BAB 1Â
PENDAHULUAN
Provinsi papua merupakan daerah yang memiliki wilayah paling luas dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Juga merupakan jalur pelayaran dari asia pasific ke asia tenggara. Wilayah papua sangat kaya dengan sumber daya alam meliputi minyak, Â gas, mas, tembaga, batubara, nekel, dan sebagainya. Selain potensi pertambangan, kekayaan hutan berupa kayu merbau atau disebut kayu besi juga melimpah.
Namun dibalik semua itu sebaran penduduk di Papua tidak merata, dengan tingkat kepadatan tinggi adalah Kota Jayapura sebesar 309,02 jiwa. Ditambah jumlah pengangguran dari kurun tahun 2019-2020 meningkat sebesar 26,55 persen.Â
Dengan kondisi kemiskinan tersebut telah menempatkan Provinsi Papua sebagai daerah termiskin di Indonesia. Faktor penyebab tingginya tingkat kemiskinan di Papua karena rendahnya tingkat pendidikan, minimnya infrastruktur, dan banyaknya daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Dikarenakan kondisi Papua yang seperti itulah mulai bermunculan kaum separatis yang ingin memisahkan diri dari Bangsa Indonesia. Bertentangan dengan konsep integrasi nasional yang adalah  penyatuan identitas dalan suatu konsep nasional atau dengan kata lain, keinginan dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu negara, negara Indonesia.Â
Tentunya perlu adanya pendekatan lebih dalam konsep penyatuan identitas agar interdependensi komunitas dapat berjalan dengan baik.
BAB 2Â
PEMBAHASAN
Pendekatan konsep penyatuan identitas melalui interdependensi Komunitas yang dilakukan melalui ekonomi, politik,sosial, budaya, dan lingkungan hidup juga memiliki faktor penghambat. Salah satunya, adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak
adil terhadap ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dan pembangunan yang tidak merata seperti yang terjadi di Papua.Â