Mohon tunggu...
Domenico EvanAnanta
Domenico EvanAnanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Transformasi Konsumsi Minyak Bumi: Inovasi dari Jepang dan Brazil dalam Mengurangi Ketergantungan

1 September 2023   00:59 Diperbarui: 1 September 2023   01:31 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram.com/statista

Perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya telah mendorong banyak negara untuk merenungkan kembali pola konsumsi minyak bumi mereka dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi jangka panjang. 

Meskipun tren global menunjukkan peningkatan konsumsi minyak bumi seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa negara yang berani melangkah keluar dari norma ini. 

Jepang dan Brazil, sebagai contoh, telah menunjukkan komitmen yang berbeda dalam menghadapi tantangan ini dengan menerapkan kebijakan-kebijakan inovatif guna menurunkan tingkat konsumsi minyak bumi mereka. Dalam esai ini, akan dikaji secara mendalam bagaimana negara-negara ini merespons tren konsumsi minyak bumi yang meningkat.

Pengembangan yang berkelanjutan pada sistem transportasi dan penataan kota telah menjadi salah satu fokus utama dalam upaya mengurangi konsumsi minyak bumi. 

Elektrifikasi pada daerah pedalaman, merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah agar mendapatkan akses sumber daya terbaharui pada daerah pedalaman. 

Sebagai contoh pemerintah Brazil melakukan program elektrifikasi, sehingga memudahkan masyarakat mengakses listrik. Berdampak menggantikan sebagian besar konsumsi minyak bumi dengan listrik. 

Dalam konteks penataan kota, pengembangan pusat-pusat perkotaan yang padat dan beragam fungsi dapat meningkatkan kemudahan dalam menggunakan transportasi umum. Negara Jepang menggunakan mikroba slime mold sebagai referensi dalam penataan kota, sehingga penempatan jalur kereta bawah tanah menjadi efisien.

Investasi dan promosi dalam penggunaan sumber daya terbaharui juga merupakan fokus dalam mengurangi konsumsi minyak bumi. Investasi dan promosi yang berdampak pada pengembangan sumber daya terbaharui memberikan kemudahan pada perusahaan besar, kecil, dan institut penelitian dalam bekerja sama. Salah satu contoh yang dilakukan JCI (Japan Climate Initiative) sebagai salah satu pilar fundamental dalam pengaturan sumber daya. 

Gerakan ini bekerja sama dengan lebih dari 700 perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan pasar energi terbaharui. Pengembangan-pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam memperoleh sumber daya terbaharui. Low-cost solar photovoltaics sebagai salah satu contoh dalam pengembangan teknologi, penggunaan material yang murah dengan efisiensi yang tinggi dalam sel surya.

Penerapan standar efisiensi energi yang ketat di berbagai sektor, termasuk bangunan, peralatan, dan industri, telah menjadi pendekatan yang vital dalam upaya global untuk mengurangi konsumsi minyak bumi. Standar efisiensi energi sebagai sebuah sistem yang membantu untuk mengurangi konsumsi energi pada keseharian. 

Dalam sektor bangunan, penggunaan insulasi memudahkan bangunan untuk mendinginkan suatu ruangan, sehingga tingkat konsumsi energi yang dibutuhkan menurun. 

Tidak hanya dalam bangunan namun dalam sektor transportasi terdapat penggunaan sistem standar efisiensi energi, seperti mobil, truk dan pesawat terbang energi efisien sehingga dapat melakukan penghematan pada penggunaan bahan bakar. Aerodinamis sebagai salah satu contoh pada desain suatu kendaraan yang mengurangi hambatan angin.

Kemudian subsidi pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik dan upaya perluasan infrastruktur tempat pengisian tenaga kendaraan listrik telah menjadi komponen penting dalam strategi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. 

Kendaraan listrik sebagai salah satu opsi yang berdampak besar terhadap penurunan konsumsi minyak bumi, sebagai contoh pada US penurunan sebanyak 34% dalam produksi minyak bumi dikarenakan naiknya pembelian mobil listrik. 

Disisi lain, memperbanyak produksi dan kualitas pengisian tenaga kendaraan listrik menjadi bagian penting dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik. Pada tahun 2022 sebanyak 360,000 tempat pengisian daya terpasang aktif dan siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengguna.

Penerapan regulasi dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca telah menjadi fokus dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Melalui pengaturan yang ketat dan insentif yang tepat, pemerintah menjaga ketat pada sumber-sumber yang menghasilkan polusi udara. 

Pergerakan seperti The Clean Air Act, sebagai salah satu peraturan yang mewajibkan untuk mengurangi jumlah senyawa organik yang menyebabkan polusi. Dengan memberikan kerangka kerja hukum yang jelas dan konsekuen, pemerintah dapat lebih meregulasi perusahaan-perusahaan yang memegang peran dalam minyak bumi. Kebutuhan pada perijinan-perijinan agar suatu perusahaan dapat berjalan melakukan perannya.

Dalam konteks tantangan global terkait konsumsi minyak bumi, upaya yang diambil oleh negara-negara seperti Jepang dan Brazil menandai langkah penting dalam mengatasi masalah ini. 

Meskipun konsumsi minyak bumi secara umum terus meningkat di banyak negara seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi, tidak dapat diabaikan bahwa insitatif untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas telah membuahkan hasil positif. 

Perubahan melalui kebijakan-kebijakan yang berfokus pada efisiensi energi, penggunaan sumber daya terbaharukan, dan transformasi infrastruktur transportasi menginspirasi harapan akan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun