Perlu diketahui, manusia disebut dalam Al-Qur'an dengan sebutan yang bermacam-macam salah satunya adalah an-nas yang berarti bahwa manusia adalah makhluk social yang membutuhkan orang lain dalam menjalani proses kehidupan, anak bayi yang baru lahir dapat dijadikan contoh nyata bahwa sedari kecil kita membutuhkan bantuan orang lain seperti figur seorang ibu.Â
Tentunya, dalam menjalani proses kehidupan sangatlah penting bagi seorang individu untuk berinteraksi antar sesama, ditunjukkan pada proses komunikasi baik verbal (lisan atau tulisan) maupun non verbal (bahasa tubuh seperti gerakan tangan,raut wajah, geleng kepala dll).
Lalu, bagaimana dengan anak yang mempunyai masalah dalam berkomunikasi?
Anak berkebutuhan khusus karena gangguan komunikasi biasa disebut dengan anak "autis" Banyak orang salah persepsi menjuluki anak autis sebagai anak yang mengidap "gangguan jiwa" dibalik itu, autis merupakan kelainan saraf yang ditandai dengan kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial.Â
Anak autis akan mengalami perbedaan yang mencolok dengan anak normal pada umumnya dalam hal tumbuh dan berkembang dikarenakan, terjadinya penurunan kognitif anak. Gejala autisme dapat terdeteksi kurang lebih umur 2 tahun ditandai dengan perilaku sebagai berikut :
1. Tidak bisa menjawab atau mengoceh saat dipanggil (walaupun belum berupa kata kata yang dapat dimengerti)
2. Tidak bisa melakukan gerak gerak kecil seperti menggenggam, menunjuk, ataupun melambaikan tangan.
3. Tidak tersenyum ketika kita menorehkan senyum kepada mereka.
4. Ketika bayi diam dan tidak suka berbicara.
5. Tidak bisa kontak mata.