Mohon tunggu...
Eva Fatmawati
Eva Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih terus belajar dan menjadi lebih baik

Sosok yang menyukai pantai, gunung dan alam lainya. Tinggal di timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Kecil dari Mendung

17 Februari 2022   17:30 Diperbarui: 17 Februari 2022   17:40 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kerap kali aku selalu mengikuti mereka, beberapa manusia diantara banyaknya yang berbeda. Aku bahagia dan sangat rela saat tubuhku ini dapat sedikit membuat tubuh mereka teduh sementara.

Perkenalkan, aku adalah sang mendung sebelum hujan.

Aku selalu berkata pada dia, "Jangan kamu turun dulu."

Lalu dia menjawab, "Entah gerimis sampai kilat sekalipun, mereka selalu menerjangku."

Jika sudah berkata begitu, hujan tidak akan pernah salah. Seperti biasa, mereka akan melalui dia meski dipagi buta sampai sore dengan bertumpuk nestapa.

Mereka akan tetap tertawa dengan pakaian tidak tembus itu, untuk melindungi tubuh mereka dari dia. Dari atas sini aku dapat melihat jalanan, rerumputan bahkan sampai pepohonan tersenyum penuh kemenangan tapi sadar akan tiba masanya menyambut kenangan penuh keindahan.

Kemudian jalanan dan teman-temannya akan saling berbisik, "Entah berapa hari yang tersisa hingga tak lagi melewati kita."

"Tapi tidak apa-apa, semoga masa depan yang baik menyertai mereka."

"Dan aku berharap, sesekali akan kembali bersama."

"Meskipun sudah berwujud anak-anak mereka."

Jika nanti itu terjadi, aku sudah memiliki rencana. Aku akan terbagi untuk mengikuti mereka satu-persatu, lalu akan aku kabarkan lewat rintik-rintik kawanku sang hujan kepada jalanan dan teman-temannya akan beberapa manusia yang dirindu, yang dinanti kembali dan yang senantiasa terpatri.

01.50, dengan lagu puisi alam (Fourtwnty)
Flash Fiction oleh Eva Fatmawati Putri

Cerita ini aku persembahkan untuk alam di sekitar yang semoga selalu menyertai perjalanan kami, untuk alam yang sudah sering membantu tanpa pernah kami sadari. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun