Mohon tunggu...
Eva Anisa
Eva Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yg suka menulis dan membaca

Saya mahasiswa Ilmu pendidikan bahasa dan sastra. Saya memiliki pengalaman berorganisasi dan aktif dalam kegiatan diluar. Saya bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta dapat berkerja secara mandiri dan dalam tim.Saya memiliki kemampuan bersosialisasi dengan mudah.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menjaga Kebersihan Ramadhan Tanpa Menghasilkan Limbah Plastik

17 Maret 2024   07:46 Diperbarui: 17 Maret 2024   08:02 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Ramadhan, umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Selain itu, mereka juga melaksanakan ibadah-ibadah sunnah seperti salat tarawih dan tadarus dengan harapan mendapat pahala berlipat dari Allah SWT.

Namun, disayangkan bahwa momen penuh keberkahan ini seringkali menimbulkan masalah lain, yaitu peningkatan produksi sampah dibandingkan hari biasa. Orang yang berpuasa seringkali membeli makanan atau camilan yang menggunakan kantong kresek atau plastik dalam penyajiannya.

Ironisnya, Bulan Ramadhan yang seharusnya suci ternyata juga diwarnai dengan banyaknya sampah.

Menurut Arif Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) jumlah sampah semakin hari semakin meningkat dari biasanya, sehingga perlu ada pengelolaan sampah secara mandiri di internal keluarga.

Dia juga berharap, sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sudah dalam keadaan terpilah, antara sampah organik dan Anorganik.
Data ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat terhadap sampah masih belum terkontrol dengan baik, yang bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk tidak berlebihan.

Salah satu alasan peningkatan sampah selama Bulan Ramadhan adalah konsumsi sampah plastik yang berlebihan, terutama dari camilan khas seperti kolak, cendol, gorengan dan pentol.

Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama adalah memulai dari diri sendiri dan lingkungan internal terlebih dahulu. Meskipun sulit untuk mengubah semuanya secara drastis, perubahan harus dimulai dari individu. Kita harus lebih bijak dalam mengonsumsi makanan kemasan plastik.

Membeli camilan khas Bulan Ramadhan masih boleh dilakukan, namun harus disertai dengan sikap bijak terhadap masalah sampah. Menggunakan wadah makanan sendiri dan produk yang ramah lingkungan adalah contoh tindakan yang bisa diambil. Selain itu, mengontrol konsumsi makanan dan minuman agar tidak berlebihan juga penting.

perilaku yang sesuai dengan ajaran Nabi dan Allah SWT adalah sebagai umat muslim, kita harus senantiasa menjaga kesucian Bulan Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun