Mohon tunggu...
Eva Yurita
Eva Yurita Mohon Tunggu... -

bukan hanya aku,, tapi tentang kita... sekarang dan selamanya...

Selanjutnya

Tutup

Politik

sesungguhnya, perbedaan itu indah..

3 Juni 2014   18:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu ini saya jadi ikut-ikutan kebiasaan suami, rajin duduk di depan TV cuma untuk lihat berita terbaru perkembangan capres atau sekedar browsing untuk update berita terkini mengenai masing-masing capres. Kadang-kadang prihatin juga dengan pemberitaan di media masa ataupun media elektronik mengenai kedua calon presiden tersebut, beritanya masing-masing tergantung dari stasiun televisi yang menayangkan berita tersebut, kelihatan banget kalau banyak berita yang menguntungkan salah satu capres. Ada wawancara dengan seorang tokoh yang dimunculkan lagi tapi tidak secara lengkap cuma bagian-bagian penting yang dianggap sebagai pencitraan baik untuk meningkatkan dukungan terhadap si capres, bahkan ada berita yang isinya ga bisa dipertanggung jawabkan sama sekali, cuma kampanye hitam yang menjelek-jelekan salah satu capres, harusnya kan ga gitu-gitu amat ya, bertanding secara fear saja, sajikan berita secara benar dan isinya bisa dipertanggung jawabkan, jangan bodohi rakyat dengan pemberitaan-pemberitaan yang juga sekaligus menjadi kampanye hitam, kupas tuntas visi dan misi masing-masing calon agar rakyat bisa menilai dan selanjutnya berikan kebebasan pada rakyat untuk menetukan hak pilihnya nanti tanpa intimidasi dan money politic

Pertimbangan untuk memilih salah satu calon tergantung dari masing-masing individu itu sendiri, bisa berdasarkan dari rekam jejak masa lalunya yang positif, prestasinya selama ini, sifat dan karakternya, agama dan akhlaknya, visi dan misinya, kondisi fisik masing-masing capres tersebut, bahkan bisa juga karena adanya faktor kepentingannya semata, dan menurut saya satu lagi yang juga seharusnya dipertimbangkan untuk menentukan pilihan, yaitu lingkungannya, orang-orang yang tergabung didalamnya, yang nantinya akan menjadi bagian dari kepemimpinannya, yang akan juga menentukan nasib bangsa ini lima tahun kedepan. Jujur saya pun mempertimbangkan hal itu dalam menentukan pilihan, saya lihat siapa tokoh-tokoh dibelakangnya, bukan melihat partai tapi lebih kepada individunya, karena saya ga mau indonesia dipimpin orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya, yang hanya mau untungnya saja tapi tidak memikirkan dampaknya bagi masyarakat, orang yang bertopengkan agama untuk melakukan perbuatan buruk dan tercela, orang yang tidak punya sikap dan pendirian atau orang-orang yang bertindak hanya karena faktor kepentingan pribadi semata.

Saya mendambakan Indonesia dipimpin oleh seorang pemimpin yang berani dan tegas meskipun tidak secara fisik itu tampak dan meskipun bukan berasal dari latar belakang militer, seorang pemimpin yang merakyat, berfikir dan bertindak berdasarkan kepentingan rakyat jadi tidak melulu berfikir untuk cari cara memperkaya diri sendiri dan golongan, seorang pemimpin yang beragama, beriman dan berakhlak tapi tidak lantas menjadikan agama sebagai pencitraan kebaikan dirinya untuk melakukan sesuatu kejahatan apapun bentuknya, seorang pemimpin yang cerdas dan punya hati nurani tak peduli jikapun dia tak setampan aktor idola kebanyakan kaum perempuan, tak mengapa ia tak gagah dan tak bisa berkuda yang terpenting dia peduli dengan rakyat dan semua permasalahan negara ini. Sosok yang juga didukung oleh tokoh-tokoh baik, pintar, berwawasan, berani dan juga merakyat karena faktor lingkungan juga akan berpengaruh terhadap pola kepemimpinan dan tujuan awalnya, jika salah memilih teman maka faktor kepentinganlah yang dominan akan berperan, bagi-bagi kekuasaan lagi, visi dan misi cuma tinggal wacana, rakyat justru akan terpuruk semakin dalam lagi.

Dan kalaupun ternyata nanti pilihan saya dan suami adalah tokoh yang sama bukan karena saya yang memaksakan untuk sama atau sebaliknya tapi karena kami punya harapan yang sama untuk negeri ini, agar nanti kita punya sesuatu yang baik untuk diwariskan kepada anak cucu kita sebagai bagian dari sejarah yang akan menentukan nasib bangsa ini selanjutnya... jikapun nanti pilihan kita berbeda jangan jadikan itu masalah dan membuat pecah, ini hanya sebuah pilihan yang berdasarkan keyakinan kita masing-masing untuk kehidupan yang lebih baik. Dan apapun perbedaan lainnya, suku, agama, ras dan antar golongan kita tetap satu dalam wadah NKRI. sesungguhnya perbedaan itu indah..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun