Hari minggu itu, siang masih nampak enggan muncul menggantikan pagi sebab sang awan kelabu masih asyik menutupi matahari ditambah dengan udara dingin berhembus lembut menggoda. Membuat para insan malas beranjak bangun dari tidur malamnya.
Tapi tidak dengan Abi bocah 6 tahun itu sudah bangun dari pagi tadi, sibuk bermain handphone sambil menonton TV dengan sesekali mengganggu ibunya yang masih malas tergolek di atas kasur. Akhirnya sang ibu bergegas beranjak bangun begitu mendengar rengekan Abi yang minta jajan.
"Waduh gimana ya, mana gak ada uang lagi. Masa iya baru bangun tidur pergi ke ATM, pikir ibunya." Â
Dibiarkan Abi terus merengek minta jajan, nanti toh dia juga lupa sambil ibunya bebenah rumah. Tidak lama Abi dipanggil main sama Fadli temannya. Dan babak drama pun dimulai,Â
Abi pasang muka merajuk di depan Fadli, dengan polosnya Fadli bertanya,Â
"Abi kamu kenapa?",Â
"aku mau jajan" jawab Abi,Â
"kamu mau aku traktir jajan?" tanya Fadli,
dengan jawaban mengangguk Abi langsung berlari ke arah warung,
"eehh....Abi kamu jangan ke warung Aurel dulu" kata Fadli,
Seeettt,,,, lari Abi langsung terhenti tidak jadi ke warung, dua bocah itu berhenti dulu di hadapan ayah Fadli yang memang sejak tadi sudah ada di luar bersandar pada pagar depan rumahnya sendiri.
"papa aku minta uang Abi mau jajan" pinta Fadli ke ayahnya dengan wajah polos ditengadahkan sambil berharap akan diberi uang untuk temannya jajan.
Ibunya Abi yang menyaksikan drama dua bocah itu dari awal hanya bisa senyum kecil, "kupikir si Fadli megang uang mau traktir jajan si Abi, dasar anak-anak," sambil melanjutkan menyapu teras.
Tapi harus diakui ada rasa kepedulian yang sangat tinggi dalam jiwa Fadli, semoga ini tidak akan pudar sampai dia besar nanti.
Â
Bekasi, 19 November 2023
Eva Susanty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H