Mohon tunggu...
Eva Ardiana Indrariani
Eva Ardiana Indrariani Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar Sepanjang Hayat, Mahasiswa S-3 PBI UNS

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Elektronik sebagai Kunci Model Pembelajaran Inovatif

24 Mei 2024   10:39 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi elektronik adalah hal yang fundamental dalam berbagai aspek kehidupan manusia di era layer sentuh, termasuk pendidikan. Penggunaan teknologi komunikasi elektronik dalam pembelajaran telah memungkinkan model pembelajaran yang lebih inovatif dan efisien. Dalam pembelajaran, komunikasi elektronik memudahkan akses ke sumber daya pembelajaran, seperti materi, guru, dan rekan sejawat, kapan saja dan di mana saja. Komunikasi elektronik juga mendorong interaksi melalui platform komunikasi elektronik seperti forum diskusi online, konferensi video, dan media sosial sehingga meningkatkan interaksi siswa dan guru.

Komunikasi elektronik menghasilkan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan partisipatif. Komunikasi elektronik memungkinkan siswa bekerja sama secara virtual, memungkinkan mereka belajar bersama tanpa terbatas tempat dan waktu. Dengan komunikasi elektronik, teknologi lanjutan seperti realitas virtual dan kecerdasan buatan dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. Melalui komunikasi elektronik, siswa dapat berkolaborasi dalam tim secara virtual untuk menyelesaikan proyek praktik menulis, praktik berbicara, riset, desain, dan lainnya. Dengan menggunakan video pembelajaran dan platform komunikasi elektronik, siswa dapat mempersiapkan diri sebelum masuk kelas, sehingga waktu kelas digunakan untuk diskusi dan penerapan konsep. Dengan memanfaatkan data yang dihasilkan dari interaksi siswa dengan platform pembelajaran elektronik, model pembelajaran dapat disesuaikan secara individual untuk memenuhi kebutuhan belajar masing-masing siswa.

Keunggulan komunikasi elektronik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, aksesibilitas dan fleksibilitas komunikasi elektronik memungkinkan akses ke materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Siswa tidak lagi terbatas oleh waktu dan tempat seperti saat belajar tatap muka. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang memiliki jadwal yang padat atau tinggal jauh dari sekolah. Kedua, interaksi dan kolaborasi yang lebih baik. Siswa dapat lebih banyak berinteraksi satu sama lain dan dengan guru melalui platform digital. Diskusi online, forum, dan proyek kolaboratif menjadi lebih mudah, meningkatkan pengalaman belajar, dan meningkatkan kemampuan kerja sama. Ketiga, personalisasi pembelajaran. Teknologi komunikasi elektronik memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa. Platform e-learning biasanya memiliki alat evaluasi yang memungkinkan pendidik memberikan materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Keempat, penggunaan multimedia komunikasi elektronik memungkinkan penggunaan berbagai jenis media, seperti animasi, video, dan audio, dalam proses pembelajaran. Ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang rumit dan membuat pembelajaran lebih menarik.

Komunikasi elektronik memilki peran yang sangat penting untuk model pembelajaran inovatif yang dapat menyelesaikan berbagai masalah dalam pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel, interaktif, dan personal dengan teknologi ini. Namun, untuk memanfaatkan komunikasi elektronik sepenuhnya, diperlukan kerja sama untuk mengatasi masalah dan memastikan semua orang memiliki akses dan keterampilan digital yang memadai. Komunikasi elektronik dapat menciptakan pembelajaran menjadi lebih inklusif dan efisien, membuka peluang baru bagi generasi emas NKRI untuk kejayaan Indonesia.

Ditulis bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Dosen Program Studi S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI 2014---2024, Pegiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun