Mohon tunggu...
euodiaabhelrahmadhani
euodiaabhelrahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa PGSD FIPP UNNES

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Budaya Literasi di Sekolah Dasar melalui Puisi Anak sebagai Media Pembelajaran Interaktif

6 Desember 2024   12:18 Diperbarui: 6 Desember 2024   13:18 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak membaca buku (Sumber: psyence.id)

Pendidikan literasi di tingkat sekolah dasar memegang peranan penting dalam meningkatkan kemampuan dasar siswa, seperti menulis dan membaca serta mengenal informasi. Literasi tidak sekadar mengenai kemampuan menulis dan membaca, namun juga mencakup pengembangan kemampuan berpikir kritis, menginterpretasikan, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi anak dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk memperkuat budaya literasi di sekolah dasar. Puisi memiliki daya tarik yang besar, terutama karena kemampuannya dalam menyampaikan pesan secara singkat, padat, dan bermakna.

Program Gerakan Literasi Sekolah atau GLS yang digagas pemerintah Indonesia, bertujuan untuk mendorong tumbuhnya budaya membaca di kalangan siswa. Salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam upaya ini adalah memanfaatkan puisi anak sebagai sarana pembelajaran yang interaktif. Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membaca secara rutin dapat meningkatkan minat baca siswa. Mengintegrasikan puisi ke dalam pembelajaran di sekolah dasar dapat membuat belajar lebih menyenangkan dan penuh makna bagi siswa. Puisi tidak sekadar memperluas kosakata dan pemahaman bahasa siswa, tetapi juga merangsang imajinasi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan puisi, siswa diajak untuk menjelajahi keindahan bahasa serta arti yang terdapat di dalamnya. Pembelajaran yang melibatkan puisi dapat meningkatkan interaksi antara guru dengan siswa, mewujudkan suasana di kelas lebih dinamis dan membuat siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Budaya literasi di sekolah dasar harus dibangun melalui pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan puisi anak ke dalam berbagai mata pelajaran, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, puisi dapat dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan menulis dan membaca dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, puisi juga dapat dihubungkan dengan mata pelajaran Seni Budaya atau Pendidikan Karakter untuk memperkuat norma atau nilai sosial dan moral guna pembentukan karakter siswa. Pembelajaran berbasis puisi dapat mendukung pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, karena diskusi tentang puisi memberikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan perasaan, selain sebagai alat untuk mengajarkan bahasa, puisi juga berperan dalam membentuk karakter siswa. Dengan pendekatan yang kreatif menjadikan puisi media pembelajaran efektif yang tidak hanya meningkatkan literasi teknis, tetapi juga membentuk generasi peka terhadap seni, budaya, dan komunikasi, serta membangun budaya literasi sejak dini.                                     

Pentingnya Literasi di Tingkat Sekolah Dasar

Tingkat sekolah dasar memainkan peran yang sangat krusial dalam perkembangan kemampuan literasi siswa. Kemampuan membaca dan menulis harus dikuasai sejak usia dini. Literasi yang baik memberikan akses kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih luas. Puisi anak dapat menjadi pilihan yang efektif untuk membangun budaya literasi karena bahasanya yang sederhana dan kaya akan elemen bahasa menarik seperti irama dan metafora. Selain itu, puisi memiliki kemampuan untuk menyentuh perasaan dan membantu siswa menghargai bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide dan emosi, sehingga dapat meningkatkan keterampilan literasi siswa di sekolah dasar.

Puisi Anak Sebagai Media Pembelajaran yang Efektif

Puisi anak memiliki daya tarik karena bahasanya yang sederhana namun sarat makna. Penggunaan puisi dalam pembelajaran dapat mendorong keterlibatan siswa secara lebih aktif. Pembelajaran berbasis puisi memungkinkan siswa tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga berinteraksi dengan teks, mendiskusikan pesan dan maknanya, bahkan menciptakan puisi mereka sendiri. Dalam pembelajaran interaktif, guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk memahami puisi dengan cara yang lebih mendalam. Kegiatan seperti membaca puisi bersama, mendiskusikan tema dan pesan dalam puisi, serta membuat puisi kelompok dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Setelah membaca puisi, siswa dapat diminta untuk berbagi perasaan mereka tentang puisi tersebut atau menceritakan pengalaman pribadi yang berkaitan dengan tema puisi, yang akan meningkatkan keterampilan bahasa dan sosial mereka. Pembelajaran yang melibatkan interaksi dapat mendorong siswa untuk saling bekerja sama atau berkoordinasi dalam tim, yang mengasah keterampilan komunikasi mereka. Selain itu, siswa yang terlibat dalam aktivitas kreatif seperti menulis atau menganalisis puisi cenderung lebih termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, puisi tidak hanya menjadi sarana pembelajaran bahasa, tetapi juga alat untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan sosial siswa.

Mengintegrasikan Puisi dalam Kurikulum

Puisi dapat diaplikasikan ke dalam berbagai pelajaran di tingkat sekolah dasar, seperti Bahasa Indonesia, Seni Budaya, dan Pendidikan Karakter. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, puisi dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara. Guru dapat meminta siswa untuk menulis puisi berdasarkan pengalaman siswa atau tema tertentu, yang dapat meningkatkan kreativitas serta pemahaman mereka terhadap kosakata dan struktur bahasa. Pada pelajaran Seni Budaya, puisi dapat dikaitkan dengan ekspresi seni lain seperti musik ataupun tari. Siswa dapat diajak untuk menari atau bernyanyi sesuai dengan irama puisi yang mereka baca, yang akan memperkaya pemahaman mereka tentang puisi serta cara mengekspresikannya melalui gerakan atau suara. Puisi juga bisa digunakan dalam Pendidikan Karakter untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan sosial. Banyak puisi anak yang mengandung pesan positif seperti tentang persahabatan atau kebaikan. Diskusi tentang puisi bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan serta membentuk karakter siswa sejak dini. Oleh karena itu, puisi tidak hanya berfungsi untuk mengembangkan literasi, tetapi juga memperkuat pembentukan karakter siswa.

Tantangan dan Solusi Penggunaan Puisi Anak sebagai Media Pembelajaran

Meskipun penggunaan puisi anak sebagai media pembelajaran menawarkan berbagai manfaat, namun ada beberapa kendala yang perlu diatasi. Salah satunya adalah rendahnya minat siswa terhadap kegiatan membaca atau menulis puisi, yang dapat mengurangi efektivitas puisi dalam meningkatkan kemampuan literasi. Untuk mengatasi hal ini, guru bisa mencari pendekatan-pendekatan kreatif yang dapat membuat puisi lebih menarik dan menyenangkan, dengan memanfaatkan berbagai media atau model pembelajaran menarik yang bisa mendorong minat siswa seperti membacakan puisi dengan penuh ekspresi, menggunakan media audio atau video, atau mengadakan lomba puisi yang melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, keterbatasan waktu yang ada dalam jadwal pembelajaran sering menjadi hambatan. Dalam kondisi seperti ini, guru perlu memanfaatkan waktu secara lebih efisien dan mengintegrasikan puisi ke dalam berbagai kegiatan pembelajaran lainnya. Dengan cara ini, puisi tetap dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan keterampilan literasi siswa tanpa mengurangi waktu yang diperlukan untuk materi lainnya.

Membangun budaya literasi di sekolah dasar melalui puisi anak sebagai sarana pembelajaran interaktif adalah pendekatan yang sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan literasi siswa. Puisi tidak sekadar membantu mengasah keterampilan menulis dan membaca siswa, namun juga berperan penting dalam merangsang kreativitas, imajinasi, dan keterampilan sosial siswa. Dengan mengintegrasikan puisi dalam kurikulum, guru dapat membuat belajar siswa lebih menarik dan penuh makna, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan memperkuat karakter serta kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar.

Walaupun terdapat tantangan dalam penerapannya, seperti minat baca yang rendah dan terbatasnya waktu pembelajaran, pendekatan yang kreatif dapat menciptakan pembelajaran puisi yang menyenangkan dan efektif. Dengan memanfaatkan media audio-visual atau menyelenggarakan lomba puisi, guru dapat meningkatkan semangat siswa terhadap puisi. Oleh karena itu, pendidik perlu terus menggali potensi puisi sebagai alat pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Dalam jangka panjang, mengintegrasikan puisi dalam pendidikan literasi akan mengembangkan keterampilan teknis siswa sekaligus membentuk generasi muda yang lebih peka terhadap seni dan budaya. Dengan demikian, anak-anak yang dibekali keterampilan literasi yang baik akan tumbuh menjadi individu yang mampu berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, dan memiliki empati tinggi. Upaya bersama antara pendidik, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan budaya literasi bagi anak-anak, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan kompeten.

Sumber: 

Aryani, W. D., & Purnomo, H. (2024). Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dalam Budaya Membaca Peserta Didik Sekolah Dasar di Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Kebudayaan, 47-68.

Astuti, P. P., Antika, R., Al-Baroroh, A., & Saftri, H. (2022). Meningkatkan Budaya Literasi melalui Pelatihan Membaca Puisi di Jampang English Village. ACITYA BHAKTI, 117-127.

Dermawan, H., & dkk. (2023). GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN MINAT BACA PADA ANAK SEKOLAH DASAR. Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi, 311-328.

Hanum, A. E. (2021). IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM MEMBACA MENYENANGKAN. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 1104-1111.

Islami, R. M., & Ferdianto, F. (2024). Gerakan Literasi Sekolah Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar Kelas 4. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1477 - 1483.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun