2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar: Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
3. Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok: Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah yang diberikan, dengan memanfaatkan pengetahuan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran.
4. Mengembangkan dan Menyusun Solusi: Siswa mengembangkan solusi untuk masalah yang diberikan dan menyusunkan solusi tersebut.
5. Presentasi dan Refleksi: Siswa menyajikan solusi yang telah mereka perkembangkan dan merefleksi tentang proses belajar yang telah mereka lakukan.
Dalam menerapkan metode PBL, guru harus memastikan bahwa setiap siswa diharapkan dapat terlibat aktif dalam setiap tahap dari proses belajar, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta membantu mereka memahami konsep yang dipelajari.
Beberapa kecakapan dan sikap yang harus dimiliki siswa dalam penerapan PBL adalah kerja sama dalam kelompok dan di luar diskusi kelompok, mendengarkan pendapat teman, mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat teman, bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara efektif, dan keterampilan presensi.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar PJOk. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sukarini (2020),MF Prayoga (2021), Ni Luh Riskayani (2022). Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran PBL, hasil belajar siswa pada bidang studi PJOK dapat meningkat.
Model pembelajaran PBL terbukti dapat meningkatkan hasil belajar PJOK. Oleh karena itu, tidak salah kita sebagai guru untuk menggunakan model pembelajaran PBL sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar PJOK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H