Mohon tunggu...
Eunike Sindri
Eunike Sindri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Beginner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

3 Kriteria Tandan Buah Sawit

4 September 2024   16:15 Diperbarui: 4 September 2024   16:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kriteria tandan buah sawit (TBS) umumnya dibagi menjadi tiga kategori utama berdasarkan tingkat kematangan buah, yaitu matang, lewat matang, dan mentah. Berikut penjelasan dari masing-masing kriteria:

Tandan Buah Sawit Matang

Kriteria matang tandan buah sawit matang ditandai dengan warnanya yang merah oranye cerah dan sebanyak 5 hingga 10 brondolan mulai jatuh dari tandan. Kandungan minyak pada tandan buah sawit yang matang telah mencapai puncaknya, sehingga sudah ideal untuk dipanen, kadar airnya yang rendah pun menandakan kematangan yang optimal untuk proses ekstraksi minyak. 

Tandan Buah Sawit Lewat Matang

Kriteria lewat matang tandan buah sawit ditandai dengan sebanyak 75% brondolan sudah lepas dari tandan. Kandungan minyak mulai menurun dan terjadi degradasi kualitas minyak, karena tandan telah terlalu lama matang di pohon. Selain itu, tandan mulai mengalami kerusakan atau pembusukan jika dibiarkan terlalu lama.

Tandan Buah Sawit Mentah

Kriteria mentah tandan buah sawit ditandai dengan warnanya yang cederung hitam gelap, dan belum ada brondolan tang lepas dari tandan. Kandungan minyak pada tandan mentah sangat rendah dan belum maksimal,  sehingga tidak ideal untuk dipanen. Kadar air yang ada di dalam tandan mentah juga masih tinggi sehingga berpotensi menurunkan efisiensi ekstraksi minyak di pabrik. 

TBS yang dipanen pada kondisi matang memberikan hasil minyak yang paling optimal, sementara panen pada kondisi mentah atau lewat matang dapat mengurangi kualitas dan kuantitas produksi minyak kelapa sawit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun