Mohon tunggu...
Euodia Gracea
Euodia Gracea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gracea

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hadirnya Jurnalisme Online dan Mediamorfosis Harian Kompas di Indonesia

28 September 2022   01:52 Diperbarui: 28 September 2022   01:56 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1990-an internet mulai berkembang, Dimana PT Rahajasa Media Internet (radnet) Merupakan pelopor jasa internet yang ada di indonesia. 

Pada awalnya Radnet membantu dari sisi desain serta web, sedangkan untuk pembuatan konten suatu berita dibuat oleh surat kabar republika. 

Berdasarkan catatan mengenai media pertama yang hadir di internet jauh lebih pasti yaitu Republika Online (www.Republika.co.id) yang pada saat itu perdana ditayangkan tepat di hari kemerdekaan indonesia yaitu 17 agustus 1994,

Jurnalisme online di indonesia

Membahas mengenai jurnalisme online, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat membuat peralihan jurnalisme konvensional menjadi jurnalisme online pun terbilang cukup cepat.

Pada tahun 1998 tampak bahwa Jurnalisme Online di indonesia mulai mengalami perkembangan yang ditandai berakhirnya masa pemerintahan orde baru pada saat presiden ke 2 indonesia yaitu Soeharto mengundurkan diri pada 21 mei 1998. Berita tersebut pun meluas di berbagai kalangan aktivis demokrasi serta mahasiswa melalui mailing list.

7 potensi jurnalisme online

Foust mencatat terdapat beberapa potensi yang dimiliki jurnalisme online sebagai Sumber Informasi yang utama bagi masyarakat luas, seperti :

  1. Audiens dapat leluasa memilih berita yang ingin dibaca atau yang menjadi kesukaannya( Audience control)

  1. Berita yang disampaikan dapat berkembang atau berdiri sendiri(nonlienarity)

  1. Berita akan tersimpan dan dapat diakses kapanpun kita mau, dan dalam mengakses nya pun terbilang mudah (storage and retrieval)).

  1. Jumlah berita yang tersampaikan menjadi lebih lengkap(unlimited space)

  1. Informasi tersampaikan secara cepat dan langsung kepada masyarakat umum atau secara keseluruhan(immediacy)

  1. Redaksi dapat menyertakan sebuah teks, suara, foto, video, gambar animasi, serta komponen lain yang terdapat dalam berita yang akan diterima oleh masyarakat luas(multimedia capability)

  1. memberikan kemungkinan adanya sebuah interaksi(interactivity).

kompas.id
kompas.id

Media digital Harian Kompas

Berjalan beriringan dengan perkembangan jurnalisme online, terdapat juga bisnis media digital yang berkembang mengikuti zaman.

Tak lama setelah peresmian media daring yang dimana pada saat itu diresmikan oleh presiden ke-2 RI, Soeharto, kompas versi internet sebagai bisnis media digital pun mulai dikenalkan dengan nama Kompas Online(Kompas.co.id) tepatnya pada 14 september 1995.

Kompas online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet yang berasal dari harian kompas, dan setelah itu barulah pada tahun 1998 kompas online berubah menjadi kompas.com

Seiring perkembangan waktu, periklanan di situs daring yang mulai menjamur, membuat kompas online dilepas dari redaksi harian kompas, yang ditandai dengan terbentuknya PT Kompas Cyber Media tepat nya pada tahun 6 Agustus 1998. 

Kemunculan KCM memberikan sebuah peluang untuk mengeksploitasi teknologi internet, dan yang bertahan pada KCM yaitu Harian kompas, dimana harian kompas tetap berada dibawah naungan PT Kompas Media Nusantara selama lebih dari setengah abad.

Harian kompas dapat mempertahankan eksistensinya sebagai sebuah koran nasional, untuk mempertahankan kredibilitas tersebut, harian kompas tidak sembarangan dalam melakukan perkembangan, Sampai saat ini, Harian kompas memiliki kompas.id sebagai sebuah eksistensi dari koran nya.

Pada harian kompas juga terjadi transformasi dengan adanya penambahan platform digital yang memiliki pengaruh pada redaksi harian kompas. 

Hal ini terjadi karena redaksi harian kompas harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru saat memiliki Kompas.id serta harus meninggalkan kultur produksi media cetak.

Setelah masuk pada platform digital, dapat dikatakan bahwa kompas semakin leluasa dalam membuat berbagai macam jenis konten, walaupun begitu, kompas.id tidak dibentuk dengan sebuah konsep dominasi media daring seperti kebanyakan media yang mementingkan kecepatan dan melupakan akurasi. 

Kompas.id tetap memilih untuk mempertahankan kualitas jurnalisme sesuai dengan harian kompas. 

Tidak cepat, namun yang terpenting akurat serta berisi informasi yang penting untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas, dimana bukan hanya sekedar sebuah informasi yang menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun