Mohon tunggu...
Evan Hartanto
Evan Hartanto Mohon Tunggu... Human Resources - Just ordinary people who thinks unordinary

Latar belakang saya dari pendidikan sistem informasi, saya senang membaca dan mencoba teknologi baru, menulis untuk iseng saja.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Beralih ke Linux (Zorin OS 15)

20 Agustus 2020   08:04 Diperbarui: 20 Agustus 2020   08:00 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Maka Firefox menjadi tujuan saya untuk mendownload Chrome, ternyata ada juga Chrome yang khusus untuk ubuntu yang menjadi dasar Linux yang saya install, dan ternyata tidak ada perbedaan dibanding dengan yang versi windowsnya. 

Fungsi lain semuanya normal, saya mencari pengganti aplikasi aplikasi yang saya normal gunakan di windows, notepad tidak ada sebaliknya saya mencari dari store linux dan menemukan notepad lain yang ternyata fiturnya juga cukup lengkap, editor gambar juga semacam paint ada inkscape tersedia jadi tidak banyak  aplikasi yang harus saya tambahkan. yang unik adalah, beberapa aplikasi tidak ada di store bawaan linux, tapi setelah saya baca-baca ternyata tinggal ketik syntax saja di terminal maka otomatis aplikasi akan diinstall oleh linux

Ada minusnya

Yang namanya gratisan pasti ada kekurangannya juga, meskipun yang berbayar juga tetap ada kekurangan, poin saya adalah kekurangan wajar dan selama tidak mempengaruhi performa harian dan penggunaan normal.

Kekurangan yang paling saya tangkap pertama kali adalah karena beberapa installasi itu merupakan kolaborasi dengan git atau buatan komunitas maka mengharuskan menggunakan syntax artinya yang bisa menggunakan linux tanpa masalah adalah orang yang mengerti syntax dan tidak keberaran mencari syntax dan menjalankan nya di terminal atau CMD nya linux. 

Masalah berikutnya linux tidak punya progress bar dari files nya, ya kalau copy file tidak ada tanda progress nya cukup mengganggu tapi jika untuk penggunaan harian dan file yang dicopy tidak begitu besar tidak menjadi masalah.  

Untuk setting memang tidak sesimple OS lain yang berbayar namun minimal untuk penggunaan biasa tidak menjadi masalah untuk mendapatkan setting umum seperti tingkat terang layar, inputan, bahasa, waktu, tampilan desktop, walpaper. 

Poin yang terakhir adalah menjalankan exe aplikasi windows disini, memang di awal saya sebutkan bisa menjalankan dengan kompatibilitas, tapi tidak se smooth bayangan awal saya, aplikasi untuk jembatan antara linux dan executeable windows harus diconfigure dahulu dan tidak semua aplikasi windows bisa dijalankan ada beberapa aplikasi yang sempat saya coba error dan tidak bisa dijalankan.

Kesimpulan

Jika anda mencoba linux untuk penggunaan harian yang tidak mementingkan platform kolaborasi dengan rekan anda sehingga harus menggunakan aplikasi yang sama dan anda tidak keberatan mencari syntax untuk install apps penunjang untuk install menggunakan terminal, linux cukup oke selain karena faktor gratisnya.

Selain itu untuk laptop yang agak lama mencari driver untuk hardware menjalankan windows terbaru akan menjadi cukup sulit, sehingga  menggunakan linux dari pengalaman saya lumayan menghemat waktu tanpa mengharuskan saya mencari banyak driver. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun