Salah satu kesulitan yang dialami oleh anak autis yaitu gangguan cara berkomunikasi baik verbal maupun non verbal, sebagian dari mereka dapat berbicara tapi menggunakan kosakata yang sederhana dan diulang-ulang sehingga orang yang memperhatikannya tidak paham dengan apa yang diucapkannya juga dipengaruhi dengan keterbatasan kosakata yang mereka jumpai, tak hanya itu mereka juga bisa mengisyaratkan keinginannya menggunakan gerakan bahasa tubuh.
Adapun cara untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak autis yaitu memberikan pelatihan berupa media PECS (Picture Exchange Communication System) adalah bentuk pelatihan menggunakan symbol-simbol verbal (Bondy dan Frost, 1994:2) dengan media ini diharapkan anak autis bisa memahami secara jelas terhadap bahasa yang disampaikan.Â
Memang, pada tahap awal anak akan diajarkan pada symbol-simbol non verbal tetapi pada akhir penggunaan PECS seorang anak akan sedikit dipaksa untuk berbicara secara ilmiah.Â
Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Schwartz (1998) dalam www.autism.healing.thre.sholds.com terhadap 18 anak autis, mereka berhasil berbicara secara ilmiah selama 1 tahun setelah menggunakan media PECS.Â
Menurut penuturan Bondy,2001 tidak ada dampak negative dari penggunaan media ini, hanya saja dikhawatirkan akan adanya ketergantungan pada PECS dan membuat tidak berkembangnya keterampilan berbicara anak autis. Kenyataannya, banyak bukti kuat bahwa anak autis yang melakukan media ini dan berhasil.
Sampai detik ini, ilmuwan masih belum mendapatkan alasan konkrit penyebab dari gangguan anak autis tetapi, banyak spekulasi yang berpendapat bahwa pada saat pre natal (keadaan hamil) seorang ibu hamil dianjurkan untuk menjaga diri dan calon bayi dengan cara mengkonsumsi asam folat, mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, juga menghindari obat obatan yang dilarang seperti epilepsi.Â
Asam folat berguna bagi ibu hamil untuk membantu membentuk tabung saraf ketika bayi berkembang pada saat kehamilan dan mencegah beberapa cacat lahir terutama pada otak bayi.Â
Jika telah ditetapkan bahwa tidak ada penyebab konkrit dari ilmuwan mengenai penyebab terjadinya autis maka, tidak ada pula obat yang mampu memulihkan kenormalannya.Â
Tetapi, gangguan ini bisa sedikit dinetralisir dengan beberapa terapi medis yang dilakukan sejak usia dini dan tak sedikit para autisme yang berhasil menemukan jati dirinya seperti ananda Naufal Fikri yang berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai penyandang autis pertama yang memiliki program podcast.Â
Sungguh mengispirasi bukan?Â
Dengan segala keterbatasan yang ada dia mampu mengembangkan bakatnya, semoga dengan adanya kejadian ini memacu semangat kita yang masih diberi kesempurnaan jasmani dan rohani untuk tidak pantang menyerah menggapai cita-cita yang diinginkan.      Â