Mohon tunggu...
Eva Dwi YuliYanti
Eva Dwi YuliYanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Basic Blogging

Eva's Blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Perpustakaan di Era Pandemi dalam Bidang Pendidikan

27 Juli 2021   08:35 Diperbarui: 27 Juli 2021   08:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 2020 seluruh dunia dilanda oleh pandemi virus Corona atau disebut juga COVID-19. Adanya virus tersebut terpaksa mengubah seluruh kebiasaan manusia di berbagai belahan dunia, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang awalnya dilakukan tatap muka harus dihentikan guna memutus rantai penyebaran virus ini. Instansi-instansi pendidikan seperti sekolah dan universitas mengubah kegiatan belajar mengajar menjadi di dalam jaringan atau biasa disebut secara online. Kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan ini mengharuskan baik tenaga pendidik maupun peserta didik diminta untuk lebih bisa mencari referensi secara mandiri dikarenakannya tidak bisa bertatap muka seperti biasa.

Saat ini sudah banyak sekali referensi yang dapat kita akses khusunya di internet, mulai dari sumber tertulis seperti jurnal/artikel ilmiah elektronik, maupun video pembelajaran yang didalamnya terdapat audio dan visual. Disamping mudah dan banyaknya referensi yang dapat diakses di internet tidak jarang juga dapat ditemui informasi yang tidak relevan kebenarannya. Oleh karena itu perlu adanya sistem informasi yang dapat kita pertanggungjawabkan kebenarannya.

Perpustakaan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman yang ada, dan untuk terus mempertahankan eksistensinya di era serba digital seperti sekarang ini maka muncullah Perpustakaan Digital. Perpustakaan Digital merupakan suatu inovasi dari perpustakaan konvensional yaitu dengan cara membuat suatu sistem informasi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan memanfaatkan teknologi dan juga internet.

Dilihat dari akses perpustakaan digital yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun menjadikan perpustakaan digital menjadi salah satu pendukung sumber referensi pembelajaran di era pandemi seperti ini, dikarenakan dengan adanya perpustakaan digital maka kebutuhan civitas akademik akan tetap dapat terpenuhi meskipun tidak berkunjung secara langsung ke perpustakaan. Oleh karena itu lah peran perpustakaan digital menjadi sangat penting dikala masyarakat harus tetap mengakses kebutuhan informasi di berbagai keadaan.

Dari hasil temuan kajian literatur diatas jika dikaitkan dengan peran perpustakaan digital di era pandemi dalam bidang pendidikan bahwa perkembangan perpustakaan digital semakin pesat sehingga dapat memenuhi kebutuhan sumber informasi belajar untuk civitas akademik meskipun secara jarak jauh dan tanpa perlu keluar rumah. Dibawah ini akan membahas teori-teori yang akan berkaitan dengan topik yang dibahas.

1. Efektivitas dan Efisiensi Perpustakaan Digital

Keefektifan dan efisiensi dari perpustakaan digital dapat diukur dengan penilaian menggunakan teori Cleverdon dalam mengevaluasi kinerja sebagai sarana sistem temu kembali informasi. Bahwa ada enam kriteria dalam mengevaluasi kinerja, antara lain :

(a) coverage atau cakupan mesin pencari pada perpustakaan digital cukup lengkap sehingga pencari puas dalam menggunakannya;

(b) time lag atau waktu yang dibutuhkan mesin dalam melakukan pencarian;

(c) recall;

(d) precision;

(e) form presentasi atau tampilan;

(f) user effort atau petunjuk dalam menggunakan mesin tersebut.

Selain itu teori Cleverdon juga dapat menggunakan kriteria penilaian menurut Salton dan McGill, yaitu : (a) Coverage of Collection,

(b) Precision,

(c) Respon Time's,

(d) Effort.

 

 

2.Pendidikan Jarak jauh 

Istilah pendidikan terbuka jarak jauh (PTJJ) digunakan sebagai satu istilah yang mencakup makna sistem pendidikan tinggi sistem pendidikan jarak jauh. Hubungan antara kedua sistem tersebut tidak menjadi terpisah sendiri-sendiri tetapi sebagai satu kesatuan yang utuh dalam satu bentuk pendidikan. Keterpisahan merupakan ciri utama dari sistem pendidikan jarak jauh, sedangkan terbukanya akses terhadap pendidikan dan kebebasan memilih bagi siswa merupakan ciri utama dari sistem pendidikan terbuka (Paulina Pannen, 1999: 24).

            Hal senada diungkapkan oleh Tian Belawati (1999 : 30) yang mengemukakan konsep pendidikan terbuka yang dalam bahasa Inggris disebut open education atau open learning konsep ini menekankan pentingnya keluwesan sistem, terutama dalam mengatasi kendala tempat, waktu, dan aspek yang disebabkan oleh karakteristik mahasiswa. Sementara itu, pendidikan jarak jauh (distance education atau distance learning) lebih merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencapai sistem pendidikan terbuka. Dengan paradigma pengajaran saat ini yang berpusatkan pada murid, baik untuk pendidikan jarak jauh maupun pendidikan tradisional, para pustakawan akan menempati peran yang utama dalam memfasilitasi pembelajaran. Saat ini dengan adanya penekanan pada pembelajaran mandiri dan pembelajaran yang sudah diarahkan (directed study learning), para pustakawan memiliki kesempatan untuk menemukan dirinya kembali dan menjadi penjaga pintu gerbang bahan-bahan informasi dari suatu institusi.

Dari pengertian para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan jarak jauh merupakan metode belajar yang lebih fleksibel, dalam pembelajran jarak jauh pun dibutuhkannya teknologi yang memadai dan mendukung pembelajaran jarak jauh ini. Jika di kaitkan pada topik mini paper ini sangat relevan sekali, mengingat pada era pandemi seperti ini siswa melakukan kegiatan belajar jarak jauh atau dilakukan dirumah masing-masing. Oleh karena itu, seiring berkembangnya teknologi juga perpustakaan digital hadir untuk dapat memfasilitasi pembelajaran jarak jauh ini dan mewujudkan karakter pendidikan yang terbuka dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

3. Perpustakaan Digital sebagai Perpustakaan Pendidikan Jarak Jauh

ACLR (Association of College and Research Libraries) dalam Guidelines for Distance Learning Library Service mendefinisikan layanan perpustakaan pendidikan jarak jauh sebagai Perpustakaan yang mendukung akademi, universitas atau program dan kursus post secondary yang lain yang ditawarkan di luar kampus utama, atau bukan dalam kampus tradisional, dan tanpa peduli di mana mata ujian diberikan. Kursus atau kelas ini mungkin diajarkan dalam format atau media tradisional ataupun nontradisional, mungkin perlu fasilitas fisik atau mungkin tidak perlu fasilitas fisik, dan mungkin melibatkan interaksi langsung antara pengajar dan mahasiswa.

Sedang Menurut Lisa Robinson (2004: 85) yang termasuk kategori perpustakaan pendidikan terbuka jarak jauh, adalah sejak perpustakaan ikut menangani pendidikan jarak jauh, baik melalui kursus tertulis, telekonferensi dan kelas-kelas yang diadakan luar kampus, perpustakaan universitas telah memperluas layanannya dengan mengirimkan bahan-bahan (atau fotokopi bahan-bahan) melalui pos kepada mahasiswa pendidikan jarak jauh. 

Model seperti ini, yaitu perpustakaan yang dalam bentuk fisik terletak berada pada satu lokasi dan mencapai mahasiswa di luar kampus melalui sarana komunikasi, adalah satu model perpustakaan yang memberikan informasi kepada sejumlah program pendidikan jarak jauh.

Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sebagai perpustakaan pendidikan jarak jauh, maka bukan berarti tidak perlunya lagi ada perpustakaan secara fisik atau konvensional, tetapi bagaimana perpustakaan dapat mengikuti perkembangan salah satunya dengan "membawa" perpustakaan itu kepada pemustakanya. Perpustakaan digital adalah salah satu wujud bahwa perpustakaan dapat memfasilitasi pembelajaran arak jauh seperti yang dialami di Indonesia itu sendiri karena terhalang oleh adanya pandemi yang mengakibatkan kegiatan tidak bisa berjalan seperti biasanya.

4. Peran Perpustakaan Digital dan Pustakawan di Era Pandemi

Perpustakaan Digital bukan hanya sebatas "membawa" perpustakaan itu sendiri kepada pemustaka, namun perpustakaan digital harus tetap dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sama bagi para pemustaka yang membutuhkan seperti mereka berkunjung ke perpustakaan fisik. Oleh karena itu, perpustakaan digital juga harus meperhatikan aspek dan elemen yang menjadi penilaian diwujudkannya perpustakaan digital, sehingga perpustakaan digital dapart dengan penuh memenuhi kebutuhan pemustakanya dan menjalankan perannya sebgai salah satu lembaga informasi yang dapat memfasilitasi sumber pembelajaran civitas akademik terutama di era pandemi seperti sekarang ini.

Selain perpustakaan digital yang mempunyai peran untuk menunjang kebutuhan informasi dan sumber belajar, perlu ada pengelolaan yang baik dan benar sehingga pemustaka dapat dengan aman dan nyaman menggunakan perpustakaan dalam bentuk digital ini. Peran tersebut di pegang oleh pustakwana sebagai penghubung antara perpustakaan digital dengan pemustakanya. pustakawan yang kompeten tentunakan berpengaruh terhadapa pelayanan yang akan sampai kepada pemustaka. Oleh karena itu, tidak cukup hanya memperhatikan peran penting dari segi perpustakaannya saja, namun juga dari pustakawannya.

Dari yang sudah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa peran perpustakaan sangat penting untuk mewujudkannya pendidikan jarak jauh, pendidikan terbuka, pendidikan yang fleksibel, karena itulah adanya perpustakaan digital untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan informasi dan juga sumber referensi pemustaka, terutama dari kalangan civitas akademik. 

Perpustakaan Digital juga merupakan wujud bahwa perpustakaan adalah lembaga informasi yang fleksibel dan dapat menyesuaikan diberbagai keadaan tak terkecuali pada era pandemi yang sedang melanda seluruh dunia seperti sekarang ini. Dengan adanya perpustakaan digital maka pemustaka dapat tetap aman dan dapat mengakses informasi melalui perpustakaan digital.

Perpustakaan digital tidak lepas dari pengaruh teknologi yang bisa saja mengalami kendala, oleh karena itu meskipun semua sudah dapat diserba digitalisasikan, perpustakaan tidak dapat melupakan peran pustakwan yang kompeten dan juga terus mengevaluasi fitur-fitur yang ada di perpustakaan digital agar tetap dapat digunakan dengan mudah, aman, dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun