Semarang, Genuksari -  Pada Selasa (25/1/2022), Eunike Setia Wati Simatupang, mahasiswa KKN program studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip), melakukan pengedukasian perihal seks sejak dini untuk anak pra-sekolah yang ada di Pos-PAUD Tunas Harapan Bangsa RW 08.Â
Edukasi dijalankan dengan mengajarkan lagu baru yang bermakna menjaga diri dalam lirik lagu yang terkandung. Hal ini dilakukan guna untuk mengedukasi pentingnya menjaga diri sejak dini dengan memahami secara dasar.
Disaat masa sekarang ini, memberikan edukasi seks menjadi hal yang penting dan tidak dapat diabaikan. Edukasi seks sejak dini untuk anak usia pra-sekolah adalah menjadi salah satu cara yang bisa melindungi anak dari pelecehan dan kekerasan seksual.Â
Pemberian edukasi seks merupakan upaya dengan memberikan pemahaman terhadap anak sesuai dengan usianya. Pemahaman yang diberikan berupa mengenali bagian-bagian tubuh dan fungsinya serta bagaimana menjaga diri melalui apa yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Lingkungan belajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat menjadi wadah bagi anak untuk mendapatkan pembelajaran seks pra-sekolah. Begitu juga dengan Pos-PAUD Tunas Harapan Bangsa yang merupakan tempat belajar dan bermain bagi anak-anak.Â
Menghadapi anak usia pra-sekolah merupakan suatu tantangan tersendiri bahwa dalam menyampaikan pembelajaran harus sesuai sehingga dapat diterima dengan tepat.
Media lagu memiliki peran dalam kehidupan anak-anak yang kemudian dapat mempengaruhi pandangan dalam kehidupan sosial, psikologis dan spiritual. Pengaruh lirik dari suatu lagu adalah perhatian utama saat sebuah lagu diperkenalkan.
Melalui lagu dapat meningkatkan fungsi kognitif anak sehingga memicu otak anak untuk aktif mendapat rangsangan sehingga pengetahuan seksualitas yang ada pada lirik lagu dapat dipahami secara baik oleh anak.
"Ku Jaga Diriku"
Sentuhan boleh
Sentuhan boleh
Kepala tangan kaki
Karena sayang karena sayang
Karena sayang
Â
Sentuhan tidak boleh
Sentuhan tidak boleh
Yang tertutup baju dalam
Hanya diriku hanya diriku
Yang boleh menyentuh
Â
Sentuhan boleh
Sentuhan boleh
Kepala tangan kaki
Karena sayang karena sayang
Karena sayang
Â
Sentuhan tidak boleh
Sentuhan tidak boleh
Yang tertutup baju dalam
Katakan tidak boleh
Lebih baik menghindar
Bilang ayah ibu
Dalam lirik dari lagu di atas tersirat perbedaan bagian tubuh kepala, tangan dan kaki yang boleh disentuh sedangkan bagian tubuh yang tertutup baju tidak boleh disentuh. Memberikan edukasi untuk berani mengatakan tidak terhadap orang lain yang ingin menyentuh bagian yang tidak boleh disentuh. Selain itu juga mengedukasi anak-anak bagaimana bersikap dan apa yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi.
Pengedukasian tidak hanya melalui media lagu tetapi juga berupa booklet yang diberikan kepada Pos-PAUD Tunas Harapan Bangsa karena edukasi seks sejak dini merupakan bagian dari pendidikan anak bangsa.
Penulis: Eunike Setia Wati Simatupang, Mahasiswa Antropologi Sosial Undip
DPL: Dr. Ir. Martini, M. Kes
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI