Mohon tunggu...
Eunike Pakiding
Eunike Pakiding Mohon Tunggu... Administrasi - Kuli Kopi yang Suka Menulis

Ingat, Pena lebih kuat dari Pedang || Calamus gladio fortior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kronologis Penipuan Mandiri E-cash

22 Mei 2017   08:04 Diperbarui: 22 Mei 2017   09:23 7853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 Menit kemudian masuklah di WhatsApp saya Bukti transfer. Saya kaget.. Saya melihat kok Foto Bukti Transfernya  Mandiri Ecash? Saya langsung mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu, Saya pernah disuruh ke ATM untuk Transaksi Via Mandiri Ecash pembelinya juga dari Iklan di OLX, katanya ke ATM saja dulu mba nanti saya ajar. Saya kan hanya pakai BRI sama BCA jadi kalau Fasilitas Mandiri Ecash saya tidak tahu. Tapi saat itu saya bertanya sama satpam di ATM Mandiri, satpam nya saat itu bilang kalau mba ini mau di Tipu. Saya seolah tertolong dengan tawaran bantuan untuk membimbing saya mencairkan dana pembayaran. Nah sangat perlu anda ketahu, Bagi yang tidak familiar dengan fasilitas e-cash, bimbingan dari Si pelaku terasa sangat membantu. Padahal, Anda sedang digiring untuk mengisi e-cash si pelaku dengan nominal yang tertera pada kode OTP palsu. Kode OTP yang tercantum pada bukti transfer fiktif ini, adalah besaran nilai atau saldo yang dikirimkan oleh Anda ke akun e-cash pelaku. Sesudah mengikuti langkah-langkah dari Pelaku, saldo dari ATM Anda secara otomatis akan berkurang.

Kecurigaan Kedua:

  • Bukti Transfer yang Di Kirim adalah Bukti Transfer Mandiri Ecash, dan Saya Trauma mendengar itu. Karena tertipu pakai itu sudah pernah saya alami seperti yang saya ceritakan diatas. Awalnya kan dia ngak bilang mau tranfer pakai mandiri ecash. Kalau dari awal bilang langsung saya END CHAT.
  • Bukti Transfer yang di kirim itu Kualitas gambarnya seperti hasil editan, buram, kalau pakai kamera Si Pelaku, pasti kualitas gambarnya sama kek gambar yang waktu ngantri di ATM yang tdi saya ceritakan.
  • Nominal Transfer yang ada di Bukti transfer melebihi harga barang+ongkir yang sudah di sepekati. Tumben ya, ada yang mau ngasih uang lebih. Di Bukti Transfer 200.000 sedangkan Harga kesepakatan 190.000.

Karena saya juga masih penasaran ya.. kok bisa-bisanya ya dia berani menipu? Terus Identitas Penerima yang Dia Kirim? Kemarin Lengkap Loh, Nama sampai alamat rumahnya. Saya kemudian membuka instagram mencari nama yang tertera dan ternyata benar ada nama itu.. saya kemudian melihat-lihat Foto di Instagramnya dan betul Foto Profil WhatsApp yang di Pakai Si Pembeli ini ada di Instagram itu. Saya langsung cari caption yang setidaknya ada petunjuk lokasi dimana pemilik akun ini tinggal. Dan betul memang berada di Surabaya.

Apa yang ada di Pikiran saya? saya berpikir mungkin saja nama yang dia kirim juga berasal dari seseorang yang berhasil dia tipu sebelumnya alias penipu ini menggunakan/mengatasnamakan orang lain. Saya yakin sekali karena penipu gak bakal segegabah itu ngirim data asli keluarga dia ke korban. Karena dari aksi yang saya liat yang hampir menipu saya dari cara berbicara dan cara meyakinkannya benar-benar terliat sudah professional. Saya kemudian mengirim pesan kepada pemilik akun instagram itu begini: mas, bisa kirim ulang alamat rumahnya? Saya berpikir kalau dia pelakunya pasti akan langsung dikirim. Tapi kalau bukan pemilik instagram ini pasti bilang ini siapa? (Otak saya betul-betul jalan kali ini. Wkwkwk)

Kecurigaan Ketiga:

  • Ini sangat jelas sekali, PROFIL DI INSTAGRAM dimana Si Pembeli Memakai Namanya (Foto-Foto dan Videonya) menunjukkan gaya hidup yang Elegant, Kaya atau sejenisnya. Masak iya? Mau belanja barang bekas? Belum lagi barangnya ada di luar kota?

Nah 100 % Saya Sudah Jadi Korban Penipuan. Saya ladeni-lah Si Pembeli itu bahwa pulang kantor saya akan kirim barangnya setelah cek mutasi. Saya amat geram, ndk nyangka aja.. cara chatnya yang sopan itu ternyata adalah seorang penipu.

Pukul 18:23 dia chat hendak menanyakan apakah saya sudah mengecek transaksi. Saya pura-pura tidak tahu. Saya bilang ke Si Penipu itu bahwa: saya tadi sudah cek tapi saldo belum masuk, saya lihat resinya mandiri ecash, saya ngak bisa kalau mandiri ecash, kenapa ngk transfer biasa saja? Pelaku langsung nyolot katanya: uang saya sudah terpotong loh mba.. gimana ini? Pura-pura kehilangan uang luu… Dasar..

Dia juga lalu menyuruh saya untuk aktivasi kode OTP baru uangnya masuk. Saya bilang: aktivasi gimana? Dia lalu mengirimkan cara aktivasi kode OTPnya. Katanya harus ke ATM Mandiri. Jangan sekali-kali di ikuti sudah saya jelaskan diatas bahwa Anda sedang digiring untuk mengisi e-cash si pelaku dengan nominal yang tertera pada kode OTP palsu. Kode OTP yang tercantum pada bukti transfer fiktif ini, adalah besaran nilai atau saldo yang dikirimkan oleh Anda ke akun e-cash pelaku. Sesudah mengikuti langkah-langkah dari Pelaku, saldo dari ATM Anda secara otomatis akan berkurang.

Saya semakin geram. Saya bilang besok saya ke CS BRI dulu bertanya kok bisa trouble begini habis itu baru ke Bank Mandiri. Si Pelaku kemudian mengulang lagi bahwa Uangnya Sudah kepotong. Terus?

Saya tetap tegas mengatakan bahwa saya tidak bisa jika Mandiri Ecash. Lebih baik Transaksi di Batalkan. Kamu sudah menipu saya.

Sabtu, 20 Mei 2017 dia Video CALL ke WhatsApp saya Pukul 10:01. Saya ngak lihat. Saya buka WhatsApp 11:54 saya chat Si Pelaku: SAYA SUDAH CEK DI BANK MANDIRI, INI PENIPUAN. Dan itu hanya di read oleh Si Pelaku kemudian saya di Blokir. WhatsApp kan kalau di Blokir Foto Profil Pengguna Hilang, kemudian status Onlinenya sudah tidak bisa terbaca. Disinilah benar terbukti Bahwa Dia Seorang Penipu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun