Selain aspek teknologi, program magang ini juga menekankan pentingnya pembangunan ramah lingkungan. Manager Quality, Health, Safety, and Environment (QHSE), menjelaskan bahwa proyek ini menerapkan sistem manajemen lingkungan terintegrasi dan menerapkan sistem manajemen K3L terintegrasi dan melakukan pemantauan dampak lingkungan sesuai standar.
"Kami belajar tentang pengolahan limbah konstruksi, pengendalian erosi, dan upaya mitigasi dampak lingkungan dan yang menarik adalah bagaimana kami bisa berkontribusi langsung dalam program CSR implementasi dari SDGs poin 13. Kegiatan magang ini mengajarkan kami bahwa pembangunan infrastruktur harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar." ungkap Evan, mahasiswa magang dari Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur.
Manrisk Engineering, menekankan bahwa program magang MBKM dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang pembangunan berkelanjutan. "Setiap peserta magang mendapat mentor yang membimbing mereka dalam penerapan standar konstruksi dan manajemen proyek." jelasnya.
Proyek ini juga menerapkan inovasi dalam penggunaan material konstruksi. "Di proyek ini menggunakan teknologi zero waste dengan memanfaatkan material daur ulang untuk timbunan. Para mahasiswa dapat mempelajari langsung implementasi konstruksi ramah lingkungan." tambah Firman.
Selain pembangunan berkelanjutan, dengan adanya proyek ini dapat mengurangi angka kemiskinan dengan memperkerjakan karyawan lokal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai bentuk implementasi SDGs poin 1 dan 8 yang berkaitan. Â Agar pertumbuhan ekonomi meningkat banyak faktor yang harus diperhatikan yang paling utama yaitu kesehatan.Â
"Proyek ini juga terdapat medical check up yang dilakukan setiap 3 bulan sekali dan sebelum memulai pekerjaan setiap hari pekerja melakukan pengecekan apakah kondisi pekerja dalam kondisi fit to work atau tidak." Ungkap Dzulfiqar. Karena kesehatan yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan masyarakat  yang sejahtera adalah bentuk dari implementasi SDGs poin 3.
Di akhir program, mahasiswa menyusun laporan dan presentasi tentang pembelajaran yang mereka dapatkan. " Laporan ini menjadi bagian dari penilaian untuk konversi SKS. Beberapa besar dampak pembangunan proyek dalam mendukung program MBKM dan implementasi SDGs." kata Firman.
Keberhasilan program magang ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara industri konstruksi dan dunia pendidikan dalam mendukung program MBKM dan implementasi SDGs. "Kami berharap pengalaman ini dapat membekali mahasiswa dengan pemahaman komprehensif tentang pembangunan infrastruktur modern yang sejalan dengan SDGs." tutup Dzulfiqar.
Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Pulau Jawa. Sekaligus menjadi contoh implementasi pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan implementasi SDGs.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H