akademik anak di sekolah. Karena keterampilan motorik halus anak menjadi prediktor kuat yang mengontrol kemampuan kosakata, pendengaran, penglihatan, dan sosio-demografis (Roth et al., 1993). 

Kemampuan membaca, menulis, dan menghitung dipengaruhi oleh kemampuan motorik halus. Sedangkan kemampuan motorik kasar mempengaruhi kemampuan olahraga anak di sekolah dan juga kemandirian anak.

Namun yang terpenting merupakan peran orang tua untuk mendukung perkembangan motorik anak. Dukungan pengajaran dan dukungan secara emosional terhadap anak tentunya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Orang tua sangat perlu memperhatikan tumbuh dan kembang anak-anak terutama dalam usia keemasan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun