Mohon tunggu...
Eva Arini sulistyowati
Eva Arini sulistyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru Paud

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyemangati Semangat Belajar AUD: Eksplorasi Dampak Media Audio Visual dan Model Pembelajaran PJBL

4 Januari 2024   08:20 Diperbarui: 4 Januari 2024   08:27 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada era pendidikan saat ini, rendahnya motivasi belajar pada siswa telah menjadi tantangan yang signifikan. Siswa sering kali kehilangan minat dalam proses pembelajaran karena kurangnya keterlibatan, keterampilan yang tidak terasah, dan kurangnya relevansi antara materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang menarik dan inovatif dalam proses pembelajaran untuk mengatasi masalah ini. 

Salah satu pendekatan yang diakui secara luas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PJBL). Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proyek-proyek yang menantang, memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi dunia nyata. Siswa tidak hanya belajar dari teori, tetapi juga mengembangkan keterampilan kritis seperti pemecahan masalah, kerja tim, dan kreativitas.

Selain PJBL, penggunaan Media Audiovisual juga menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar. Media audiovisual, seperti video, gambar, animasi, dan presentasi multimedia, memberikan pendekatan yang visual dan menarik dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik, menggugah minat mereka, dan mempertahankan perhatian mereka dalam proses belajar.

Dengan memperkenalkan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek yang dikombinasikan dengan Media Audiovisual, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, merangsang minat mereka, dan meningkatkan pemahaman serta penerapan materi pelajaran dalam konteks yang lebih nyata dan relevan.

Di TK Al -- Kautsar Kalibaru Banyuwangi khususnya pada kelompok A usia 4 -- 5 tahun masih sekitar 10% anak -- anak kurang termotivasi dalam belajar karena pembelajaran masih klasikal, media kurang bervariatif dan menggunakan media yang tidak nyata serta penjelasan pembelajarannya dengan metode monoton. Dengan masalah ini sebagai salah satu guru dikelompok A dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan menggunakan media audio visual dan pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan media nyata yaitu buah pisang, dengan kegiatan pembelajaran berbasis proyek semua siswa sangat senang dan antusias dalam belajar karena itu merupakan hal baru bagi anak.

Studi Kasus pada Pembelajaran didalam Kelas Tema Tanaman, Sub Tema Tanaman Buah, Sub Sub Tema buah pisang ada 83,33% siswa yang sudah antusias melihat bagian -- bagian dari tanaman pisang yang ditunjukkan oleh guru melalui laptop dan kreativitas membuat sate pisang dimana siswa dapat termotivasi dalam belajar mencapai 75 %. Studi kasus ini menggambarkan pendekatan pembelajaran yang menggunakan media audiovisual dan pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Pertama-tama, video pembelajaran digunakan untuk memperkenalkan anak-anak pada keindahan ciptaan Allah dalam bentuk tanaman pisang. Melalui audiovisual, anak-anak dapat menyaksikan keajaiban alam secara langsung, membangkitkan rasa kagum dan kepercayaan pada kebesaran penciptaan.

Selanjutnya, implementasi pembelajaran berbasis proyek melibatkan anak-anak dalam kegiatan praktis dengan membuat proyek sate pisang. Proyek ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang cara membuat sate pisang yang enak dan lezat, tetapi juga merangsang kreativitas mereka. Dalam proses ini, anak-anak belajar bekerja sama, mengasah keterampilan sosial, dan menemukan kegembiraan dalam pencapaian mereka sendiri.

Melalui penggunaan media audiovisual, anak-anak dapat terlibat dalam pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Video pembelajaran memberikan dimensi baru pada proses pendidikan, memungkinkan anak-anak untuk mengalami konsep-konsep abstrak secara visual, sehingga memperkuat pemahaman mereka. Penerapan teknologi ini juga membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam dan berkesan.

Pembelajaran berbasis proyek, seperti yang terlihat dalam pembuatan sate pisang, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan praktis. Mereka tidak hanya belajar melalui teori, tetapi juga melalui pengalaman langsung. Proses trial and error dalam membuat sate pisang tidak hanya mengasah keterampilan kulinernya, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak-anak terhadap kemampuan mereka sendiri.

Dengan tingginya tingkat antusiasme dan motivasi yang terlihat dalam hasil studi, pendekatan ini dapat dijadikan dasar untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif di masa depan. Pendidikan yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak dapat menjadi kunci untuk membangkitkan semangat belajar mereka dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengembangan mereka di masa mendatang.

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PJBL) dengan media audiovisual telah terbukti memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Pertama-tama, PJBL memberikan konteks belajar yang lebih relevan dengan dunia nyata. Melalui proyek-proyek yang menantang dan autentik, siswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi dunia nyata, memicu minat dan rasa keterlibatan yang lebih besar karena mereka melihat manfaat langsung dari pembelajaran tersebut. Sehingga pada Pembelajaran dikelas ada 83,33 % siswa sangat antusias dalam menonton video pembelajaran tema tanaman sub tema tanaman buah sub -- sub tema buah pisang dan 75 % siswa mampu berkreativitas membuat sate pisang enak dan lezat.

Penerapan pembelajaran PJBL dapat mencapai tujuan pembelajaran, Selanjutnya, penggunaan media audiovisual sebagai alat pembelajaran dapat memperkaya pengalaman siswa. Visualisasi konsep, video, animasi, atau presentasi multimedia dapat membantu siswa untuk memahami materi dengan cara yang lebih menarik dan dinamis. Kemampuan untuk melihat dan mendengar konsep yang diajarkan secara visual meningkatkan retensi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Selain itu, PJBL dengan media audiovisual memungkinkan siswa untuk belajar dalam konteks yang lebih kolaboratif. Mereka bekerja dalam tim untuk menyelesaikan proyek-proyek, berbagi ide, dan menghadapi tantangan bersama. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial mereka, tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan motivasi karena siswa merasa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.Integrasi lebih lanjut dari PJBL dengan media audiovisual juga dapat dieksplorasi dalam konteks pengembangan keterampilan 21st century. Penelitian lebih lanjut dapat fokus pada bagaimana pendekatan ini dapat meningkatkan keterampilan kritis, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan pemecahan masalah siswa. Selain itu, penelitian dapat diarahkan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai jenis media audiovisual dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa dari berbagai latar belakang atau gaya belajar yang berbeda.Penelitian mendatang juga dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai integrasi teknologi baru dan inovatif dalam PJBL. Dengan perkembangan teknologi yang cepat, mungkin terdapat pendekatan baru atau aplikasi teknologi yang dapat lebih meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa. Penelitian ini dapat mengeksplorasi bagaimana  realitas virtual teknologi terkini lainnya dapat digunakan untuk memperkuat efektivitas PJBL dengan media audiovisual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa secara lebih luas dan mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun