Indonesia adalah Negara dengan ribuan Wisata Kuliner yang sangat di incar oleh para Pecinta Kuliner baik dari Mancanegara, maupun Masyarakat Indonesia Sendiri. Ada begitu banyak daerah dengan Makanan dan Minuman Khas yang berbeda-beda, begitupun Cita rasa yang khas menjadi daya tarik tersendiri untuk daerah tersebut. Ini sama halnya dengan Toraja, selain Makanan Khas Pa’Piong, Deppa Tori’, Lada Katokkon dll. Toraja juga punya Minuman Khas yang sayang jika tidak anda coba.
Nah, Jika anda Lahir dan Besar dalam lingkungan Orang Toraja, Anda pasti Tahu dan Mengenal “Tuak (Ballo’)”. Tuak Toraja sendiri, berasal dari cairan pohon induk atau aren (Borassus flabellifer) yang difermentasi. Ada beberapa daerah di Indonesia sebagai penghasil Tuak tapi untuk Tuak Toraja sendiri diakui oleh para wisatawan lebih segar dan nikmat. Di Toraja sendiri ada Beberapa Cita Rasa Tuak yang bisa anda coba, mulai dari yang manis hingga yang pahit (pa’buli). Anda bisa membeli Tuak dipasar Tradisional Toraja misalnya di Pasar Makale, Di Pasar Rantepao, atau di warung-warung makan khas Toraja.
Sejak dahulu, nenek moyang orang Toraja sangat menyukai Tuak, Minuman dari Alam Toraja yang merupakan bagian dari Budaya Toraja sendiri yang Patut kita Lestarikan. Karena Orang Toraja sangat menghargai Alam yang meyediakan segala kebutuhan masyarakatnya termasuk Tuak. Makanya, masyarakat Toraja selalu menyertakan Tuak dalam kehidupan mereka karna Tuak adalah Pemberian alam dan tidak lepas dari kehidupan masyarakat Toraja. Baik itu dikalangan Tua-Muda, Laki-laki atau Perempuan semua turut didalamnya.
Keberadaan Tuak sendiri bukan sebuah larangan di Toraja karena Tuak wajib hadir dalam ritual-ritual adat Toraja, baik sebagai kelengkapan upacara maupun untuk menyambut para tamu. Tuak ini disajikan hampir dalam setiap acara adat di Tana Toraja, Upacara Rambu Solo’ (Kematian) atau Upacara Rambu Tuka’ (Pernikahan, Syukuran). Biasanya Tuak dibawa oleh kerabat keluarga yang mengadakan pesta dan diminum bersama-sama dengan rekan-rekan yang hadir dalam acara tersebut. Penyajiannya lebih nikmat ketika diminum langsung dari potongan bambu (Timbo/Suke).
Ketika menulis artikel ini, saya berusaha mencari pendapat-pendapat Orang Toraja tentang TUAK (BALLO’) selain minuman khas dan pelengkap ritual adat. Mungkin terlihat lucu, tapi Bagaimanakah mereka bercerita? Berikut pemaparannya..
Tuak = Pedampi Bo’yok (Obat Capek)
Bagi orang Toraja sendiri, meminum Tuak adalah hal yang tepat ketika kondisi tubuh sangat kelelahan. Mengapa demikian? Itu mungkin karena Tuak termasuk sumber vitamin, sama seperti buah apel. Tuak juga memberi kekuatan dan bila cuaca dingin, tuak akan menghangatkan. Sehingga banyak orang yang berpendapat Tuak itu menyehatkan, menghangatkan dan menyegarkan orang yang meminumnya selagi dalam Porsi yang Normal.
Tannia to Toraya ke taek na iru’ Tuak
Jika di translatekan kedalam bahasa Indonesia artinya “Bukan Orang Toraja Kalau tidak minum Tuak” mengapa statement ini dikeluarkan? Ini mungkin karena Tuak menjadi Salah satu ciri masyarakat Toraja, melihat posisinya yang jadi item penting dalam sebuah ritual adat.
“Duduk Melingkar, Gelas Berputar”