Mohon tunggu...
Eva Nurazizah
Eva Nurazizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Saya adalah seorang mahasiswa semester 3 prodi ilmu komunikasi dari universitas Singaperbangsa Karawang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Gen Z dan Pengaruh Teori "Jarum Suntik" dalam Pilpres 2024

5 November 2023   22:14 Diperbarui: 8 November 2023   03:11 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilu Indonesia (Freepik)

Selain itu, Gen Z memiliki minat dan cita-cita yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi inilah yang tumbuh dan berkembang di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang begitu cepat. Dalam hal ini, penting bagi Gen Z untuk memilih calon presiden yang mampu mewakili dan memperjuangkan kepentingan dan aspirasinya.

Gen Z menurut saya mempunyai peranan penting dalam pemilihan calon presiden 2024 karena mereka mempunyai akses luas terhadap informasi dan media sosial yang mempengaruhi opini dan perilaku mereka. 

Dengan jumlah pemilih yang signifikan, Gen Z mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi hasil pemilu dan memilih calon presiden yang dapat mewakili aspirasinya. Selain itu, pengaruh media terhadap persepsi masyarakat menunjukkan pentingnya memilih calon presiden yang tepat.

Hubungan Teori Jarum Suntik dan Pengaruh Media Massa dalam Pilpres 2024

Teori jarum suntik atau dikenal dengan teori efek langsung menyatakan bahwa media massa mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk pandangan dan perilaku setiap individu. 

Selama pemilihan presiden, media massa dapat mempengaruhi Generasi Z melalui berbagai cara, seperti pemberitaan, iklan politik, dan konten yang didistribusikan secara online. Selain itu, teori jarum suntik dapat digunakan untuk memahami bagaimana pesan propaganda calon presiden dapat mempengaruhi opini publik dan memenangkan pemilihan presiden.

Pada Pilpres 2024, teori jarum suntik ini bisa saja menyiratkan bahwa Gen Z sangat rentan terhadap pengaruh media massa, baik berupa berita palsu (hoax), nilai-nilai propaganda politik, maupun opini-opini yang tidak berdasar. Hal ini dapat menyebabkan Gen Z tidak lagi berpikir kritis dalam memilih calon presiden dan terjebak dalam polarisasi politik.

Contoh pengaruh media pada Pilpres 2024 adalah popularitas Ganjar Pranomo di kalangan masyarakat. Menurut sejumlah pengamat politik, Ganjar Pranowo berupaya membangun citra positif masyarakat melalui media sosial sehingga mempengaruhi preferensi memilihnya.

Dalam hal ini, teori jarum suntik dapat menjelaskan bagaimana media massa dan media sosial dapat mempengaruhi preferensi memilih masyarakat. Melalui media massa dan media sosial, calon presiden dapat membangun citra positif di mata masyarakat sehingga mempengaruhi preferensi memilihnya.

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Indonesia pada pemilu 2014 menemukan bahwa pemberitaan media mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi masyarakat terhadap calon presiden. Hal ini menunjukkan pentingnya memilih calon presiden yang tepat, karena pilihan tersebut akan mempengaruhi pemberitaan media dan persepsi masyarakat terhadap calon presiden tersebut.

Gen Z harus mampu mengorganisasikan informasi yang diterima dari media dan melakukan analisis yang cermat terhadap kandidat yang akan dipilih. Gen Z perlu memilih calon presiden yang memiliki visi dan misi yang jelas, dan rekam jejak kepemimpinan yang baik dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun