Mohon tunggu...
Eullis Sholehah
Eullis Sholehah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika salah satu PTKIN di Yogyakarta

Menyukai Tantangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Pendidik dan Peserta Didik dalam Menghadapi Kemajuan Artificial Intelligence

24 Oktober 2023   19:05 Diperbarui: 24 Oktober 2023   19:09 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan, yaitu suatu teknologi yang memiliki kemampuan meniru kemampuan intelektual manusia. Saat ini perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin pesat, tidak hanya semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sosial masyarakat saja, akhir akhir ini kecerdasan buatan ini juga berkembang pesat dalam dunia pendidikan. Menurut laporan Stanford University, jumlah penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan meningkat sebesar 25% hingga tahun 2022. Menurut survey tahun 2023 yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute, 40% sekolah di dunia telah menerapkan kecerdasan buatan di kelas. Studi ini juga menemukan bahwa metode ini paling banyak digunakan untuk menyampaikan pembelajaran adaptif, penilaian dan pengajaran. Dalam berbagai sektor termasuk pendidikan perkembangan AI ini telah memberikan dampak yang signifikan.

Artificial Intelligence benar benar sudah menguasai dunia pendidikan. Lalu apakah perkembangan AI ini bermasalah dalam dunia pendidikan sekarang?

Permasalahan pertama ada pada tenaga pendidik yang tidak siap menghadapi kemajuan AI ini. Gubernur Lemhannas RI menilai kualitas pendidik di Indonesia belum memadai dalam menghadapi perkembangan teknologi. Survey ikatan Guru Indonesia menyebutkan bahwa 60% guru Indonesia memiliki kemampuan yang sangat buruk dalam penggunaan teknologi. Pandemi covid 19 telah membawa dampak di sektor pendidikan contohnya kebijakan pemerintah tentang pembelajaran jarak jauh (PJJ), namun realitanya pembelajaran jarak jauh masih banyak kendalanya salah satunya kemampuan guru di Indonesia yang masih buruk akan teknologi, hal inilah yang pada akhirnya menjadikan Indonesia sebagai negara dengan guru-guru yang paling tidak siap kalau nantinya artificial intelligence mendisrupsi pendidikan kita ini.

Permasalahan kedua ada pada pelajar di era digital saat ini, teknologi AI telah banyak menawarkan berbagai banyak kemudahan-kemudahan dalam mengakses suatu informasi sehingga terkadang banyak pelajar yang menyalahgunaan hal tersebut dan membuat mereka malas belajar dan akhirnya tidak dapat berfikir kritis terhadap suatu persoalan yang ada, seperti contohnya ketika disuruh presentasi mereka tidak memahami makalah yang mereka buat karena dengan adanya AI mereka tinggal mengcopas saja apa yang mereka cari, faktanya ketika presentasi mereka gagap dan tidak mampu menyampaikan isi dari materi tersebut. Contoh program berbasis AI yang sering dan marak digunakan yaitu ChatGPT yang lahir sejak akhir tahun 2022 yang dirilis oleh Open AI dan cukup menarik perhatian banyak orang. Karena bantuan ChatGPT peserta didik dapat dengan mudahnya mendapatkan referensi atau sumber yang dibutuhkan dan pengambilan data instan yang dibutuhkan saat penelitian, membuat ringkasan secara cepat dan membantu tugas lainnya.

Ilustrasi ChatGPT sumber : free[ik.com
Ilustrasi ChatGPT sumber : free[ik.com

Selain banyaknya dampak positif dari teknologi AI, Apakah AI juga mempunyai tantangan atau dampak negatif ?

Tentunya iya, Ada beberapa kekhawatiran yang muncul sejak adanya teknologi AI ini, bahwa AI akan menggantikan peran, bahkan mengambil alih pekerjaan manusia diberbagai industri. Penggunaan AI juga disebut sebut dapat mengurangi peran penting seorang guru atau tenaga pendidik dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik tidak lagi mendapatkan interaksi sosial dan emosional yang dibutuhkan dalam proses pendidikan. Adapun tantangan utama yang muncul seiring dengan penerapan AI dalam bidang pendidikan.

1. Ketergantungan Teknologi

       Penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan dapat menimbulkan teknologi yang berlebihan. Peserta didik mungkin akan kehilangan atau berkurangnya ketrampilan sosial serta interpersonal yang penting jika mereka terlalu bergantung pada AI. Pembelajaran di lingkungan yang berfokus pada teknologi dapat membuat peserta didik kurang terbiasa berinteraksi langsung dengan orang lain, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi dan empati mereka.

2. Privasi dan keamanan data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun