Mohon tunggu...
Eunike Pakiding
Eunike Pakiding Mohon Tunggu... Administrasi - Kuli Kopi yang Suka Menulis

Ingat, Pena lebih kuat dari Pedang || Calamus gladio fortior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Bully Pengemudi Motor Tanpa Busana, Ini di Luar Kesadarannya!

29 Juli 2017   14:53 Diperbarui: 30 Juli 2017   15:17 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagescreen Dokumentasi pribadi

Toraja beberapa hari ini di hebohkan oleh berita seorang warga yang telanjang bulat keliling kota rantepao (Ibukota Toraja Utara) dengan mengemudikan sepeda motor. Kejadiannya pada 27 Juli 2017 Warga inisial BR adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) nekad mengendarai sepeda motor keliling kota rantepao tanpa menggunakan busana apapun. Aksi nekadnya ini menjadi tontonan masyarakat di area lintasan BR berkendara karena bagaimana mungkin ada Manusia yang telanjang bulat tanpa pakaian apapun di badannya, baik celana dalam, celana apalagi baju. Tapi uniknya, BR masih menggunakan Helm, layaknya Pengendara Normal yang taat aturan lalu lintas.

Dikutip dari Torajadaily, BR di mintai keterangan di Polres Tana Toraja dia menceritakan bahwa dia diancam oleh Makhluk gaib yang bermaksud membawa senjata (parang)  dan memaksa dirinya naik motor dalam kondisi bugil. BR Juga menceritakan bahwa Gaji dan Uang yang baru diterimanya disuruh buang oleh makhluk gaib. Polres Tana Toraja sudah melakukan Test Urine dan Hasilnya Negatif Narkoba. Selanjutnya masih menunggu hasil pemeriksaan psikiater untuk mengetahui kondisi kejiwaan BR.

 Sekarang, Berbagai Artikel di Portal-portal media berita online bermunculan dengan judul yang berbeda-beda tetapi sama membahas tentang Warga yang Telanjang di Jalan Raya ini. Bahkan di jejaring sosial facebook dibagikan berkali-kali oleh netizen dengan berbagai macam tanggapan.  Tapi Sayangnya, dikolom komentar di penuhi Komentar-komentar buruk netizen, bahkan ada yang sampai berbicara kotor dan mengata-ngatai Si Pelaku BR.

Pagescreen Dokumentasi pribadi
Pagescreen Dokumentasi pribadi
Pagescreen Dokumentasi pribadi
Pagescreen Dokumentasi pribadi
Pagescreen Dokumentasi pribadi
Pagescreen Dokumentasi pribadi
Pantas tidak? Kita yang masih normal ini membully Si BR? ini diluar kesadarannya loh. Kalau dalam keadaan sadar tidak akan mungkin ada manusia yang berani berbuat demikian. Anda membully dengan komentar buruk, sampai berbicara kotor, jika dia baca akan semakin merusak kondisi psikologinya, belum lagi kalau keluarganya yang membaca komentar-komentar kita. ada 2 subjek yang kita buat drop, pertama; Pelaku, kedua; sanak keluarganya padahal ini semua bukan hal yang di sengaja.

Ini sangat disayangkan, kita yang seharusnya memberi pengharapan , malah kita mengata-ngatai. Logikanya saudara, mana ada manusia normal yang berani berkendara menggunakan sepeda motor dengan keadaan telanjang? Tidak ada kan? Coba kalau anda diposisinya?

Pertama, dia harus bergumul dengan Makhluk Halus yang membuat dirinya dipermalukan, bahkan rasa takut jika nanti kedepannya akan terulang lagi.

Kedua, dia harus menahan malu dengan orang-orang disekelilingnya atas kejadiaan yang menimpahnya.

Ketiga, dia harus membaca caci-maki dan komentar-komentar buruk netizen di media sosial tentang dirinya padahal ini diluar kesadarannya.

Jadi coba kita yang menganggap diri kita Normal, Tunjuk siapa yang anda Maksud Telah membuat Malu Daerah mu? Tunjuk.. Seperti Komentar Anda bahwa ada yang Telah mempermalukan daerah anda.

"Kua kita ri sitonganna la siangkaran ke den susi te, na kita mo tama ma' komentar ruttak lako padata to Toraya"

Jadi sekarang, Berkomentarlah yang sewajarnya, kasihan jika komentar anda membunuh mental saudara-saudara kita yang kena musibah seperti ini.

Salama'...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun