Penyakit darah tinggi, diabetes, dan gangguan lemak darah (dislipidemia) merupakan faktor risiko terjadinya penyakit serebrovaskuler. Mencegah dan menangani penyakit tersebut berarti mencegah demensia terjadi.
3. Olahraga
Olahraga baik aerobik maupun olahraga resistensi terbukti meningkatkan produksi faktor pertumbuhan dan transimisi sinyal saraf, meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah dan aliran darah otak. Olah raga juga mengurangi proses peradangan daan merangsang peningkatan fungsi otak.
4. Kurangi tingkat stress
Stres terutama stress yang terjadi dalam jangka waktu lama akan menurunkan fungsi kognitif, dan berdampak secara jangka panjang walaupun paparan stressor telah selesai. Stres menyebabkan penimbunan zat protein abnormal yang merusak otak , meningkatkan proses peradangan di otak, menekan kemampuan adaptasi otak, dan mengubah struktur otak.
5. Atasi dan cegah depresi
Depresi menyebabkan tekanan pada fungsi kognitif yang menetap walaupun episode depresi telah berlalu. Kita harus sebaiknya mampu mengenali gejala depresi pada diri kita maupun orang lain dan menanganinya hingga tuntas, bila perlu sampai mencari pertolongan professional.
6. Tingkatkan cadangan kognitif
Otak yang memiliki cadangan kognitif yang besar akan lebih lambat mengalami demensia. Cadangan kognitif dapat diperoleh dengan menjaga otak tetap aktif, mempelajari keterampilan baru, dan aktif secara sosial.
7. Menghindari rokok dan  alkohol
Sebagai kesimpulan,  siapkanlah masa tua kita sejak sekarang. Bekerjalah seperlunya agar dapat hidup sejahtera, menabunglah untuk hari tua. Nikmatilah hidup dengan gaya  hidup sehat dan hindarilah stress. Dan jangan berhenti mengembangkan diri. Bila Tuhan mengizinkan, kita akan menjadi lansia yang menua dengan indah.