Mohon tunggu...
Evalin Ndoen
Evalin Ndoen Mohon Tunggu... Guru - Don't prove your self, just improve your self.

Gita Bangsa School, Citra Raya, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Montessori: Praktik bagi Siapapun, di Manapun, dan Kapanpun

29 Oktober 2021   22:25 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:22 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah anda familiar dengan Montessori ?

Montessori merupakan suatu sistem yang lebih dari pendidikan yang biasa kita alami. Montessori merupakan cara unik yang tidak hanya sebatas "dinding" kelas. Salah satu keunggulan metode Montessori adalah bahwa ia memanfaatkan sepenuhnya motivasi anak untuk mempelajari hal-hal ini pada usia yang sangat muda. Kurikulum kehidupan praktis di Montessori menyediakan ruang lingkup dan urutan untuk rutinitas dan praktik sehari-hari ini. 

Dan persis seperti bidang akademik lainnya di kelas Montessori, pendekatan Montessori menawarkan pedagogi yang mengangkat dan memberdayakan anak dalam mengejar keterampilan ini. Kehidupan praktis di Montessori adalah aktivitas yang bertujuan, mengembangkan kontrol dan koordinasi motorik, dan mengembangkan kemandirian, konsentrasi, dan rasa tanggung jawab.

Montessori identik dengan aktivitas yang berhubungan dengan praktik dalam kehidupan. Tidak dipungkiri bahwa "practical life" berlaku bagi seluruh tatanan usia, baik itu masa kanak-kanak hingga dewasa sekalipun. Ketika ditanggapi dengan serius dan disajikan sebagai tantangan yang dapat didekati dan berdampak, kegiatan ini memiliki martabat yang melekat. 

Ini bukan "hanya" berpakaian atau "hanya" membuat jus jeruk jika seseorang melakukannya sendiri. Anak belajar mengikuti urutan motorik yang kompleks namun dilakukan secara mandiri untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya sendiri. Keterampilan ini, ketika diajarkan sejak dini, memungkinkan anak-anak untuk percaya pada diri mereka sendiri serta mengembangkan disiplin diri yang diperlukan untuk sukses sepanjang hidup mereka.

Individu yang tidak terbiasa dengan metode montessori mungkin mempertanyakan mengapa seorang anak melakukan sesuatu seperti mencuci piring daripada mempelajari sesuatu yang lebih akademis seperti konsep matematika. Praktik pada kurikulum montessori mengajarkan kepada anak hal-hal yang mereka butuhkan untuk belajar dan melakukannya dengan cara yang merupakan bagian dari disiplin akademis yang lebih banyak mengembangkan keterampilan  emosional dasar . 

Matematika, membaca, dan bahasa semuanya menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan untuk fokus sehingga dapat mengikuti langkah-langkah logis dan berurutan untuk membuat pilihan yang cerdas, untuk melihat tugas dari awal sampai akhir, untuk bertahan ketika seseorang membuat kesalahan, dan untuk mengoreksi kesalahan seseorang---dan semua ini hadir dalam proses belajar dan mempraktekkan kegiatan kehidupan praktis. Inilah mengapa metode Montessori disebut unik.

Saat ini, metode montessori banyak digunakan oleh sekolah-sekolah khususnya pada jenjang PAUD. Namun, di era pandemi seperti ini, bagaimana cara untuk mengimplementasikan metode montessori secara daring? Agak sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat dibutuhkan. Metode montessori, saat ini, tidak melulu identik dengan pendidikan formal yang ada di sekolah, namun metode montessori kini banyak diminati oleh para orang tua khususnya kaum ibu. 

Mengapa orang tua harus mempertimbangkan untuk menerapkan montessori di rumah? Ada banyak alasan, tetapi yang terbesar adalah bahwa montessori merupakan cara yang baik untuk mengenali dan mengembangkan kemampuan bawaan anak terutama untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka melalui permainan yang bermakna. Dengan membuat beberapa perubahan pada lingkungan rumah, para orangtua sebenarnya dapat membantu mendorong rasa ingin tahu alami si anak dan kemampuan untuk belajar selama bertahun-tahun yang akan datang.

Nah, bagaimana cara untuk mempraktikkan metode montessori di rumah? Apakan Montessori melulu identik bermain dengan alat peraga yang pada umumnya terdapat pada kelas montessori? Berikut adalah tips and trick agar anda para pembaca dapat mengimplementasikan metode montessori di rumah untuk putra dan putri anda.

1. Mengatur lingkungan

Salah satu prinsip Montessori adalah "A place for everything and everything in its place". Di rumah, ketika hendak mendesain rumah sebagai lingkungan Montessori perlu diingat bahwa orangtua harus membentuk suatu tempat dimana merupakan tempat anak dalam "menyimpan" segalanya, mainan contohnya, akan mengajari mereka untuk bertanggung jawab atas barang-barang mereka dan membersihkan kekacauan yang mungkin mereka buat. Untuk mengatur lingkungan di rumah secara efektif, perubahan paling signifikan yang dapaty lakukan adalah membuat segala sesuatunya lebih mudah diakses oleh sang anak, salah satunya adalah dengan menentukan area tersendiri atau khusus untuk suatu hal tertentu. 

2. Menyesuaikan tugas mereka dengan usia serta kemampuan yang mereka miliki

Sangat penting agar para orang tua memperhatikan kebutuhan anak mereka dengan cara melihat pada usia sang anak agar dapat mengejarkan halk-hal yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Pada anak PAUD misalnya, dalam Montessori sudah diajarkan bagaimana cara untuk bertanggung jawab seperti memberihkan meja setelah makan hingga merapikan mainan setelah bermain. Di lain sisi, melalui Montessori anak diajarkan aspek bertanggung jawab dan disiplin. 

3. Ajari anak berkonsentrasi

Orang dewasa seringkali menyebut bahwa sangat sulit bagi anak kecil untuk berkonsentrasi atau focus akan suatu hal. Namun jangan salah, pada metode montessori. Bagaimana caranya ? Dengan mengidentifikasi apa yang mereka minati dan mengaturnya dengan kesesuaian materi dan ruang yang mereka butuhkan untuk melakukan eksplorasi secara lebih menyeluruh. Hal ini mengingat anak usia PAUD memiliki rasa curiosity yang tinggi dan ingin tahu akan segala hal.

4. Fokus pada motivasi, bukan imbalan

Dalam praktik pendidikan, seringkali guru memberikan reward berupa imbalan seperti pujian misalnya. Hal ini sesuai dengan teori behavioristik terkait dengan positive reinforcement. Lain hal nya, pada metode montessori tidak berfokus pada pemberian imbalan kepada anak. Pujian verbal memang dihargai namun diberikan dalam jumlah sedang, tidak berlebihan. 

Kunci utamanya adalah bagaimana cara orang tua selaku sosok "pendidik" di rumah untuk mengajari anak-anak agar mereka dapat menciptakan dan menikmati rasa bangga karena telah mempelajari sesuatu yang baru ketika menyelesaikan tugas mereka. Dengan ini mereka secara mandiri memotivasi diri mereka secara internal.

Itulah beberapa tips and trick bagi para orang tua agar dapat menciptakan suasana montessori di rumah. Perlu diingat bahwa montessori tidak melulu harus diajarkan di sekolah dan harus didukung oleh media yang identik dengan kata "mahal". Montessori dapat berlangsung secara sederhana, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun