1) Kreativitas Guru dalam Menyajikan Meteri Pembelajaran IPS
Seorang guru, dituntut untuk menyajikan materi pembelajaran yang menyenangkan, aktif, inovatif, menarik, dan kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya yang dilakukan oleh guru kelas 6 SDN 1 Awirarangan. Upaya-upaya tersebut seperti menyajikan materi pembelajaran yang menuntut gagasan dan karya orisinil, imajinatif, bervariasi, dan pembelajaran yang sifatnya baru.
a) Pembelajaran dengan Konsep Imajinatif
Pembelajaran yang kreatif merupakan pembelajaran yang bersifat imajinatif, tetapi tidak lepas dari tumpuan realitas. Hal ini sesuai dengan penjelasan Piirto (2011) bahwa salah satu ciri kepribadian kreatif adalah "alternate between imagination and fantasy, and a rooted sense of reality". Maksudnya bahwa orang yang kreatif melakukan imajinasi dan fantasi, tetapi tidak lepas dari realitas. Guru kelas atas di SDN 1 Awiarangan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan konsep imajinatif. Upaya ini dilakukan agar pemikiran dan gagasan-gagasan peserta didik dapat bermunculan. Salah satu contoh yang dilakukan guru kelas atas ialah menyuruh peserta didik menulis tentang pengalaman peserta didik, dan menulis catatan yang
berisikan cita-cita dan harapan peserta didik ke depan.
 b) Pembelajaran yang Merangsang Gagasan dan Karya Orisinil
Pembelajaran kreatif, menuntut gagasan-gagasan dan karya-karya orisinil. Setiap penyajian pembelajaran harus menghasilakan sebuah gagasan dan karya yang orisinil. Untuk mengaktualisasikan hal tersebut, guru kelas memberikan pekerjaan yang sifatnya individu. Misalnya guru menyuruh peserta didik membuat poster tanpa melihat contoh yang ada di dalam buku peserta didik. Hal ini sesuai dengan ungkapan subyek NA dalam wawancara sebagai berikut:
"Dalam upaya menghasilkan konsep Imajinatif serta karya orisinil dalam proses pembelajaran saya membebaskan peserta didik untuk menghasilkan gagasan serta karya dengan imajinasi peserta didik tanpa melihat contoh-contoh di dalam buku, konsep imajinatif akan terlihat dari variasi gambar, warna dan tulisan." (Wawancara NA, 17 November 2020).Hal ini memberikan gambaran bahwa guru berupaya untuk merangsang peserta didik agar dapat menghasilkan gagasan serta karya yang imajinatif dengan melibatkan penuh peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran.
c) Penyajian Pembelajaran yang Bervariasi
Dalam menyajikan pembelajaran harus menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan. Aktivitas yang dilakukan guru agar pembelajaran tidak membosankan adalah dengan menyajikan pembelajaran yang bervariasi. Guru menyajikanpembelajaran dengan pola interaksi yang bervariasi, gaya mengajar yang bervariasi, dan menguraikan pesan yang bervariasi. Selanjutnya dapat dilihat pada uraian di bawah. 1) Pola Interaksi
Interaksi guru dan peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan materi ajar proklamasi kemerdekaan di kelas atas bersifat aktif, komunikatif, produktif, dan kondusif. Interaksi guru peserta didik yang positif itu terwujud tidak lepasnya dari sikap guru yang mampu menciptakan lingkungan yang kreatif. Pola interaksi yang diterapkan guru sangat bervariasi. Upaya guru dalam berinteraksi dengan peserta didik adalah banyak melibatkan aktivitas yang berpusat pada peserta didik.. Contohnya, peserta didik menempelkan karya imajinasi mereka dalam papan board di depan, peserta didik dan guru melakukan tanya jawab, peserta didik saling memberi tanggapan atas pernyataan teman-temannya, dan sebagainya.
2) Gaya Mengajar
Di dalam proses pembelajaran di kelas guru menggunakan gaya mengajar yang bervariasi. Variasi dalam gaya mengajar misalnya variasi suara, gerakan badan dan mimik, mengubah posisi, serta melakukan kontak pandang dengan peserta didik. Guru kelas terlihat jarang berdiam diri di meja selalu melakukan pendekatan ke arah peserta didik.
