Mohon tunggu...
Eunike Lois Stefania
Eunike Lois Stefania Mohon Tunggu... Lainnya - Stefania

love yourself

Selanjutnya

Tutup

Film

Paradigma, Genre, dan Subgenre pada Film Lupus dan NKCTHI

11 September 2022   18:28 Diperbarui: 11 September 2022   18:29 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tirto.ID 
Tirto.ID 

Film memiliki nilai keseniannya sendiri, film tercipta dari tangan-tangan kreatif yang profesional dibidang film tersebut. Memaknai sebuah film berarti objek-objek dalam film tidak hanya membawa sebuah informasi, namun film juga membawa objek untuk berkomunikasi, dan juga hendak mengkonstitusi sebuah sistem yang terstruktur dari suatu tanda yang digunakan dalam sebuah film tersebut.

Pada artikel ini saya akan membandingkan perbedaan film pada tahun sebelum 2000 dan pada tahun sesudah 2000. Perbandingan yang akan saya sampaikan pada artikel ini yaitu mengenai paradigma, genre, dan subgenre.

Film sebelum tahun 2000 yang akan saya bahas adalah film Lupus IV: Anak Mami Sudah Besar (1990). Film tersebut merupakan film drama Indonesia yang menceritakan seorang anak yang bernama Lupus tidak diterima di universitas negeri dan film tersebut juga bercerita kalau Lupus melarang mamanya untuk menjual perhiasan agar Lupus bisa masuk perkuliahan di universitas swasta.

Film selanjutnya yaitu film setelah tahun 2000 yang akan saya bahas adalah film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI 2020). Film NKCTHI tersebut adalah sebuah film drama keluarga yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film NKCTHI tersebut adalah film adaptasi dari sebuah novel yang berjudul sama yaitu Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.

Film tersebut bercerita tentang tiga kakak beradik yang hidup dalam keluarga kecil yang terlihat bahagia. Namun sebenarnya di dalam keluarga tersebut ada hal yang dirahasiakan oleh orang tua yang membuat trauma tersendiri kepada orang tua mereka.

Artikel ini akan membahas mengenai perbandingan antara paradigma, genre, dan subgenre. Paradigma yang akan saya bahas adalah paradigma kritis.

Paradigma kritis adalah sebuah proses dalam pembuatan film dijembatani oleh sebuah nilai-nilai tertentu.

Film sebelum tahun 2000 biasanya memiliki paradigma untuk menarik minat penonton, film biasanya menggunakan hal-hal yang berkaitan dengan perempuan atau hal-hal yang berbau erotis. Tetapi kalau film yang  diatas tahun 2000 sudah lebih beragam sudah mulai meninggalkan yang jokes filmnya berbau erotis atau sesuatu hal yang membicarakan perempuan.

Genre pada awalnya adalah sebuah aliran film yang pada awalnya dimulai dari sebuah produk teater yang berupa narasi. Genre memiliki tiga jenis yang paling utama yaitu drama, laga, dan horor. Kemudian setelah ada perkembangan genre tersebut berkembang menjadi banyak subgenre.

Genre adalah sebuah jenis gaya, dan kelas atau suatu klasifikasi yang berdiri sendiri dalam sebuah film. Genre terlihat berdasarkan gambaran atau potongan cerita dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam sebuah film.

Genre sangat berguna bagi orang yang bekerja dalam film, karena genre digunakan untuk membuat film dan mempromosikan film tersebut.

FIlm sebelum tahun 2000 kebanyakan bergenre horor erotis. Sedangkan genre film yang terbit setelah tahun 2000 sudah beragam, misalnya komedi dan drama.  

Subgenre merupakan perkembangan dari tiga genre utama yaitu genre drama, laga, dan horor.

Subgenre yang ditampilkan sebelum tahun 2000 yaitu hanya drama dan horor namun sekarang setelah tahun 2000 subgenre yang ditampilkan lebih beragam dan banyak. Misalnya ada drama musikal, film noir, film yang komedinya tidak hanya komedi namun ada juga cerita-cerita lainnya.

Pada dasarnya aliran dari suatu film bisa dilihat dari banyak perspektif. Seorang kritikus film bisa memaknai sebuah paradigma dalam film sesuai dengan pedoman untuk menggali sebuah film yang ingin diteliti.  Paradigma yang dibuat kemudian disampaikan dalam sebuah film digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun