Mohon tunggu...
Eva Karunia
Eva Karunia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi baca au

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Misi Pemulangan: Lobbying dan Negosiasi Menyelamatkan Warga Jambi dari Jeratan Judi di Malaysia

2 Juli 2023   10:06 Diperbarui: 2 Juli 2023   10:20 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eva Karunia

20210110400015

Teklob

Universitas Muhammadiyah Jakarta (Ilmu Komunikasi)

Kasus Judi dan Jeratan Malaysia pada 16 Warga Jambi

Sebuah kasus menarik mencuat di perbatasan Indonesia-Malaysia ketika 16 warga asal Jambi tertangkap dalam jaringan judi online. Namun, harapan akan kembalinya mereka ke tanah air masih kabur di cakrawala. Tidak gentar dalam menghadapi tantangan sulit, Pemerintah Provinsi Jambi dan KBRI Malaysia berperangai seperti pemain catur yang lihai, melancarkan serangkaian lobi-lobi cerdik demi menyelamatkan para warga Jambi yang terjebak dalam permainan judi online di Negeri Jiran.

Layaknya kisah-kisah menegangkan dalam dunia diplomatik, Pemerintah Provinsi Jambi tengah berada di tengah medan perang negosiasi. Berupaya membangun jembatan dengan kepolisian Malaysia, Gubernur Jambi, Al Haris, dengan tegas menyatakan, "Kami tidak akan berhenti berupaya hingga 16 warga kita dapat pulang ke Jambi dengan selamat."

Dalam pertempuran ini, senjata utama yang digunakan adalah diplomasi. KBRI Malaysia menjadi pangkalan strategis untuk merangkul pihak kepolisian Malaysia agar menyerahkan kembali warga Jambi yang terjebak dalam cengkeraman judi online. Langkah-langkah diplomatis tersebut menekankan pentingnya menjaga hubungan bilateral yang harmonis serta mencerminkan kerja sama antar negara dalam melindungi warga negaranya.

Tidak hanya itu, pemain utama dalam lobi-lobi ini, Pemerintah Provinsi Jambi, tidak gentar mengirimkan pasukan diplomatisnya ke garis depan. Dengan penuh keberanian, mereka mengupayakan pembebasan dan pemulangan warga Jambi dengan bantuan KBRI Malaysia. Melalui koordinasi yang intensif, mereka memohon kepada kepolisian Malaysia agar memberikan kebebasan kepada warga Jambi dan mengembalikan mereka ke pelukan tanah air.

Namun, tantangan yang dihadapi tidak mudah. Warga Jambi masih menjadi saksi penting dalam kasus ini, sehingga kepolisian Malaysia masih memerlukan keterangan mereka. Dalam dunia negosiasi, pemahaman situasi menjadi kunci, dan Pemerintah Provinsi Jambi memastikan agar kekhawatiran dan keraguan pihak kepolisian dapat teratasi dengan argumen yang kuat.

Source: jambiekspres.disway.id
Source: jambiekspres.disway.id

Misi Pemulangan dan Lobbying dari Pemerintah Jambi dan KBRI Malaysia

Misi pemulangan ini bukanlah hanya sekadar konflik antara dua negara, tetapi juga melibatkan praktik lobbying yang menggugah hati. KBRI Malaysia menjadi motor penggerak dalam meraih dukungan dari pemerintah pusat Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri. Melalui komunikasi yang intensif, mereka membangun kekuatan bersama guna memastikan pemulangan warga Jambi menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan.

Selain itu, perjuangan tidak berhenti di koridor diplomatik. Pemerintah Provinsi Jambi dan KBRI Malaysia menyadari pentingnya peran publik dalam misi pemulangan ini. Melalui advokasi yang tegas dan lobi publik yang gigih, mereka berharap dapat membangkitkan kesadaran masyarakat serta mempercepat pemulangan para warga yang terjebak di dalam perangkap judi online di Malaysia.

Kisah epik ini mencerminkan pentingnya praktik negosiasi dan lobbying dalam menjaga hubungan bilateral serta melindungi warga negara yang berada dalam situasi sulit di luar negeri. Seperti halnya para pahlawan dalam perang, Pemerintah Provinsi Jambi dan KBRI Malaysia tidak gentar menghadapi rintangan yang sulit. Mereka berjuang demi kebebasan dan pemulangan warga Jambi, memperlihatkan bahwa takdir warga negara adalah prioritas utama yang tidak boleh terabaikan.

Dalam konteks global, kasus ini juga mencerminkan praktik negosiasi dan lobbying yang sering digunakan oleh negara-negara dalam hubungan internasional. Negosiasi merupakan instrumen penting untuk menyelesaikan konflik dan mencapai kesepakatan antara negara-negara. Dalam kasus ini, negosiasi dilakukan melalui perwakilan diplomatik dan melibatkan berbagai aktor seperti pemerintah provinsi, KBRI, dan pihak berwenang di Malaysia.

Sementara itu, lobbying merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan khusus untuk mempengaruhi kebijakan dan tindakan pemerintah. Dalam kasus ini, Pemerintah Provinsi Jambi dan KBRI Malaysia menggunakan lobbying untuk memperoleh dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat Indonesia serta memobilisasi dukungan publik dalam upaya pemulangan warga Jambi.

Praktik negosiasi dan lobbying juga tidak terbatas pada tingkat nasional, tetapi dapat dijumpai dalam hubungan bilateral dan multilateral antara negara-negara. Dalam konteks internasional, negara-negara seringkali menggunakan negosiasi dan lobbying untuk mencapai tujuan politik, ekonomi, dan keamanan mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya diplomasi dan komunikasi antara negara-negara dalam mengatasi perbedaan dan konflik yang muncul.

Source: META
Source: META

Efektivitas Negosiasi dan Lobbying Masalah Luar Negeri

Dalam beberapa kasus, negosiasi dan lobbying dapat menjadi alat yang efektif dalam memperjuangkan hak-hak warga negara yang terjebak atau menghadapi masalah di luar negeri. Negara-negara seringkali menggunakan kekuatan diplomasi dan advokasi politik untuk memastikan perlindungan dan keamanan warga negara mereka di negara asing. Secara umum, kasus ini memperlihatkan betapa pentingnya praktik negosiasi dan lobbying dalam menjaga hubungan bilateral, melindungi warga negara, dan menyelesaikan konflik di tingkat nasional maupun internasional. Praktik ini membutuhkan keahlian, ketekunan, dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya kerangka negosiasi dan lobbying yang efektif, diharapkan dapat tercipta dunia yang lebih aman, adil, dan berkeadilan bagi semua warga negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun