Souji (掃除) adalah budaya bersih-bersih sekolah masyarakat Jepang. Piket yang biasa dilakukan siswa-siswi Indonesia dilakukan dengan membersihkan kelas masing-masing, oleh beberapa orang perwakilan setiap kelas. Souji dilakukan dengan membersihkan seluruh bagian sekolah dimulai dari ruang kelas, halaman, kamar mandi, hingga saluran pembuangan, oleh seluruh siswa. Pengenalan dan penerapan budaya Souji di MTS Al-Asy’ariah Desa Gendoang dinilai tidak hanya mampu membersihkan sekolah, tetapi juga membentuk karakter siswa yang cinta gotong royong dan cinta kebersihan.
Dari hasil observasi wawancara mahasiswa KKN bersama Kepala Desa Gendoang juga tokoh masyarakat, ditemukan bahwa desa memiliki masalah sampah yang tidak terkendali, tidak adanya TPS, atau TPA, serta kurangnya kecintaan terhadap kebersihan penduduk desa menjadi penyebab masalah ini. Mahasiswa KKN menemukan sampah rumah tangga di sepanjang jalan di Desa Gendoang, dan setelah mahasiswa mengikuti kerja bakti mingguan bersama warga, mahasiswa mendapati warga mengikuti kerja bakti dengan antusias di minggu pertama, namun antusiasme warga kian menurun di minggu-minggu selanjutnya, mahasiswa mengamati bahwa warga memilih menimbun dan membakar sampah, mahasiswa juga menemukan lokasi kerja bakti sudah kembali penuh dengan sampah beberapa hari setelah kerja bakti.
Dari pengamatan selama beberapa minggu, dapat disimpulkan bahwa semangat gotong royong warga kurang, terlebih terhadap kebersihan. Warga lebih memilioh membuang sampah sembarangan, membakar dan menimbun sampah, karena dinilai lebih mudah dibanding harus membersihkan dan memilah.
Berlatarkan masalah yang didapati, salah satu solusi yang mahasiswa ambil adalah dengan membangun karakter siswa-siswi yang cinta kebersihan dengan mengaplikasikan teori perilaku milik B.F. Skinner. Berdasarkan teori Skinner, manusia akan mengulangi perbuatan yang menghasilkan dampak positif, terlebih dampak yang dapat langsung dirasakan. Mahasiswa memutuskan untuk memperkenalkan Budaya “Souji” masyarakat Jepang.
Dalam pelaksanaan Souji, Mahasiswa dibantu oleh pengajar di hari Minggu tanggal 1 Februari 2023, dengan melibatkan seluruh siswa-siswi. Hari minggu dipilih karena kesenggangan jam pelajaran di hari tersebut. Siswa-siswi kelas 7 dan 8 melaksanakan Souji dengan antusias, sementara kelas 9 berusaha kabur sebisa mungkin dari lokasi. Souji di MTS Al-Asy’ariah memakan waktu selama 2 jam, dan siswa-siswi berhasil membersihkan seisi sekolah termasuk kamar mandi, terkecuali area belakang kelas yang sudah menjadi pusat penimbunan sampah selama puluhan tahun. Siswa-siswi terlihat enggan ketika harus membersihkan kamar mandi, sehingga mahasiswa KKN membimbing dengan ikut langsung membersihkan kamar mandi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H