Mohon tunggu...
Evania Yolanda Nabila Putri
Evania Yolanda Nabila Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Tak Diberi Akses Jalan, Ratusan Ojol Geruduk Ojeg Pangkalan di Pasir Impun Bandung

9 Februari 2023   17:17 Diperbarui: 9 Februari 2023   17:24 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah kelompok pengemudi ojeg online dan ojeg pangkalan terlibat dalam sebuah perselisihan sengit di kawasan Pasir Impun, Jalan AH Nasution, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, pada Selasa (03/01/2023). Menurut informasi yang beredar, perselisihan antara ojek online dan ojeg pangkalan pada awalnya dipicu oleh kesalahpahaman. Ketua Himpunan Driver Bandung Raya Iyan Restu menjelaskan, perselisihan terjadi akibat adanya taksi online yang masuk ke wilayah Pasir Impun Bandung, dimana tempat tersebut merupakan daerah kekuasaan ojeg pangkalan yang biasa mangkal di pangkalan ojeg Pasir Impun.

Kronologi perselisihan antara ojeg pangkalan dan ojeg online di Pasir Impun berawal dari salah satu warga yang tinggal di daerah tersebut memesan sebuah taksi online meski tahu kawasannya berada dalam zona merah yang mana tidak bisa dilewati oleh ojeg online. Penumpang tersebut memesan taksi online lantaran keadaannya sedang mendesak dan darurat sebab dia harus membawa salah satu keluarganya yang telah wafat untuk dimakamkan, tetapi penumpang tersebut sedang tidak ada kendaraan pribadi untuk digunakan pada hari itu.

Ketika kendaraan yang ditumpanginya melewati pangkalan ojeg Pasir Impun, mobilnya di hadang oleh sekumpulan driver Ojeg Pangkalan. Para driver ojeg pangkalan tersebut menghentikan mereka dan mengatakan bahwa tidak ada yang boleh memesan kendaaraan online di daerah tersebut karena adanya batas wilayah bagi para pengemudi ojeg online untuk lewat. Para driver ojeg pangkalan bersikeras menyuruh penumpang taksi online untuk tetap turun meski sang driver taksi online telah menjelaskan berkali-kali bahwa dia membawa penumpang dengan tujuan darurat sehingga mereka harus cepat-cepat pergi. Menurut para ojeg pangkalan yang menjadi permasalahannya adalah tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu kepada ojeg pangkalan di pangkalan ojeg Pasir Impun. Sehingga membuat mereka harus menghentikan pengemudi taksi online tersebut, dan terjadilah argumen yang sengit diantara mereka. Namun pengemudi taksi online menerimanya sebagai bentuk intimidasi.

Kejadian ini menjadi viral setelah wanita yang diduga memesan taksi online itu merekam kejadian tersebut dan videonya beredar di grup para ojek online di Bandung. Ketika para driver ojeg online lain mengetahui kejadian tersebut, mereka semua berkumpul dan menggeruduk para ojeg pangkalan di Pasir Impun Bandung hingga membuat pangkalan ojeg Pasir Impun menjadi rusak akibat terjadinya perselisihan yang cukup sengit diantara mereka.

Perselisihan antara para pengemudi ojeg online dan ojeg pangkalan tersebut sampai ke telinga polisi hingga membuat jajaran kepolisian dari Polrestabes Bandung turun tangan. Kapolsek Antapani Kompol Asep Muslihat berjibaku untuk menangani permasalahan kedua belah pihak agar berdamai. Beliau menyampaikan bahwa peristiwa ratusan pengemudi ojeg online menggeruduk lokasi ojeg pangkalan di Pasir Impun dipicu oleh kesalahpahaman mengenai aturan mengangkut penumpang antara pengemudi ojeg pangkalan dan ojeg online di Bandung timur, dari Cibiru hingga Panyileukan.

Ketua Umum Himpunan Driver Bandung Raya Ian Restu di Mapolsek Antapani juga menuturkan bahwa sebenarnya para ojeg pangkalan tidak mempermasalahkan ojeg online untuk melintasi kawasan Pasir Impun. Permasalahan yang muncul lantaran tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu dari pengemudi online ketika memasuki kawasan Pasir Impun dengan ojeg pangkalan. Ketika disinggung mengenai batas zona merah bagi pengemudi online, Ian Restu menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada istilah dan aturan seperti itu, yang ada adalah zona santun saat melintas di satu kawasan.

Untuk meredam perselisihan yang terjadi, polsek Antapani, Asep Muslihat menjadi problem solver dengan mengajak kedua belah pihak melakukan mediasi. Hasil dari mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat menyikapi persoalan yang terjadi dengan kepala dingin. Polisi dipastikan siap menjembatani aspirasi pengemudi ojeg online dan ojeg pangkalan terkait aturan mengangkut penumpang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun