Selain itu, perlu dicatat bahwa mayoritas live performance mengharuskan penonton untuk membayar dengan harga yang cukup tinggi karena interaksi dari penonton dengan penyanyinya merupakan sebuah pengalaman yang tidak tergantikan. Jika penggemar dari seorang penyanyi mengetahui bahwa mereka membayar hanya untuk mendengar pertunjukkan lip sync mereka dapat merasa kecewa karena biaya yang mereka keluarkan tidak sepadan dengan apa yang mereka harapkan.
Merusak reputasi dari penyanyi
Penggunaan lip sync dapat merusak reputasi dari seorang penyanyi yang nantinya dapat berpengaruh terhadap karir mereka kedepannya. Jika seorang penyanyi ketahuan melakukan lip sync, selain mereka dapat merusak hati dari penggemar mereka, ada konsekuensi lainnya yang bahkan lebih berat. Salah satunya ketika penyanyi tersebut diangkat dalam sebuah media yang dapat disiarkan secara negatif sehingga dilihat oleh publik dan dalam worst scenario menjadi viral.
Jadi, lip sync diciptakan karena memiliki sebuah tujuan khususnya di industri musik. Lip sync digunakan dalam rangka menjaga suara dari penyanyi khususnya dalam pelaksanaan gladi sehingga mereka masih bisa melakukan simulasi tanpa mengeluarkan usaha yang berlebihan.Â
Kita juga dapat mengandalkan lip sync sebagai backup vocal untuk memastikan kelancaran dari live performance. Akan tetapi, masih terdapat banyak penyalahgunaan dari lip sync yang justru mempertanyakan autentisitas dan integritas dari seorang penyanyi dan seluruh industri musik seperti menjatuhkan penyanyi lain, mengecewakan penggemar, dan merusak reputasi mereka. Oleh karena itu, lip sync seharusnya digunakan selayaknya sesuai fungsinya dan tidak digunakan bagi keuntungan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H