3) Variasi Pesan
Guru menguraikan pesan/informasi dengan cara bervariasi. Kreativitas guru terlihat dalam menyajikan pembelajaran dengan cara deduktif dan induktif.. Contohnya dalam pembelajaran materi ajar Proklamasi kemerdekaan Indonesia peserta didik di sajikan gambar, kemudian setiap gambar menjelaskan makna kemerdekaan setelah menjelaskan makna kemerdekaan selanjutnya menuliskan serta menyebutkan cara-cara dalam mempertahankan kemerdekaan, setelah itu menjelaskan sejarah dalam proses mencapai kemerdekaan. Cara penyajian ini juga dapat dibalik seperti; menentukan tema terlebih dahulu, kemudian membuat kerangka, dan mengembangan kerangka menjadi kalimat sendiri. Dapat dikatakan bahwa guru fleksibel dalam berpikir.
Hal ini sesuai dengan ungkapan subyek NA dalam wawancara sebagai berikut: "Pada saat saya memberikan materi ajar saya lebih melibatkan peserta didik untuk bersikap aktif, jika ada peserta didik yang kurang aktif saya pasti menghampiri tempat duduk nya dan memberikan pertanyaan." (Wawancara NA, 17 November 2020).
Dengan kondisi tersebut aktivitas dalam menyajikan pembelajaran kreatif yang dilakukan guru kelas atas tersebut dapat dikatakan kreatif karena mampu berpikir divergen. Sebagaimana yang dijelaskan Supriatna (2019) bahwa salah satu karakteristik kreativitas adalah berpikir divergen. Munandar (2004) menyatakan bahwa "berpikir divergen (juga disebut berpikir kreatif) ialah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian".
d) Penilaian Secara Langsung
Dalam pembelajaran kreatif, guru kelas 6 selalu melaksanakan penilaian. Bentuk penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan penilaian hasil. Pada penilaian hasil yang dilakukan oleh guru, dilakukan secara langsung. Penilaian secaralangsung adalah guru dan peserta didik bersama-sama melakukan penyekoran terhadap hasil pekerjaan setiap peserta didik atau kelompok. Bentuk penilaian tersebut dapat memberikan kepercayaan kepada peserta didik terhadap guru karena penilaiannya secara terbuka. Penilaian guru juga dilakukan dengan cara menyuruh peserta didik untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan teman-temannya. Peserta didik membacakan hasil ringkasan cerita. Aktivitas ini dilakukan tidak hanya untuk menilai peserta didik, akan tetapi dapat juga membuat peserta didik lebih berani dalam menampilkan hasil karyanya. Manfaat lain dari aktivitas ini adalah peserta. didik-peserta didik dapat membaca dengan lancar, tulisan yang telah dibuatnya sendiri. Hal ini seperti yang di ungkapkan Barbot (2011) bahwa penilaian secara langsung dapat mempengaruhi kreativitas yang tinggi dari peserta didik.
2) Kreativitas Guru dalam Menggunakan Metode Pembelajaran
a) Metode yang Merangsang Kreativitas
Metode curah pendapat (brainstorming) merupakan teknik di mana orang- orang dalam sebuah kelompok didorong untuk menghasilkan ide-ide kreatif, saling bertukar pendapat, dan mengungkapkan apa saja yang ada dipikiran mereka yang tampaknya relevan dengan isu tertentu. Metode ini dapat juga dikatakan suatu bentuk menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta didik. Penggunaan metode curah pendapat, pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta didik yang sama atau berbeda. Metode curah pendapat digunakan untuk mengembangkan dan merangsang gagasan- gagasan atau ide-ide peserta didik. Guru telah melaksanakan berbagai strategi yang dapat memicu kreativitas peserta didik. Misalnya, guru membagi kelompok sesuai dengan tempat yang pernah di datangi oleh peserta didik. Setelah itu, setiap peserta didik dalam kelompok tersebut mengungkapkan apaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI