Mohon tunggu...
Evan FelixChangi
Evan FelixChangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unpar

Unparians

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Rasisme di Sekitar Kita

25 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 25 Oktober 2022   19:02 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I

PENDAHULUAN

Masalah Dasar

Mulai dari hinaan dan stereotipe terhadap warna kulit dan bentuk fisik, diskriminasi di sekolah, tempat kerja, pengadilan, hingga intimidasi oleh aparat keamanan, banyak orang didiskriminasi hanya karena warna kulitnya dan bentuk fisiknya.

Analisis Data

Kata rasisme berasal dari bahasa Inggris yaitu racism. Rasicsm itu berasal dari kata race yang memiliki beberapa arti, Pertama, suatu kelas populasi yang didasarkan dari sebuah kriteria genetik. Lalu setiap populasi yang secara genetis berbeda dengan populasi lainnya. 

Melalui observasi data, asal mula istilah ras pertama diketahui sekitar tahun 1600. Saat itu, Francois Bernier, seorang dokter dan penjelajah asal prancis pertama kali mengemukakan gagasan tentang perbedaan manusia yang berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan wajah.

Rasisme juga dapat diartikan sebagai serangan sikap, kecenderungan, pernyataan, dan tindakan yang mengataskan sebuah kelompok dan memusuhi kelompok masyarakat lain karena identitas ras. Rasisme juga di pandang sebagai sebuah kebodohan karena tidak berdasar pada satu ilmu apapun dan berlawanan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sedangkan arti rasisme berdasarkan Human Rights and Equal Opportunity Commission adalah suatu ideologi yang merupakan pernyataan perihal kelompok ras dan etnis yang merendahkan kelompok atau komunitas lainnya.

Teori

Ras memiliki arti sebagai suatu golongan yang menunjukkan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu jumlah yang besar. Keragaman sering sekali menjadi perdebatan, padahal seharusnya keragaman dan perbedaan warna kulit itu dipahami sebagai kemajemukan ras, dan bukan menunjukkan superioritas antara satu dengan yang lain.

Teori rasisme menurut Oliver C. Cox yang adalah seorang sosiolog menyatakan bahwa Rasisme merupakan peristiwa dan situasi yang menilai berbagai Tindakan berdasar nilai dalam suatu kelompok dengan perspektif kultural yang memandang semua nilai sosial masyarakat lain diluar golongan sendiri itu salah.

Perbedaan berdasarkan warna kulit dan ras lalu memicu lahirnya gerakan-gerakan yang mengunggulkan rasnya sendiri.

Teori Darwin juga dijadikan sebagai dasar tindakan untuk membenarkan penguasaan ras satu dengan ras lain. Maka timbullah superioritas ras, yaitu kelompok ras yang merasa lebih unggul merasa mereka berhak menindas ras yang dianggap lebih rendah. Konsep tentang keunggulan ras inilah yang melahirkan rasialisme.

BAB II

ANALISIS

Analisa masalah

Analisa masalah rasisme di Indonesia adalah tentang kurangnya solidaritas dan toleransi antar sesama masyarakat Indonesia dan dampak Individualisme yang sangat terasa dalam Kasus ini. Karena pendapat beberapa orang yang berbuat rasisme dan berakibat membuat banyaknya emosi yang tidak terbendung dan membuat masalah rasisme ini tak kunjung selesai. Penganalisaan masalah rasisme lebih lanjut dapat menyangkut beberapa hal, yaitu: penyebab rasisme, akibat rasisme, dan cara mengatasi rasisme itu sendiri.

Masalah rasisme pada kehidupan sekitar dapat memiliki penyebab berurutan yang pertama adalah munculnya rasa tidak aman. Ketika seseorang merasa mereka tidak punya identitas, orang itu akan bergabung kepada kelompok yang memiliki kesamaan akan suatu hal agar merasa aman. Lalu orang itu akan mulai melihat adanya golongan lain dan ingin melebiihi kelompok itu. karena setelah setiap orang bergabung dengan kelompok masing-masing, identitas inilah yang dapat membuat seseorang menjauhi identitas lain karena setiap golongan ingin membuat dirinya lebih berkuasa. 

Lalu Hilanglah rasa menghargai, seseorang dapat dengan mudah menghakimi kelompok lain karena adanya perbedaan setiap golongan yang signifikan. Lalu akan terbuatlah stereotip yang berpotensi merendahkan satu golongan seperi stereotip orang batak pasti kasar. Stereotip ini tidaklah benar karena setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda meskipun berada dalam  satu golongan. Pada tahap akhir, muncullah pelampiasan karena berbagai emosi yang terpendam membuat seseorang membenci suatu golongan atau kelompok dan terjadilah perbuatan rasisme.

Akibat rasisme yaitu rasisme dapat menyebabkan dan memperburuk banyak kondisi seseorang akan kesehatan mental. Depresi dan kegelisahan berlebih akibat perundungan rasisme dapat membuat kondisi mental seseorang terganggu. Kondisi ini dapat terjadi dengan berbagai cara, misalnya, gejala kegelisahan bisa muncul sebagai akibat langsung dari perilaku rasis seperti ujaran kebencian. Hal itu juga dapat terjadi secara tidak langsung dari perlakuan ketidaksetaraan yang sangat luas antara satu pribadi dengan sebuah kelompok.

Cara mengatasi rasisme dapat kita lakukan dengan menyadari bahwa setiap orang itu berbeda sehingga kita tidak terjebak stereotip yang merugikan. Kita juga harus melihat segala hal dari sudut pandang orang lain dan tidak langsung menghakimi sendiri. Selain itu, kita tidak boleh terpengaruh perilaku rasisme di sekitar kita, melainkan kita mencegah rasisme itu terjadi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan essay yang sudah saya tulis, essay ini memiliki kesimpulan mengenai rasisme adalah sebuah pola pikir atau stereotip terhadap suatu ras tertentu dan suatu golongan yang merasa rasnya lebih superior serta mempunyai hak dan kekuasaan untuk mengatur ras lainnya. Rasisme sering menjadi salah satu topik yang memiliki banyak kasus sehingga banyak dibicarakan orang- orang sekitar pada masa ini. Dampak negatif dari perlakuan rasisme ini dapat terbagi menjadi dua tingkatan. 

Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat minor(kecil) hingga tingkatan major(besar). Untuk tingkatan minor, contohnya seperti: insecure, Menjadi ragu-ragu serta malu untuk bersosialisasi karena berbeda identitas, merasa dirinya dikucilkan, serta mengasingkan diri dari masyarakat. Untuk tingkatan major contohnya seperti: dapat menyebabkan depresi, kerusakan mental, kegelisahan yang berlebihan, menurunnya tingkat kepercayaan diri, dan yang paling parah dapat menyebabkan adanya pikiran bunuh diri dalam diri seseorang.

Rekomendasi dan saran

Warga negara Indonesia adalah sekumpulan orang yang hidup di negara Indonesia yang memiliki sangat banyak perbedaan. Oleh karena itu sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia harus lebih melaksanakan, dan menghormati segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan dalam menyatukan perbedaan setiap golongan khususnya dalam pemahaman bahwa Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang banyak terjadi di sekitar kita dapat diatasi dan kita juga dapat lebih memperkuat persatuan dan kesatuan antara satu sama lain.

Daftar pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun