Mohon tunggu...
Eva Ariska Dwi
Eva Ariska Dwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Fondasi Kepemilikan Dalam Ekonomi Islam

2 Maret 2019   17:34 Diperbarui: 2 Maret 2019   18:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Adapun hadist yang akan saya jelaskan dalam BAB 1 tentang Kepemilikan adalah sebagai berikut :

- - . . .

Artinya : Dari Abu Hurairah R.A, ada seorang laki laki menghadap Rasulullah SAW, ia berkata : Ya Rasulullah,bagaimana pendapat kamu jika ada seseorang laki laki yang ingin merampas hartaku?. Rasullah menjawab, jangan kau berikan hartamu ia berkata : bagaimana pendapat kamu jika dia telah membunuhku?. Rasullullah bersabda : bunuhlah dia ia berkata : bagaimana pendapatmu jika dia telah membunuhku?. Rasullullah bersabda : kamu mati syahid, ia berkata, bagaimana pendapatmu jikalau aku membunuhnya? Ia masuk neraka (H.R.Muslim).

       

       Dari hadist di atas, Maka Saya akan menjelaskan tentang kandungan atau kaidah dari hadist di atas, maka penjelasannya adalah sebagai berikut :

Dalam kehidupan di dunia tampaknya selalu ada permasalahan terjadi dalam kehidupan manusia yang tampaknya menjadi problem yang harus dipecahkan atau tantanagan yang seharusnya siap dihadapi oleh manuasia tersebut. Bukan hanya soal masalah pribadi tetapi cakupan kehidupan yang ada di dalamnya seperti masalah kekayaan yang tidak lain adalah masalah harta yang sering kali menjadi masalah yang bergejolak di kehidupan manusia. 

Adanya Teori perbandinagn mengenai perbedaaan antara ''Si Kaya dan Si Miskin'', yang di bedakan berdasarkan harta dan status sosialnya. Tidak heran jika semakin berkembangnya waktu, perubahan zaman dan gaya hidup orangnya. Membuat para masyarakatnya menjadi masyarakat yang konsumtif dan hedonisme, Misalnya "Si Kaya" mereka tidak merasa puas dengan suatu hal. Kebanyakan dari mereka memandang rendah status orang lain, beranggapan bahwa kehidupan merekalah yang paling baik, Berlaku seenaknya, dan pada akhirnya menggapkan rendah orang yang lain. 

Akibatnya ''Si Miskin'' akan merasa di kucilkan oleh suatu keaadaan tersebut. Mereka akan merasa bahwa pada lingkungan social yang tinggi mereka tidak pernah di anngap. Hal inilah yang dapat memicu banyaknya konflik atau kesalahpahaman di antara kedua belah pihak. Contohnya : Pencurian. Perampokan. Penodongan, Kematian atau bahkan yang lainnya. Dan hal itu terjadi karna masalah ekonomi atau yang disebut dengan harta.

Fondasi keimanan penting bagi manusia yang beragama, sepatutnya meskipun mereka terhimpit oleh masalah ekonmi sebaiknya mereka tidak mencuri, akan tetapi mencari. Tidak seharusnya merampas harta orang lain. Kepemilikan itu kan mutlak, Bisa berubah apabila sang pemilik harta tersebut memberikan nya, mewaqafkan nya, menyumbangkannya, memberikaanya langsung dll. Jadi kita tidak boleh merampas kepemilikan orang lain. 

Dan maksud yang lain adalah, kita tidak boleh serta merta menglah bgitu saja karna harta rampasan itu tidak baik. Tapi jika ia ingin membunuhmu bmembuat marah kau boleh menentang nya, Dan jika kamu sampai meninngal dalam kejadian tersebut maka kamu akan mati syahid. Setidaknya kamu akan mati dalam keaadaan baik atau membela kebenaran. Dan jika kamu mencoba membela diri dengan melawannya akan tetapi dalam medan perang tersebut dia yang meninngal. Maka sesungguhnya ia akan masuk neraka. Dia masuk neraka di sebabkan oleh kemungkaran dan kejahatan yang ia lakukan semasa di dunia. Dan itu merupakan ganjaran yang sesuai untuknya.

Oleh karna itu, Kita sebagai umat muslim diharuskan untuk selalu mengingat allah, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, Umat manusia adalah makhluk yang berakal dimana setiap manusia, Allah ciptakan sama. Yang membedakan adalah kadar ketakwaanya. Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang di jadikan sebagai khalifah di bumi. Memilki hati dan pikiran. Jeduanya merupakam satu kedaruan nag kompleks. 

Dalam dunia ekonomi misalnya, manusia seharsbya bekerja da memiliki sebuah pwkerjaan. Nah, dari pekerjaan tersebut ,mereka dapat memperoleh rejeki dari apa yang mereka telah usahakan tersebut. Setiap manusia itu merupakan makhluk yang baik pada dasarnya hanya saja ketika mereka di hadapka oleh suatau hal yang menbuat mereka terjebak oleh suatu pilihan sering kali mereka malah salah dalam memilih.

Berbicara tentang metodologi, ekonomi sendiri adalah konsep teoritis berbagai metode yangterkait dalam suatu system pengetahuan yang dikenal sebagai hukum muamalah yang menurut para ahlinya di artikan sebagai suatu hal atau dalil dalil yang di atasnya di bangun hukum islam, Kegiatan ekonomi yang di maksud disini adalah untuk memanfaatkan sumber sumber tersebutuntuk kelestarianumat manusia "Maka berjalanlah kamusekalian di penjuru bumi,dan maknlah sebagian dari rezeki nya. Dan hanya kepada nya lah kamu kembali (setelah dibangkitkan". Akan tetapi kebanyakan manusia malah mengingkarinya,bahkan bersikap sombong,congkak, dan rakussehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dan mereka tidak mensyukuri nikmat Allah yang di berikan.

Dan dalam hal ini ditegaskan adanya istilah "tafakul" dan "tadamun" atau keamanan social bersama dalam isla. Pola ideal keyakinan islamberisi bahan bahan motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk bekerja dan yang dapat mempengaruhi pola pola actual perilaku islam. 

Kalau kita perhatikan, jelas sekali pandangan dan sekaligus ajaran islam mengenai harta kekayaan. Intinya adalah justru semangat ajaran islam untuk membangun umat yang kaya. Sudah barang tentu berbicara mengenai uamat akan mencakup keberadaan individu individu. Umat yang kaya berarti individu yang kaya. Atau dibalik individu kaya kemudian membangun umat yang kaya Dan keduanya bisa terjadi.

Manusia itu adalah khalifah (pemimpin) di bumi, dimana mereka Allah beri keutaaman di dalam dirinya. Potensi manusia itu sama, Cuma dari kadar usahanya saja yang berbeda, bagaimana mereka mampu memanfaatkan peluang di dalamnya. Adapun contoh yang paling terlihat adalah dari masyarakat Eropa itu sendiri.

Mereka menganut system ekonomi kapitalisme yankni pertumbuhan pendapatan nasional (National Income) sebagai asas system ekonomi, membiarkan orang orang kaya memperoleh kekayaan sebanyak mungkin yang mereka mampu, Maka fenomena yang tampak di sana adalah di dominasi monopoli kapitalis, para konsumen dijadikan budak dan di jadikan mangsa oleh kalangan produsen khususnya para pemilik perusaan besar,seperti perusaan minyak,mobil,industry berat dan sebagainya. Mereka mendominisi hampir semuanya.

Ada rasa pesimisme yang dirasakan umat islam miskin dan terbelakang.Padahal dengan kemajuan teknologi kapitalisme yang demikian,umat islam tidak akan maju dan kaya. Umgkapan itu tidaklah benar. Kita harus sanggup mengubah diri kita sendiri untuk maju, sebagaimana dalam uraian di atas. Kita umat islam dan individu menjadi maju dan kaya sangat mungkin dan seharusnya dlakukan. 

Jika sudah kaya dan maju bukan untuk menakut-nakuti atau sombong kepada umat yang lain, karena hal ini juga dilarang oleh Allah. Islam haruslah menjadi agama yang  Rahmatal Li al-amin. Adapun sedikit Tambahan yang dapat saya sampaikan bahwa seharusnya keyakinan lah yang dapat enghapi semua hal tersebut. Yang memberikan kita keyakinan bahwa kemajuan dan kesuksesan itu sangat terbuka lebar untuk di peroleholeh diri kita sediri. Namun syaratnya harus bekerja keras dan sungguh sungguh dalam melakukannya. Disamping itu juga ridho atas allah swt. Sekian dan Terimaksih.

DAFTAR PUSTAKA

Azizy, A.Qodiri. 2004. Membangun Fondasi Ekonomi Umat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Aziz, Abdul. 2008. Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro. Yogyakarta: Graha Ilmu. 

Al-Maliki, Abdurrahman. 2001. Politik Ekonomi Islam. Bangil: Al-izzah.

Mannan, M.Abdul. 1997. Teori Dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta. PT. Dana Bhakti Prima Yasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun