Mohon tunggu...
Eva Ardiana Indrariani
Eva Ardiana Indrariani Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar Sepanjang Hayat, Mahasiswa S-3 PBI UNS

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Semarang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teks, Ko-Teks, dan Konteks: Kunci Kecakapan Literasi Generasi Layar Sentuh Abad XXI

8 Maret 2024   14:43 Diperbarui: 8 Maret 2024   14:44 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, layar sentuh menjadi teman akrab multigenerasi kita. Mulai dari usia anak-anak, dewasa, hingga manula menggunakan layar sentuh dalam berkomunikasi. Setiap orang kini menjadi warga dunia yang mudah terhubung kapan pun dan di mana pun dengan cukup menyentuh perangkat teknologi komunikasi masing-masing, baik gawai, komputer, laptop, dan lain sebagainya. Kemajuan teknologi komunikasi yang luar biasa pesatnya ini juga dibarengi dengan berlimpahnya informasi yang muncul, baik yang bernilai manfaat positif, maupun yang berdampak negatif. Informasi di era layar sentuh ini tidak mungkin lagi dapat dibendung. Bagaimana kita dapat saling terhubung tanpa tersandung? Bagaimana kita dapat melejitkan potensi generasi di era teknologi? Kecakapan literasi jawabnya!

Generasi cakap berliterasi berarti generasi yang cerdas dalam memanfaatkan berlimpahnya informasi. Generasi yang kritis dan kreatif sehingga mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Generasi yang peka terhadap teks, koteks, dan konteks dalam suatu wacana informasi.

Disebutkan dalam KBBI VI Daring (kemdikbud.go.id) bahwa teks adalah: (1) naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; (2) kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan; (3) bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya:; dan (4) wacana tertulis. Teks adalah bagian dari wacana (tertulis). Sementara koteks adalah kalimat yang mendahului dan/atau mengikuti sebuah kalimat dalam wacana. Sedangkan konteks bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna.

Kecakapan memahami teks dan menafsirkan makna dengan benar adalah kecakapan penting yang perlu dimiliki oleh multigenerasi Indonesia. Teks, ko-teks, dan konteks saling bergantung dan memberikan makna yang lebih lengkap. Ko-teks dan konteks juga memberikan makna tambahan atau penjelasan yang dapat memperkuat pesan yang disampaikan dalam teks informasi. Dengan memahami teks, koteks, dan konteks, generasi layar sentuh Indonesia akan tumbuh menjadi generasi kritis di era berlimpahnya informasi. Dengan memahami teks, koteks, dan konteks, generasi layar sentuh Indonesia akan menjadi pribadi yang kreatif dan siap berkontribusi untuk kemaslahatan Indonesia.

*Ditulis bersama Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI 2014---2024, Pegiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun