Dampak Potensial Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

        Laut Cina Selatan telah menjadi sumber persaingan yang signifikan antara Tiongkok dan negara-negara penuntut lainnya, termasuk Vietnam, Filipina, Taiwan,Malaysia, dan Brunei. Sikap tegas Tiongkok, yang didukung oleh pembangunan pulau dan patroli angkatan laut, telah meningkatkan ketegangan dan memicusaling klaim. Reaksi internasional termasuk Amerika Serikat yang melakukan operasi "kebebasan navigasi" di dekat pulau-pulau yang disengketakan, dan Jepang memberikan dukungan militer kepada negara-negara pengklaim. Negara-negara lain, seperti Filipina, telah meminta arbitrase internasional, sehingga keputusan pada tahun 2016 menguntungkan mereka.

Pentingnya perekonomian Laut Cina Selatan tidak dapat dilebih-lebihkan. Laut berfungsi sebagai jalur pelayaran yang penting, dengan lebih dari 21% perdagangan global senilai $3,37 triliun melewati jalur ini pada tahun 2016. Selain itu, laut juga merupakan rumah bagi banyak daerah penangkapan ikan dan potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan. Status Laut Cina Selatan saat ini masih kontroversial, dengan perselisihan yang masih berlangsung mengenai klaim teritorial, batas maritim, dan eksploitasi sumber daya. Pentingnya geostrategis laut, ditambah dengan keberadaan sumber daya alam yang kaya, terus memicu ketegangan dan hubungan yang tidak nyaman antara negara-negara pengklaim. Secara keseluruhan, konflik Laut Cina Selatan merupakan isu yang memilikibanyak segi dengan akar sejarah yang dalam dan implikasi yang signifikanterhadap politik regional dan global (BBC News, 2023).

Kepentingan Indonesia di Laut Cina Selatan terutama terkait dengan keamanan maritim, manfaat ekonomi, dan menjaga stabilitas kawasan. Terkait keamanan maritim, Indonesia mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Natuna, wilayah yang kaya akancadangan gas alam dan minyak, dan bertekad untuk memastikan hak-haknya atassumber daya tersebut dihormati. Selain itu, Indonesia mengkhawatirkan potensi peningkatan ketegangan dan konflik di kawasan, yang dapat berdampak padakeamanan maritim dan stabilitas Asia Tenggara (Nguyen, 2015).

Secara ekonomi, Laut Cina Selatan adalah jalur pelayaran penting yang menguntungkanIndonesia, dan negara ini berupaya melindungi kepentingan ekonominya, termasuk potensi cadangan gas alam dan minyak di wilayah tersebut. Dalam hal stabilitas regional, Indonesia memainkan peran penting di ASEAN, mendukung dialog dan kerja sama antar negara pengklaim untuk menyelesaikan perselisihan secara damai. Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas dan keamanan kawasan AsiaTenggara, mendorong penyelesaian sengketa melalui diplomasi, serta mendukunghukum internasional dan UNCLOS. Keterlibatan Indonesia mencakup kepemimpinan diASEAN, partisipasi dalam diplomasi, dan inisiatif kerja sama maritim regionalseperti Forum Maritim ASEAN untuk meningkatkan keamanan maritim. Secarakeseluruhan, kepentingan Indonesia di Laut Cina Selatan berpusat pada keamanan maritim, perlindungan ekonomi, dan stabilitas regional, serta peran pentingdalam diplomasi ASEAN (Matondang et al., 2022).

Laut Cina Selatan (LCS) merupakan kawasan maritim penting yang memiliki implikasiekonomi dan strategis yang signifikan bagi beberapa negara, termasuk Indonesia. Ketegangan dan konflik yang sedang berlangsung mengenai klaim teritorial dan eksploitasi sumber daya di Laut China Selatan menimbulkan ancaman signifikan terhadap kedaulatan dan keamanan Indonesia dan negara-negara kawasan lainnya. Indonesia, bersama beberapa negara lain, memiliki klaim teritorial di LCS, khususnya Kepulauan Natuna yang disengketakan oleh Tiongkok. Meskipun Indonesiasecara konsisten menegaskan bahwa Kepulauan Natuna adalah bagian dariwilayahnya, sikap tegas Tiongkok yang semakin meningkat telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Untuk mengatasi potensi dampak konflik di LCS terhadap kedaulatannya, Indonesia telah secara aktif terlibat dalam kerja sama dan diplomasi regional. Indonesia telahmenjadi pemain kunci di ASEAN dan telah berkolaborasi erat dengan negara-negara kawasan lainnya untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Laut ChinaSelatan. ASEAN telah memainkan peran penting dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, terlibat dalam upaya diplomatik untuk menyelesaikan sengketa wilayah, dan membangun mekanisme untuk mendorong kerjasama dan dialog di antara negara-negara anggotanya. Upaya diplomasi Indonesia sangat penting dalam mengatasi potensi dampak konflik di Laut China Selatan terhadap kedaulatan negara tersebut. Negara ini telah aktif bekerja sama dengan negara-negara regional lainnya untuk mendorong perdamaian dan stabilitas, serta memainkan peran penting dalam upaya ASEAN untuk menyelesaikan sengketa wilayah.Secara keseluruhan, ketegangan dan konflik yang terjadi di Laut Cina Selatan merupakan ancaman yang signifikan terhadap kedaulatan dan keamanan Indonesiadan negara-negara kawasan lainnya. Keterlibatan Indonesia dalam kerja sama dan diplomasi regional sangat penting dalam menjaga stabilitas regional danmeningkatkan kerja sama antar negara anggota ASEAN.