Namun jika tidak mau mengikuti ketetapan pemerintah, dengarkanlah hatimu. Yakinkan dirimu dengan keadaan hati yang tenang dan itulah ketetapan yang terbaik. Janganlah kamu pertanyakan suatu hal kepada orang yang tidak tahu. Dihimbau pula untuk tidak berbicara hal yang tidak diketahui, hindarilah orang-orang seperti ini. Karena ketika kamu sakit, jangan pergi ke petani, pergilah ke dokter.
Bahkan bila perlu ke dokter spesialis. Jika ingin bertanya seputar agama, datanglah kepada ahlinya. Jika bertanya kepada penceramah, lihatlah dilu akhlaknya, baik atau tidak. Bukan hanya penampilan yang dilihat, namun juga akhlaknya. Bagaimana tingkahlakunya, bagaimana akhlak diluar sana, mana akhlaknya?. Bedakan antara ilmuan dengan politisi. "Jika seorang ilmuan itu boleh salah tapi tidak boleh berbohong. Sedangkan politisi, boleh berbohong tapi tidak boleh salah. Jangalah jadikan keinginan terhadap kekuasaan demi dunia, padahal itu hanyalah sementara."
Seorang mahasiswi bertanya, "Apa tujuan dari berpuasa"
Abi menjawab, tujuan berpuasa adalah untuk mengendalikan hawa nafsu. Katakan kepada dirimu, "saya sedang berpuasa." Buatlah janji antara kamu dengan jiwamu. Hal ini dilakukan agar adanya perjanjian yang membuatmu menjadi lebih kuat dalam berpuasa, dapat lebih mudah dalam mengendalikan hawa nafsumu.
Pertanyaan berikutnya datang lagi dari seorang mahasiswi, "siapa saja yang tidak diperbolehkan berpuasa?"
Jawabannya: tidak boleh berpuasa, berarti jika pun berpuasa maka puasanya tidak sah. Orang-orang yang tidak diperbolehkan bepuasa adalah wanita yang haid, nifas, orang yang sedang sakit keras. Berbeda jika pertanyaannya siapa saja orang boleh tidak berpuasa? Kalau ini jawabannya adalah orang-orang yang sedang dalam perjalanan (musafir), orang yang sakit tidak kuat untuk berpuasa, dan orang yang bekerja keras. Mereka ini yang diwajibkan untuk mengganti puasanya dibulan yang lain, atau bisa juga dengan membayar fidyah.
Satu lagi pertanyaan dari seorang mahasiswi UIN Jakarta, "mengapa wanita yang haid puasanya harus diganti, sedangkan shalatnya tidak?"
Abi menjawab bahwa pertanyaan ini pernah dipertanyakan oleh Aisyah kepada Rasulullah SAW, yang kemudian jawaban Rasul adalah hal ini sudah ketentuan perintah dari Allah SWT. Ada ulama yang menjawab bahwa jika shalat itu ada banyak jumlahnya. Shalat wajib dalam sehari ada 5 waktu (17 rakaat), jika tidak berpuasa dihitung hingga batas terbanyak 14 hari, maka 14x5. Hal ini akan menjadi sesuatu yang mengikat pada diri wanita itu. Sedangkan puasa hanya hitungan hari, dan jika puasa bisa sambil kegiatan yang lain, dapat sambil jalan-jalan, baca buku, dan lain-lain.
"apakah orang yang sedang berpuasa kemudian meninggal, termasuk kedalam orang yang mati syahid?"
Jawabannya: tidak. Karena orang yang mati syahid adalah orang yang sedang membela agamanya, berperang dan berdakwah demi agamanya. Jika berpuasa ia hanya sedang menjalankan kewajiban dalam beribadah kepada Allah SWT.
Pada ayat ...كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ.... “apa yang dimaksud قَبْلِكُمْ (sebelum kalian)?
Jawabannya: hal ini terdapat banyak perbedaan, arti dari sebelum kalian bisa bermacam-macam. Para ulama berbeda-beda dalam berpendapat.