Mohon tunggu...
Eva Hikmah
Eva Hikmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya belum menjabat karena saya masi pelajar atau mahasiswa

Saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Media Pembelajaran Kreativitas di Sekolah Dasar

14 Januari 2025   08:54 Diperbarui: 14 Januari 2025   08:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1) Kreativitas Guru dalam Menyajikan Meteri Pembelajaran IPS

Seorang guru, dituntut untuk menyajikan materi pembelajaran yang menyenangkan, aktif, inovatif, menarik, dan kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya yang dilakukan oleh guru kelas 6 SDN 1 Awirarangan. Upaya-upaya tersebut seperti menyajikan materi pembelajaran yang menuntut gagasan dan karya orisinil, imajinatif, bervariasi, dan pembelajaran yang sifatnya baru.

a) Pembelajaran dengan Konsep Imajinatif

Pembelajaran yang kreatif merupakan pembelajaran yang bersifat imajinatif, tetapi tidak lepas dari tumpuan realitas. Hal ini sesuai dengan penjelasan Piirto (2011) bahwa salah satu ciri kepribadian kreatif adalah "alternate between imagination and fantasy, and a rooted sense of reality". Maksudnya bahwa orang yang kreatif melakukan imajinasi dan fantasi, tetapi tidak lepas dari realitas. Guru kelas atas di SDN 1 Awiarangan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan konsep imajinatif. Upaya ini dilakukan agar pemikiran dan gagasan-gagasan peserta didik dapat bermunculan. Salah satu contoh yang dilakukan guru kelas atas ialah menyuruh peserta didik menulis tentang pengalaman peserta didik, dan menulis catatan yang

berisikan cita-cita dan harapan peserta didik ke depan.

 b) Pembelajaran yang Merangsang Gagasan dan Karya Orisinil

Pembelajaran kreatif, menuntut gagasan-gagasan dan karya-karya orisinil. Setiap penyajian pembelajaran harus menghasilakan sebuah gagasan dan karya yang orisinil. Untuk mengaktualisasikan hal tersebut, guru kelas memberikan pekerjaan yang sifatnya individu. Misalnya guru menyuruh peserta didik membuat poster tanpa melihat contoh yang ada di dalam buku peserta didik. Hal ini sesuai dengan ungkapan subyek NA dalam wawancara sebagai berikut:

"Dalam upaya menghasilkan konsep Imajinatif serta karya orisinil dalam proses pembelajaran saya membebaskan peserta didik untuk menghasilkan gagasan serta karya dengan imajinasi peserta didik tanpa melihat contoh-contoh di dalam buku, konsep imajinatif akan terlihat dari variasi gambar, warna dan tulisan." (Wawancara NA, 17 November 2020).Hal ini memberikan gambaran bahwa guru berupaya untuk merangsang peserta didik agar dapat menghasilkan gagasan serta karya yang imajinatif dengan melibatkan penuh peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran.

c) Penyajian Pembelajaran yang Bervariasi

Dalam menyajikan pembelajaran harus menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan. Aktivitas yang dilakukan guru agar pembelajaran tidak membosankan adalah dengan menyajikan pembelajaran yang bervariasi. Guru menyajikanpembelajaran dengan pola interaksi yang bervariasi, gaya mengajar yang bervariasi, dan menguraikan pesan yang bervariasi. Selanjutnya dapat dilihat pada uraian di bawah. 1) Pola Interaksi

Interaksi guru dan peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan materi ajar proklamasi kemerdekaan di kelas atas bersifat aktif, komunikatif, produktif, dan kondusif. Interaksi guru peserta didik yang positif itu terwujud tidak lepasnya dari sikap guru yang mampu menciptakan lingkungan yang kreatif. Pola interaksi yang diterapkan guru sangat bervariasi. Upaya guru dalam berinteraksi dengan peserta didik adalah banyak melibatkan aktivitas yang berpusat pada peserta didik.. Contohnya, peserta didik menempelkan karya imajinasi mereka dalam papan board di depan, peserta didik dan guru melakukan tanya jawab, peserta didik saling memberi tanggapan atas pernyataan teman-temannya, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun