Kemudian, diterapkan juga pembelajaran berbasis teknologi, dimana peserta didik dapat mengakses pembelajaran melalui ponsel mereka. Guru dapat memberikan materi pembelajaran hari itu pada grup kelas, ataupun menggunakan platform pembelajaran interaktif seperti quizizz, kahoot, liveworksheet, dll.
Dengan cara-cara personal yang dimiliki setiap individu dalam membangun pendidikannya, mereka akan menjadi seseorang yang kreatif dan dapat berpikir kritis. Pendidikan bukan hanya dilakukan oleh perseorangan. Sehingga, dalam prosesnya akan terjadi diskusi dan kolaborasi anatar peserta didik maupun dengan pendidi itu sendiri. Sehingga, hal ini akan membantu peserta didik dalam sosial dan komunikasinya.
Yang paling penting terkait kebutuhan abad 21 yang sarat akan perubahan dan penambahan komponen kemampuan yang harus selalu diupdate, peserta didik haruslah menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Hal ini sesuai dengan tujuan merdeka belajar oleh pemerintah. Peserta didik tidak boleh menjadi seseorang yang berhenti belajar saat sudah mendapatkan ijazah saja, namun harus selalu mengupdate kemampuan dan pengetahuannya selaras dengan perkembangan zaman.
Pembelajar yang berpusat pada peserta didik mengarahkan peserta didik nantinya menjadi pembelajar mandiri yang dapat mencari informasi, belajar, dan berkembang melalui sumber-sumber yang dapat ia temukan.
Referensi
Hasibuan, A. T., & Prastowo, A. (2019). Konsep Pendidikan Abad 21: Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sd/Mi. MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar Dan Keislaman, 10(1).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI