Namun, pendekatan filsafat kritis dalam pendidikan kewarganegaraan juga memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah adanya beragam pandangan dan keyakinan yang berbeda di dalam masyarakat yang beragam. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan filsafat kritis dalam pendidikan kewarganegaraan harus memastikan bahwa perspektif dan pandangan yang berbeda dihargai dan dipromosikan.
Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan yang inklusif dan multikultural, pendekatan filsafat kritis dapat membantu individu untuk memahami pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman, mempromosikan keadilan sosial, dan membangun masyarakat yang inklusif dan berkesetaraan. Sebagai bagian dari pendidikan kewarganegaraan, filsafat kritis dapat membantu menciptakan warga negara yang berpikiran kritis, kreatif, dan bertanggung jawab dalam masyarakat yang beragam dan kompleks.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI