Mohon tunggu...
EVA SUSANTY
EVA SUSANTY Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawati

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Wanita-wanita Pejuang Rupiah

6 Oktober 2022   14:17 Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:36 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak zaman dulu, sudah banyak wanita-wanita yang bekerja untuk membantu meringankan beban perekonomian keluarga. Membantu suami dalam mencari nafkah. Dan bahkan banyak wanita-wanita yang menjadi tulang punggung keluarganya. Hal ini terdorong oleh rasa tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya. Para ibu tidak mungkin diam saja menghadapi keadaan keluarganya yang sedang kesulitan keuangan. Hati seorang Ibu tergerak untuk berjuang juga demi keluarganya, demi anak-anak tersayangnya. Setiap Ibu tidak ingin anak-anaknya kekurangan, anak-anaknya kelaparan, anak-anaknya berada dalam keterbelakangan, tidak sukses seperti anak-anak yang lain. Setiap Ibu ingin anak-anaknya berkecukupan dalam segala hal, sehat secara phisik dan bathinnya, sukses seperti anak-anak yang lainnya. Karena dasar rasa itu, seorang Ibu berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Berjuang mencari dan mengumpulkan rupiah demi rupiah, sesuai dengan cara dan kemampuannya. Bahkan ada juga yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah. Dengan satu tekad semua demi anak dan biarlah dosa nanti Ibu yang akan menanggung semua. Tidak sedikit para Ibu yang harus bercucuran keringat dan air mata untuk mengais beberapa rupiah, demi sang anak . Atau menerima perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain, karena dia berutang beberapa rupiah, itu juga dilakukan demi sang anak. Menahan rasa lapar dan dahaga sudah biasa buat Ibu. Dan semua pengorbanan ini cukup dia dan Tuhan yang tau.

Karena Ibu hanya ingin melihat anak-anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang bisa menjadi kebanggan orang tua. Tumbuh menjadi anak yang nantinya dapat menjaga orang tua di kala usia senja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun