Dunia daring saat ini sudah seperti pola hidup bagi kebanyakan orang. Permasalahannya muncul ketika dunia daring salalu memberi dampak negatif. Apakah hal ini salah? Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Layaknya semua hal di dunia ini, semuanya memuliki segi positif dan negatifnya tersendiri. Termasuk dunia daring.
Secara positif, dunia daring banyak memberikan sumbangsih terhadap kemampuan bahasa asing seseorang. Hal ini bisa terjadi karena rata-rata aplikasi sosial media dan gim daring menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris.Â
Dampaknya, secara tidak sadar juga menambah daftar kosakata bahasa asing. Meskipun, ada gim dan media sosial asal Indonesia, tapi para pengembang juga memakai bahasa Inggris agar aplikasi buatannya bisa dimainkan dan dipakai di mancanegara.
Bermain gim daring juga meningkatkan dan mengasah kemampuan strategi. Seperti gim bertema peperangan atau moba yang menuntut keahlian dalam berstrategi untuk memenangkan gim tersebut.
Dunia daring juga mempermudah kita dalam beraktivitas sosial, seperti mengobrol atau bertukar berita. Hal ini bisa terjadi dengan adanya media sosial. Media sosial bagi sebagian orang sudah seperti nyawa sendiri. Dari media sosial kita bisa bersosialisasi dengan lebih banyak orang dan dari banyak negara. Dunia daring seolah menghapus sekat pembatas yang selama ini membatasi kita bersosialisasi.
Dunia daring juga memberikan kita keuntungan berupa kemudahan dalam mencari refrensi. Internet mengubah cara kita mencari refrensi. Bukan lagi mencari satu per satu dari halaman jurnal. Sekarang kita tinggal melakukan pencarian dengan topik yang sesuai dengan keinginan kita, mengunduh sejumlah dokumen, dan bisa langsung mencari apa yang kita butuhkan.
Dunia daring banyak mempermudah kita dalam berbagai hal. Tapi, hal ini tidak terlepas dari sisi negatif dari dunia daring. Salah satu yang paling mencolok adalah kecanduan. Kecanduan bisa kecanduan gim daring atau kecanduan ber-media sosial. Seakan mati kutu jika tidak aktif selama semenit saja. Hal ini juga berdampak pada lalainya seseorang untuk mengerjakan kewajibannya. Contohnya saja, banyak pelajar yang malah bermain gim daripada mempersiapkan ujian, hal ini tentu membuat penurunan dari segi akademik.
Masalah kesehatan juga muncul. Perangkat yang dipakai untuk mengakses dunia daring memancarkan sinar yang kurang baik untuk kesehatan mata. Apalagi jika digunakan selama berjam-jam tanpa henti. Hal ini membuat banyak generasi muda yang menggunakan kacamata pada usia yang masih dini sekali. Selain kacamata, anak-anak yang semenjak dini bermain gim daring bertema kekerasan juga rentan terdampak hal ini. Bahasa kasar juga menjadi keprihatinan para orang tua saat ini.
Selain sinar tadi, perangkat gawai juga memerlukan listrik dan akses internet untuk mengakses dunia daring. Hal ini bukanlah suatu masalah serius bagi kalangan menengah ke atas. Tapi, sangat serius untuk kalangan bawah. Artinya adalah penambahan biaya listrik untuk mengisi ulang perangkat gawai dan pengeluan untuk membeli kuota internet. Sementara, beban hidup sehari-hari saja sudah sangat besar.
Masalah yang lain adalah mencontek atau plagiarisme. Dikarenakan kemudahannya refrensi, banyak yang menyalahgunakannnya untuk mencontek. Mulai dari tugas (Pekerjaan Rumah) bahkan hingga ujian. Hal ini menyebabkan menurunnya nilai kejujuran pada diri sang pencontek, membuat dirinya nyaman dalam kebohongan dan kesemuan.
Cyberbullying juga merupakan masalah yang banyak dipersoalkan. Sifat anonym dalam sosial media memberikan keuntungan bagi para perundung untuk melakukan aksi perundungan.
Dari semua positif dan negatif tadi, kita tidak bisa pungkiri bahwa dunia daring saat ini sudah seperti menjadi suatu kebutuhan primer layaknya makan. Tapi, sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Begitupun dunia daring, terlalu lama maka kita akan kecanduan dan jika menolaknya sama sekali, kita akan tenggelam dalam arus zaman. Kita tidak bisa menolaknya, yang kita bisa adalah menggunakan semua kemudahan yang diberikan dengan bijaksana.
Â
